Nasihat Hubabah Ummu Salim buat Kaum Muslimah
loading...
A
A
A
Nasihat untuk kaum muslimah disampaikan Hubabah Ummu Salim bin Hafidz, istri dari Habib Umar bin Hafidz, sangat menggetarkan hati. Dihadiri ribuan muslimah yang memadati Masjid Istiqlal Jakarta, Senin (21/8) kemarin, kehadiran istri dari ulama dan dzurriat Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam ini menjadi inspirasi yang berarti bagi kaum muslimah zaman ini.
Dalam tausiahnya, Hubabah Ummu Salim menyampaikan beberapa nasihat , yang bila disimpulkan menjadi beberapa point. Berikut paparannya:
1. Memulai Setiap Langkah dengan Niat Baik
Sebagai muslimah, langkah pertama yang diiringi dengan doa adalah suatu bentuk penghormatan terhadap tempat suci yang telah disucikan oleh Allah SWT. Namun, ia tidak hanya menyinggung hal-hal positif. Ia juga memberikan panduan tentang perilaku yang tidak disenangi oleh Allah, seperti berbicara yang tidak sopan di dalam masjid, mengobrol yang seolah mengabaikan suci tempat tersebut, serta larangan untuk tertawa di masjid.
2. Pentingnya Ilmu
Ilmu sangat berarti dan pentingnya dalam hidup kita, dan ia membaginya menjadi dua: ilmu dzohir dan ilmu bathin. Ilmu dzohir mencakup pengetahuan dasar seperti hukum halal dan haram, sementara ilmu bathin adalah cahaya yang dianugerahkan oleh Allah kepada hati seseorang. Ia menggambarkan bagaimana cahaya itu dapat memperluas hati dan membawanya lebih dekat kepada Allah.
3. Taat kepada Allah dengan Salat yang Sempurna: Salat Sebagai Jembatan Menuju Allah
Mengutip hadis Rasulullah SAW, Ustadzah Hubabah menekankan pentingnya salat dalam mendekatkan diri kepada Allah.
Salat bukan hanya sekadar rutinitas, tetapi juga merupakan jembatan utama untuk menghubungi-Nya. Beliau mengajak untuk menjadikan salat sebagai prioritas dan memastikan bahwa sholat fardhu kita dilakukan dengan sempurna.
4. Meninggalkan Jejak Kebaikan, Tinggalkan Hal yang Buruk
Sebagai muslim kita harus berpikir kritis tentang aktivitas yang kita lakukan. Ustadzah mengingatkan bahwa meninggalkan kebiasaan buruk, seperti ghibah, iri hati, atau mengganggu tali silaturahmi, adalah langkah penting dalam mendekatkan diri kepada Allah. Ia mengutip sabda Rasulullah SAW yang mengingatkan kita bahwa cinta dunia adalah akar dari segala keburukan.
5. Sedikit Bicara, Banyak Zikir: Kekuatan Ucapan yang Berarti
Dalam dunia yang penuh dengan percakapan, Hubabah mengajak kita untuk membatasi ucapan kita. Ia menunjukkan bahwa kata-kata memiliki kekuatan, dan penting bagi kita untuk memilih kata-kata dengan bijaksana. Berbicara tidak hanya tentang kuantitas, tetapi juga kualitas, dan mengingatkan bahwa setiap ucapan akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat.
Kehadiran Hubabah Ummu Salim dalam tabligh akbar tersebut bukan hanya memberikan nasihat dan panduan, tetapi juga menginspirasi para muslimah untuk menggapai kesucian hati dan mendekatkan diri kepada Allah dalam segala aspek kehidupan. Dengan kata-kata yang penuh cahaya dan hikmah, ia telah mampu mengilhami ribuan jamaah yang hadir, meninggalkan jejak yang tak terlupakan dalam perjalanan spiritual mereka.
Wallahu A'lam
Dalam tausiahnya, Hubabah Ummu Salim menyampaikan beberapa nasihat , yang bila disimpulkan menjadi beberapa point. Berikut paparannya:
1. Memulai Setiap Langkah dengan Niat Baik
Sebagai muslimah, langkah pertama yang diiringi dengan doa adalah suatu bentuk penghormatan terhadap tempat suci yang telah disucikan oleh Allah SWT. Namun, ia tidak hanya menyinggung hal-hal positif. Ia juga memberikan panduan tentang perilaku yang tidak disenangi oleh Allah, seperti berbicara yang tidak sopan di dalam masjid, mengobrol yang seolah mengabaikan suci tempat tersebut, serta larangan untuk tertawa di masjid.
2. Pentingnya Ilmu
Ilmu sangat berarti dan pentingnya dalam hidup kita, dan ia membaginya menjadi dua: ilmu dzohir dan ilmu bathin. Ilmu dzohir mencakup pengetahuan dasar seperti hukum halal dan haram, sementara ilmu bathin adalah cahaya yang dianugerahkan oleh Allah kepada hati seseorang. Ia menggambarkan bagaimana cahaya itu dapat memperluas hati dan membawanya lebih dekat kepada Allah.
3. Taat kepada Allah dengan Salat yang Sempurna: Salat Sebagai Jembatan Menuju Allah
Mengutip hadis Rasulullah SAW, Ustadzah Hubabah menekankan pentingnya salat dalam mendekatkan diri kepada Allah.
Salat bukan hanya sekadar rutinitas, tetapi juga merupakan jembatan utama untuk menghubungi-Nya. Beliau mengajak untuk menjadikan salat sebagai prioritas dan memastikan bahwa sholat fardhu kita dilakukan dengan sempurna.
4. Meninggalkan Jejak Kebaikan, Tinggalkan Hal yang Buruk
Sebagai muslim kita harus berpikir kritis tentang aktivitas yang kita lakukan. Ustadzah mengingatkan bahwa meninggalkan kebiasaan buruk, seperti ghibah, iri hati, atau mengganggu tali silaturahmi, adalah langkah penting dalam mendekatkan diri kepada Allah. Ia mengutip sabda Rasulullah SAW yang mengingatkan kita bahwa cinta dunia adalah akar dari segala keburukan.
5. Sedikit Bicara, Banyak Zikir: Kekuatan Ucapan yang Berarti
Dalam dunia yang penuh dengan percakapan, Hubabah mengajak kita untuk membatasi ucapan kita. Ia menunjukkan bahwa kata-kata memiliki kekuatan, dan penting bagi kita untuk memilih kata-kata dengan bijaksana. Berbicara tidak hanya tentang kuantitas, tetapi juga kualitas, dan mengingatkan bahwa setiap ucapan akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat.
Kehadiran Hubabah Ummu Salim dalam tabligh akbar tersebut bukan hanya memberikan nasihat dan panduan, tetapi juga menginspirasi para muslimah untuk menggapai kesucian hati dan mendekatkan diri kepada Allah dalam segala aspek kehidupan. Dengan kata-kata yang penuh cahaya dan hikmah, ia telah mampu mengilhami ribuan jamaah yang hadir, meninggalkan jejak yang tak terlupakan dalam perjalanan spiritual mereka.
Baca Juga
Wallahu A'lam
(wid)