Kuah Berbalas Makjun: Lagi-Lagi Abu Nawas Ngerjain Baginda Raja
Minggu, 17 Mei 2020 - 03:40 WIB
“Kalau begitu aku juga mau makan obat makjun itu,” kata Baginda.
“Baiklah, tuanku,” kata Abu Nawas. “Bila paduka akan menelan obat ini, hendaklan berbaring seperti hamba sekarang ini, tidak boleh sambil duduk, apalagi dengan berdiri.”
Maka baginda pun berbaring.
“Pejamkan mata tuanku,” kata Abu Nawas.
( )
Begitu mata Sultan terpejam, Abu Nawas cepat-cepat memasukkan butiran makjun itu ke mulut khalifah. Tiba-tiba khalifah bangkit karena obat itu menyangkut di batang tenggorokannya. Sambil membelalakkan matanya, Sultan berkata keras-keras. “Hai, Abu Nawas, kamu beri aku makan tinja ya?”
Maka Abu Nawas pun menghormat sambil berkata, “Dulu baginda memberi hamba kuahnya, sekarang hamba memberi baginda isinya. Jikalau baginda tidak memberi hamba uang seratus dinar, kejadian ini akan hamba ceritakan kepada khalayak ramai.”
“Diam kamu, jangan ngomong kepada siapa-siapa, nanti ku beri kau uang seratus dinar,” kata khalifah.
Setelah itu khalifah dan semua pengiringnya kembali ke Istana, menyiapkan pundi-pundi berisi uang seratus dinar. ( )
“Baiklah, tuanku,” kata Abu Nawas. “Bila paduka akan menelan obat ini, hendaklan berbaring seperti hamba sekarang ini, tidak boleh sambil duduk, apalagi dengan berdiri.”
Maka baginda pun berbaring.
“Pejamkan mata tuanku,” kata Abu Nawas.
( )
Begitu mata Sultan terpejam, Abu Nawas cepat-cepat memasukkan butiran makjun itu ke mulut khalifah. Tiba-tiba khalifah bangkit karena obat itu menyangkut di batang tenggorokannya. Sambil membelalakkan matanya, Sultan berkata keras-keras. “Hai, Abu Nawas, kamu beri aku makan tinja ya?”
Maka Abu Nawas pun menghormat sambil berkata, “Dulu baginda memberi hamba kuahnya, sekarang hamba memberi baginda isinya. Jikalau baginda tidak memberi hamba uang seratus dinar, kejadian ini akan hamba ceritakan kepada khalayak ramai.”
“Diam kamu, jangan ngomong kepada siapa-siapa, nanti ku beri kau uang seratus dinar,” kata khalifah.
Setelah itu khalifah dan semua pengiringnya kembali ke Istana, menyiapkan pundi-pundi berisi uang seratus dinar. ( )
(mhy)
Lihat Juga :