Kaum Perempuan Dalam Bahaya Besar!
Jum'at, 15 Januari 2021 - 07:11 WIB
Bagaimana mungkin seorang perempuan yang beriman kepada Allah dan hari akhir hatinya akan tenang setelah mendengar berita yang dibawa oleh manusia paling baik ini, yaitu Rasulullah-shallallahu ‘alaihi wa sallam ?!
Dalam karyanya itu, Abdul Lathif bin Hajis al-Ghamidi menjelaskan, kegundahan dan kegelisahan akan selalu menyesakkan dada seorang perempuan yang beriman dan beramal saleh, sehingga tergeraklah hatinya untuk mencari tahu faktor-faktor apa saja yang bisa menyelamatkan dirinya dari azab Rabbnya, dan membebaskan dirinya dari akhir kehidupan yang menyakitkan di kerak Neraka Jahannam !
Karena itulah, perempuan (yang saleha) di satu sisi berada dalam satu urusan, yaitu urusan dunianya, sedangkan di sisi lain ia berada dalam urusan yang lain, yaitu urusan agamanya. Sehingga hampir saja tidak nampak pada dirinya kecuali ketaatan kepada tuannya (Allah), dan meninggalkan apa saja yang dilarang-Nya.
Terkumpul pada dirinya antara terus bekerja dan takut, selalu dihantui rasa khawatir dan pendek angan-angan. Sedangkan wanita lain (yang tidak shalehah), hampir-hampir tidak pernah merasakan bahaya besar yang selalu mengintai dan buruknya madharat yang akan menimpanya ketika ia menyia-nyiakan perintah Rabbnya Yang Maha Agung.
Wallahu a’lam
Dalam karyanya itu, Abdul Lathif bin Hajis al-Ghamidi menjelaskan, kegundahan dan kegelisahan akan selalu menyesakkan dada seorang perempuan yang beriman dan beramal saleh, sehingga tergeraklah hatinya untuk mencari tahu faktor-faktor apa saja yang bisa menyelamatkan dirinya dari azab Rabbnya, dan membebaskan dirinya dari akhir kehidupan yang menyakitkan di kerak Neraka Jahannam !
Karena itulah, perempuan (yang saleha) di satu sisi berada dalam satu urusan, yaitu urusan dunianya, sedangkan di sisi lain ia berada dalam urusan yang lain, yaitu urusan agamanya. Sehingga hampir saja tidak nampak pada dirinya kecuali ketaatan kepada tuannya (Allah), dan meninggalkan apa saja yang dilarang-Nya.
Terkumpul pada dirinya antara terus bekerja dan takut, selalu dihantui rasa khawatir dan pendek angan-angan. Sedangkan wanita lain (yang tidak shalehah), hampir-hampir tidak pernah merasakan bahaya besar yang selalu mengintai dan buruknya madharat yang akan menimpanya ketika ia menyia-nyiakan perintah Rabbnya Yang Maha Agung.
Wallahu a’lam
(wid)