Begini Cara Allah Ta'ala Mengawasi Manusia
Selasa, 09 Februari 2021 - 07:52 WIB
Untuk kenyamanan dan keamanan di dalam rumah, kantor atau area-area publik lainnya, orang-orang memasang CCTV. Tujuan utamanya sebagai alat pengawas dan pemantau 24 jam, tanpa henti terhadap semua aktivitas di area-area tersebut. Mengawasi aktivitas manusia, aktivitas alam dan semua aktivitas lainnya. Bila terjadi apa-apa, maka rekaman CCTV itu akan dibuka sebagai bukti.
Baca juga: Mengapa Kaum Perempuan Diperintahkan Memperbanyak Sedekah?
Bagaimana dengan Yang Maha Mengetahui? Allah Subhanhu wa ta'ala yang mengawasi manusia 24 jam sehari atau setiap detik tanpa ada lengah. Haruskah manusia abai terhadap yang Maha Mengawasi ini?
Ar-Raqiib...Yang Maha Mengawasi. Nama Allah Ta’ala yang maha agung ini disebutkan dalam tiga ayat al-Qur’an,
{إنَّ اللهَ كان عَلَيْكُمْ رقيباً}
“Sesungguhnya Allah Maha Mengawasi kamu sekalian” (QS an-Nisaa’:1).
{وكان اللهُ عَلى كُلِّ شَيْءٍ رَقِيْباً}
“Dan adalah Allah Maha Mengawasi segala sesuatu” (QS al-Ahzaab:52).
{وكُنْتُ عَلَيْهِمْ شَهِيْداً ما دُمْتُ فِيْهِمْ، فَلَمَّا تَوَفَّيْتَنِي كُنْتَ أنْتَ الرَّقِيْبَ عَلَيْهِمْ، وأنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيْدٍ}
“Dan akulah yang menjadi saksi terhadap mereka selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan (angkat) aku, Engkau-lah Yang Maha Mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu” (QS al-Maa-idah:117).
Imam Ibnu Katsir ketika menafsirkan ayat pertama di atas, beliau menjelaskan bahwa makna ar-Raqiib adalah zat yang maha mengawasi semua perbuatan dan keadaan manusia”. (Kitab Tafsir Ibnu Katsir (1/596)
Syaikh Abdurrahman as-Sa’di berkata: “ar-Raqiib adalah zat yang maha memperhatikan dan mengawasi semua hamba-Nya ketika mereka bergerak(beraktifitas) maupun ketika mereka diam, (mengetahui) apa yang mereka sembunyikan maupun yang mereka tampakkan, dan (mengawasi) semua keadaan mereka”. (Kitab Taisiirul Kariimir Rahmaan (hal 90).
Di tempat lain beliau berkata: “ar-Raqiib adalah zat yang maha mengawasi semua urusan (makhluk-Nya), maha mengetahui kesudahannya, dan maha mengatur semua urusan tersebut dengan sesempurna-sempurna aturan dan sebaik-sebaik ketentuan“. (Ibid hal 487)
Maka makna ar-Raqiib secara lebih terperinci adalah: zat yang maha memperhatikan/mengetahui apa yang tersembunyi dalam dada/hati manusia, yang maha mengawasi apa yang diusahakan setiap diri manusia, yang maha memelihara semua makhluk dan menjalankan mereka dengan sebaik-baik aturan dan sesempurna-sempurna penataan, yang maha mengawasi semua yang terlihat dengan penglihatan-Nya yang tidak ada sesuatupun yang luput darinya, yang maha mengawasi semua yang terdengar dengan pendengaran-Nya yang meliputi segala sesuatu, yang maha mengawasi/memperhatikan semua makhluk dengan ilmu-Nya yang meliputi segala sesuatu. (Kitab Fiqhul asma-il husna. hal 159)
Manusia banyak yang melakukan kemaksiatan, perbuatan dzalim, perbuatan munkar dan perbuatan-perbuatan dosa lainnya. Tak pernahkah kita berpikir, bahwa kita diawasi? Padahal ada Dzat yang Maha Mengawasi, semua gerak gerik kita sebagai manusia, tanpa lengah sedikit pun.
Lalu bagaimana cara Allah Ta'ala mengawasi manusia ini? Dinukil dari berbagai sumber, didalam melakukan pengawasan, ada 3 cara yang dilakukan Allah ta'ala, yakni:
1. Pengawasan langsung.
Baca juga: Mengapa Kaum Perempuan Diperintahkan Memperbanyak Sedekah?
Bagaimana dengan Yang Maha Mengetahui? Allah Subhanhu wa ta'ala yang mengawasi manusia 24 jam sehari atau setiap detik tanpa ada lengah. Haruskah manusia abai terhadap yang Maha Mengawasi ini?
Ar-Raqiib...Yang Maha Mengawasi. Nama Allah Ta’ala yang maha agung ini disebutkan dalam tiga ayat al-Qur’an,
{إنَّ اللهَ كان عَلَيْكُمْ رقيباً}
“Sesungguhnya Allah Maha Mengawasi kamu sekalian” (QS an-Nisaa’:1).
{وكان اللهُ عَلى كُلِّ شَيْءٍ رَقِيْباً}
“Dan adalah Allah Maha Mengawasi segala sesuatu” (QS al-Ahzaab:52).
{وكُنْتُ عَلَيْهِمْ شَهِيْداً ما دُمْتُ فِيْهِمْ، فَلَمَّا تَوَفَّيْتَنِي كُنْتَ أنْتَ الرَّقِيْبَ عَلَيْهِمْ، وأنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيْدٍ}
“Dan akulah yang menjadi saksi terhadap mereka selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan (angkat) aku, Engkau-lah Yang Maha Mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu” (QS al-Maa-idah:117).
Imam Ibnu Katsir ketika menafsirkan ayat pertama di atas, beliau menjelaskan bahwa makna ar-Raqiib adalah zat yang maha mengawasi semua perbuatan dan keadaan manusia”. (Kitab Tafsir Ibnu Katsir (1/596)
Syaikh Abdurrahman as-Sa’di berkata: “ar-Raqiib adalah zat yang maha memperhatikan dan mengawasi semua hamba-Nya ketika mereka bergerak(beraktifitas) maupun ketika mereka diam, (mengetahui) apa yang mereka sembunyikan maupun yang mereka tampakkan, dan (mengawasi) semua keadaan mereka”. (Kitab Taisiirul Kariimir Rahmaan (hal 90).
Baca Juga
Di tempat lain beliau berkata: “ar-Raqiib adalah zat yang maha mengawasi semua urusan (makhluk-Nya), maha mengetahui kesudahannya, dan maha mengatur semua urusan tersebut dengan sesempurna-sempurna aturan dan sebaik-sebaik ketentuan“. (Ibid hal 487)
Maka makna ar-Raqiib secara lebih terperinci adalah: zat yang maha memperhatikan/mengetahui apa yang tersembunyi dalam dada/hati manusia, yang maha mengawasi apa yang diusahakan setiap diri manusia, yang maha memelihara semua makhluk dan menjalankan mereka dengan sebaik-baik aturan dan sesempurna-sempurna penataan, yang maha mengawasi semua yang terlihat dengan penglihatan-Nya yang tidak ada sesuatupun yang luput darinya, yang maha mengawasi semua yang terdengar dengan pendengaran-Nya yang meliputi segala sesuatu, yang maha mengawasi/memperhatikan semua makhluk dengan ilmu-Nya yang meliputi segala sesuatu. (Kitab Fiqhul asma-il husna. hal 159)
Baca Juga
Manusia banyak yang melakukan kemaksiatan, perbuatan dzalim, perbuatan munkar dan perbuatan-perbuatan dosa lainnya. Tak pernahkah kita berpikir, bahwa kita diawasi? Padahal ada Dzat yang Maha Mengawasi, semua gerak gerik kita sebagai manusia, tanpa lengah sedikit pun.
Lalu bagaimana cara Allah Ta'ala mengawasi manusia ini? Dinukil dari berbagai sumber, didalam melakukan pengawasan, ada 3 cara yang dilakukan Allah ta'ala, yakni:
1. Pengawasan langsung.