10 Syarat Sah Bacaan Al-Fatihah Ketika Salat
Rabu, 03 Februari 2021 - 17:00 WIB
Kewajiban membaca Surat Al-Fatihah di dalam shalat didasarkan pada hadis Rasulullah صلى الله عليه وسلم yang diriwayatkan Imam Muslim sebagai berikut.
لَا صَلَاةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ
Artinya: "Tidak sah shalatnya orang yang tak membaca Surat Al-Fatihah."
Imam An-Nawawi mensyarahi hadis di atas dengan menyatakan bahwa hadis ini menjadi dasar bagi Mazhab Syafi'i bahwa membaca Al-Fatihah wajib hukumnya bagi orang yang shalat baik ia menjadi imam, makmum, maupun shalat sendirian.
Berikut 10 syarat Bacaan Al-Fatihah yang dinukil dari Kitab Safinatun Najah, karya Syekh Salim bin Sumair Al-Hadhrami (Yaman).
(فصل) شُرُوْطُ الْفَاتِحَةِ عَشَرَةٌ: التَّرْتِيْبُ، وَالْمُوَالَاةُ، وَمُرَاعَاةُ حُرُوْفِهَا، وَمُرَاعَاةُ تَشْدِيْدَاتِهَا، وَأَنْ لَا يَسْكُتَ سَكُتَةً طَوِيْلَةً وَلَا قَصِيْرَةً يَقْصِدُ بِهَا قَطْعَ الْقِرَاءَةِ، وَقِرَاءَةُ كُلِّ آيَاتِهَا وَمِنْهَا الْبَسْمَلَةُ، وَعَدَمُ اللَّحْنِ الْمُخِلِّ بِالْمَعْنَى: وَأَنْ تَكُوْنَ حَالَةَ الْقِيَامِ فِي الْفَرْضِ، وَأَنْ يُسْمِعَ نَفْسَهُ الْقِرَاءَةَ، وَأَنْ لَا يَتَخَلَّلَهَا ذِكْرٌ أَجْنَبِيًّ.
1. Tartib.
2. Berurutan.
3. Menjaga tasydid-tasydid-nya.
4. Tidak boleh ada saktah (berhenti tanpa menghela nafas) dengan saktah yang panjang atau pun dengan saktah yang sebentar.
5. Tidak boleh ada saktah sebentar dengan maksud (tujuan) memutus bacaan surah.
6. Harus membaca seluruh ayat-ayat Al-Fatihah termasuk harus membaca basmalah.
7. Tidak boleh ada Al-Lahn (bacaan keliru) yang merubah makna.
8. Harus dibaca ketika berdiri pada shalat fardlu
9. Harus bisa mendengar bacaannya.
10. Tidak boleh menyela-nyela dengan dzikir yang lainnya.
Untuk diketahui, dalam Surah Al-Fatihah terdapat ada 14 tasydid yang harus dipenuhi, di antaranya:
1. Tasydid huruf "Lam" jalalah pada lafal Allah (الله)
2. Tasydid huruf "Ra" pada lafal Ar-Rahman (الرّحمن)
لَا صَلَاةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ
Artinya: "Tidak sah shalatnya orang yang tak membaca Surat Al-Fatihah."
Imam An-Nawawi mensyarahi hadis di atas dengan menyatakan bahwa hadis ini menjadi dasar bagi Mazhab Syafi'i bahwa membaca Al-Fatihah wajib hukumnya bagi orang yang shalat baik ia menjadi imam, makmum, maupun shalat sendirian.
Berikut 10 syarat Bacaan Al-Fatihah yang dinukil dari Kitab Safinatun Najah, karya Syekh Salim bin Sumair Al-Hadhrami (Yaman).
(فصل) شُرُوْطُ الْفَاتِحَةِ عَشَرَةٌ: التَّرْتِيْبُ، وَالْمُوَالَاةُ، وَمُرَاعَاةُ حُرُوْفِهَا، وَمُرَاعَاةُ تَشْدِيْدَاتِهَا، وَأَنْ لَا يَسْكُتَ سَكُتَةً طَوِيْلَةً وَلَا قَصِيْرَةً يَقْصِدُ بِهَا قَطْعَ الْقِرَاءَةِ، وَقِرَاءَةُ كُلِّ آيَاتِهَا وَمِنْهَا الْبَسْمَلَةُ، وَعَدَمُ اللَّحْنِ الْمُخِلِّ بِالْمَعْنَى: وَأَنْ تَكُوْنَ حَالَةَ الْقِيَامِ فِي الْفَرْضِ، وَأَنْ يُسْمِعَ نَفْسَهُ الْقِرَاءَةَ، وَأَنْ لَا يَتَخَلَّلَهَا ذِكْرٌ أَجْنَبِيًّ.
1. Tartib.
2. Berurutan.
3. Menjaga tasydid-tasydid-nya.
4. Tidak boleh ada saktah (berhenti tanpa menghela nafas) dengan saktah yang panjang atau pun dengan saktah yang sebentar.
5. Tidak boleh ada saktah sebentar dengan maksud (tujuan) memutus bacaan surah.
6. Harus membaca seluruh ayat-ayat Al-Fatihah termasuk harus membaca basmalah.
7. Tidak boleh ada Al-Lahn (bacaan keliru) yang merubah makna.
8. Harus dibaca ketika berdiri pada shalat fardlu
9. Harus bisa mendengar bacaannya.
10. Tidak boleh menyela-nyela dengan dzikir yang lainnya.
Untuk diketahui, dalam Surah Al-Fatihah terdapat ada 14 tasydid yang harus dipenuhi, di antaranya:
1. Tasydid huruf "Lam" jalalah pada lafal Allah (الله)
2. Tasydid huruf "Ra" pada lafal Ar-Rahman (الرّحمن)