15 Golongan Hamba yang Doanya Mustajab

Selasa, 26 Januari 2021 - 09:01 WIB
Islam sangat menekankan pentingnya berdoa karena doa menunjukkan bukti benarnya tawakkal seseorang kepada Allah Taala. Foto/ilustrasi
Tak bisa dipungkiri manusia sangat membutuhkan Allah Ta'ala dalam segala hal. Fitrah manusia yang lemah dan faqir membuatnya tak berdaya jika hanya bergantung pada dirinya semata.

Dalam satu ayat Al-Qur'an, Allah menerangkan hal ini sebagaimana firman-Nya:

يٰٓأَيُّهَا النَّاسُ أَنْتُمُ الْفُقَرَآءُ إِلَى اللَّهِ  ۖ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِىُّ الْحَمِيدُ

"Wahai manusia! Kamulah yang memerlukan Allah; dan Allah Dialah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu), Maha Terpuji." (QS Fatir Ayat 15)

Itulah sebabnya Islam sangat menekankan pentingnya berdoa dan tawakkal (berserah diri) kepada Allah. Manusia memang diberi akal dan kemampuan (berusaha), namun Allah Ta'ala punya kuasa atas segala sesuatu. "Dan Dialah yang berkuasa atas sekalian hamba-hamba-Nya. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui." (QS Al-An'am Ayat 18)





Allah menganugerahkan kepada orang-orang mukmin senjata ampuh berupa doa dan permohonan. Doa menunjukkan bukti benarnya tawakkal seseorang kepada Allah Ta'ala. Dalam satu hadis yang diriwayatkan Imam Tirmidzi, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang tidak meminta kepada Allah, maka Allah akan murka padanya." Berikut 15 golongan hamba yang doanya mustajab atau cepat dikabulkan Allah Ta'ala:

1. Orang yang Berdoa dengan Zikir Dzun Nun (Doa Nabi Yunus)

Dari Sa'ad bin Abi Waqash, ia berkata Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: "Doa Dzun Nun (Nabi Yunus 'alaihissalam) ketika berada di dalam perut ikan: 'Laa ilaaha illaa Anta Subhaanaka innii Kuntu minazh- Zhaalimiin'. Jika seorang berdoa dengannya memohon sesuatu, niscaya Allah akan mengabulkannya." (HR at-Tirmidzi, dll)

2. Orang yang Terbangun di Malam Hari dengan Doa yang Matsur

Dari Ubadah bin Shamit dari Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم bahwasanya beliau bersabda: "Barangsiapa yang terjaga di malam hari, lalu mengucapkan: 'Laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariika lah, lahul mulku walahul hamdu, wahuwaa 'alaa kulli syai'in qadiir, Alhamdulillaah, wasubhanallaah, wa laa ilaaha illallaah, wallahu Akbar, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah' (Tidak ada Tuhan selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nyalah seluruh kerajaan dan bagi-Nya pula segala pujian. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Segala puji bagi Allah, Maha Suci Allah, tidak ada Tuhan selalin Allah, Allah Maha Besar. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Kemudian mengucapkan: 'Allahummaghfir lii' (Ya Allah, ampunilah aku). Atau doa yang lain, niscaya akan dikabulkan doanya. Jika ia berwudhu’ dan shalat, maka diterimalah shalatnya." (HR Al-Bukhari)

3. Orang yang Mendoakan Saudaranya Tanpa Dia Ketahui

Diriwayatkan dari Abu Darda' radhiyallahu 'anhu bahwasanya ia berkata, "Apabila seorang muslim mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuannya, maka pasti Malaikat yang ditugaskan (kepadanya) akan mengucapkan, "Engkaupun akan mendapatkan yang semisalnya." (HR Muslim)

4. Orang yang Teraniaya

Ketika Rasulullah صلى الله عليه وسلم mengutus Mu'adz ke Yaman, beliau bersabda kepadanya: "Takutlah kalian terhadap doa orang yang dizalimi, karena tidak ada hijab antara doa itu dengan Allah." (HR Al-Bukhari)

5. Orang Tua yang Mendoakan Anaknya

Setiap orang tua dianjurkan banyak-banyak berdoa untuk anak keturunannya agar mereka menjadi anak yang berbakti. Jangan sekali-kali mengucap kalimat yang tidak baik untuk anak-anak kita, karena perkataan adalah doa. Dan doa orang tua merupakan salah satu doa yang mustajab.

6. Orang yang Dalam Perjalanan-Jauh (Musafir)

Dari Abu Hurairah ia berkata, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: "Ada tiga doa mustajab yang tidak diragukan lagi, yaitu doa orang yang teraniaya, doa musafir, dan doa orang tua untuk anaknya." (HR at-Tirmidzi, dll)
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
وَ اِذۡ اَخَذَ رَبُّكَ مِنۡۢ بَنِىۡۤ اٰدَمَ مِنۡ ظُهُوۡرِهِمۡ ذُرِّيَّتَهُمۡ وَ اَشۡهَدَهُمۡ عَلٰٓى اَنۡفُسِهِمۡ‌ ۚ اَلَسۡتُ بِرَبِّكُمۡ‌ ؕ قَالُوۡا بَلٰى‌ ۛۚ شَهِدۡنَا ‌ۛۚ اَنۡ تَقُوۡلُوۡا يَوۡمَ الۡقِيٰمَةِ اِنَّا كُنَّا عَنۡ هٰذَا غٰفِلِيۡنَ
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka seraya berfirman, Bukankah Aku ini Tuhanmu? Mereka menjawab, Betul Engkau Tuhan kami, kami bersaksi. Kami lakukan yang demikian itu agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini.

(QS. Al-A'raf Ayat 172)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More