Terfitnah Lelaki
Rabu, 17 Februari 2021 - 11:06 WIB
Muslimah, sering digambarkan bahwa fitnah terbesar di duniaselalu datang dari kaum perempuan . Namun demikian, bukan berarti perempuan pun tidak bisa terfitnah oleh kaum lelaki. Salah satu contohnya bahwa kaum perempuan bisa terfitnah lelaki ini, adalah dari kisah Nabi Yusuf Alaihissallam.
Baca juga: Ngerinya Berburuk Sangka
Ketampanan Nabi Yusuf Alaihissalam menjadi bukti bahwa kaum perempuan ternyata bisa terfitnah oleh kaki-laki. Semua berawal dari tinggalnya Nabi Yusuf di rumah seorang pejabat mesir berpengaruh saat itu yakni, Qithfir. Istrinya Qithfir yakni Zulaikha sangat terpedaya dengan pesona dan ketampanan Nabi Yusuf, yang kala itu adalah pelayannya.
Zulaikha sering memuji-muji Yusuf mulai dari rambutnya yang indah hingga wajahnya yang tampan. Istri Qithfir ini sangat mabuk cinta pada Yusuf. Dan kisah ini adalah sebuah bukti bahwa fitnah lelaki itu sangat besar. Bahkan, kisah tergoda Zulaikha pada Nabi Yusuf telah diabadikan dalam Al-Qur'an hingga berbondong-bondong wanita negeri itu sangat penasaran tentang sosok ketampanan Yusuf yang mampu membuat istri pembesar Mesir tergila-gila padanya.
Allah Ta'ala berfirman:
فَلَمَّا سَمِعَتْ بِمَكْرِهِنَّ أَرْسَلَتْ إِلَيْهِنَّ وَأَعْتَدَتْ لَهُنَّ مُتَّكَـًٔا وَءَاتَتْ كُلَّ وَٰحِدَةٍ مِّنْهُنَّ سِكِّينًا وَقَالَتِ ٱخْرُجْ عَلَيْهِنَّ ۖ فَلَمَّا رَأَيْنَهُۥٓ أَكْبَرْنَهُۥ وَقَطَّعْنَ أَيْدِيَهُنَّ وَقُلْنَ حَٰشَ لِلَّهِ مَا هَٰذَا بَشَرًا إِنْ هَٰذَآ إِلَّا مَلَكٌ كَرِيمٌ
"Maka ketika perempuan itu mendengar cercaan mereka, diundangnyalah perempuan-perempuan itu dan disediakannya tempat duduk bagi mereka, dan kepada masing-masing mereka diberikan sebuah pisau (untuk memotong jamuan). Kemudian dia berkata (kepada Yusuf), Keluarlah (tampakkanlah dirimu) kepada mereka. Ketika perempuan-perempuan itu melihatnya, mereka terpesona pada (keelokan rupa) nya dan mereka (tanpa sadar) melukai tangannya sendiri, seraya berkata, Maha Sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Ini benar-benar malaikat yang mulia. ( QS. Yusuf : 31 )
Begitulah kisah Zulaikha dan Nabi Yusuf ini, berawal dari pandangan. Dari mata turun ke hati, demikianlah istilah klasik yang menggambarkan bahayanya fitnah pandangan mata yang mampu menumbuhkan simpati dan cinta. Banyak mata tergoda hingga hati selalu merindukan, yang semua itu berawal dari melihat sosok yang mempesona.
Di era sekarang dengan canggihnya alat teknologi seperti ponsel atau smartphone, membuat banyak perempuan juga terperangkap pandangannya pada seorang lelaki yang mungkin hanya diliriknya lewat layar mungil sebuah ponsel pintar tersebut. Untuk sekadar menikmati ketampanan seorang pria, seorang perempuan cukup duduk manis di rumah sambil tekan tekan tombol gawai canggihnya.
Baca juga: Militer Myanmar Jamin Pemilu Baru, Demonstran Blokir Layanan Kereta
Padahal di sanalah pintu-pintu masuk zina dan kemaksiatan dari fitnah kaum lelaki yang bisa menggoda perempuan. Karena itu kaum perempuan pun diperintahkan menundukkan pandangannya.
Allah Ta'ala berfirman,
"....dan katakanlah kepada para wanita yang beriman, “Hendaknya mereka menahan sebagian pandangan mereka dan memelihara kemaluan mereka...." (QS. An-Nur: 30)
Bagi perempuan muslimah, menundukkan pandangan mata adalah langkah awal atau gerbang, pintu pertama untuk memelihara rasa malunya.
Hal ini juga disampaikan di dalam hadis dari Rasulullah Shallallahu alihi wa sallam Sesungguhnya Allah telah menetapkan atas diri anak keturunan Adam bagiannya dari zina. Dia mengetahui yang demikian tanpa dipungkiri. Mata bisa berzina, dan zinanya adalah pandangan (yang diharamkan). (HR. Bukhari dan Muslim)
Allah memberikan perintah untuk menjaga pandangan mata bukanlah tanpa alasan atau hal yang sia-sia belaka. Hal ini tentu saja ada orientasi dan tujuan yang ingin dicapai. Menjaga pandangan mata membuat manusia akan selalu sadar, fokus, dan terhindar dari segala macam kemaksiatan. Pandangan mata adalah awal dari segala macam aktivitas, jika manusia tidak mampu untuk menjaganya, maka akan sulit untuk bisa berkah pandangannya.
Karena itu muslimah, di zaman penuh fitnah ini, termasuk fitnah laki-laki yang telah marak di dunia nyata dan di dunia maya, kita perlu senjata pamungkas agar fitnah itu tidak melanda dan memporak-porandakan hati dengan tetap menjaga hati, menjaga mata dari sumber-sumber fitnah, lebih sibuk menuntut ilmu syar'i, mulai menata hati agar tetap istiqamah dalam menjalankan ketaatan kepada Allah serta memperbanyak zikir dan doâ agar Allah Ta'ala selalu menjaga kita.
Wallahu A'lam
Baca juga: Ngerinya Berburuk Sangka
Ketampanan Nabi Yusuf Alaihissalam menjadi bukti bahwa kaum perempuan ternyata bisa terfitnah oleh kaki-laki. Semua berawal dari tinggalnya Nabi Yusuf di rumah seorang pejabat mesir berpengaruh saat itu yakni, Qithfir. Istrinya Qithfir yakni Zulaikha sangat terpedaya dengan pesona dan ketampanan Nabi Yusuf, yang kala itu adalah pelayannya.
Zulaikha sering memuji-muji Yusuf mulai dari rambutnya yang indah hingga wajahnya yang tampan. Istri Qithfir ini sangat mabuk cinta pada Yusuf. Dan kisah ini adalah sebuah bukti bahwa fitnah lelaki itu sangat besar. Bahkan, kisah tergoda Zulaikha pada Nabi Yusuf telah diabadikan dalam Al-Qur'an hingga berbondong-bondong wanita negeri itu sangat penasaran tentang sosok ketampanan Yusuf yang mampu membuat istri pembesar Mesir tergila-gila padanya.
Allah Ta'ala berfirman:
فَلَمَّا سَمِعَتْ بِمَكْرِهِنَّ أَرْسَلَتْ إِلَيْهِنَّ وَأَعْتَدَتْ لَهُنَّ مُتَّكَـًٔا وَءَاتَتْ كُلَّ وَٰحِدَةٍ مِّنْهُنَّ سِكِّينًا وَقَالَتِ ٱخْرُجْ عَلَيْهِنَّ ۖ فَلَمَّا رَأَيْنَهُۥٓ أَكْبَرْنَهُۥ وَقَطَّعْنَ أَيْدِيَهُنَّ وَقُلْنَ حَٰشَ لِلَّهِ مَا هَٰذَا بَشَرًا إِنْ هَٰذَآ إِلَّا مَلَكٌ كَرِيمٌ
"Maka ketika perempuan itu mendengar cercaan mereka, diundangnyalah perempuan-perempuan itu dan disediakannya tempat duduk bagi mereka, dan kepada masing-masing mereka diberikan sebuah pisau (untuk memotong jamuan). Kemudian dia berkata (kepada Yusuf), Keluarlah (tampakkanlah dirimu) kepada mereka. Ketika perempuan-perempuan itu melihatnya, mereka terpesona pada (keelokan rupa) nya dan mereka (tanpa sadar) melukai tangannya sendiri, seraya berkata, Maha Sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Ini benar-benar malaikat yang mulia. ( QS. Yusuf : 31 )
Baca Juga
Begitulah kisah Zulaikha dan Nabi Yusuf ini, berawal dari pandangan. Dari mata turun ke hati, demikianlah istilah klasik yang menggambarkan bahayanya fitnah pandangan mata yang mampu menumbuhkan simpati dan cinta. Banyak mata tergoda hingga hati selalu merindukan, yang semua itu berawal dari melihat sosok yang mempesona.
Di era sekarang dengan canggihnya alat teknologi seperti ponsel atau smartphone, membuat banyak perempuan juga terperangkap pandangannya pada seorang lelaki yang mungkin hanya diliriknya lewat layar mungil sebuah ponsel pintar tersebut. Untuk sekadar menikmati ketampanan seorang pria, seorang perempuan cukup duduk manis di rumah sambil tekan tekan tombol gawai canggihnya.
Baca juga: Militer Myanmar Jamin Pemilu Baru, Demonstran Blokir Layanan Kereta
Padahal di sanalah pintu-pintu masuk zina dan kemaksiatan dari fitnah kaum lelaki yang bisa menggoda perempuan. Karena itu kaum perempuan pun diperintahkan menundukkan pandangannya.
Allah Ta'ala berfirman,
"....dan katakanlah kepada para wanita yang beriman, “Hendaknya mereka menahan sebagian pandangan mereka dan memelihara kemaluan mereka...." (QS. An-Nur: 30)
Bagi perempuan muslimah, menundukkan pandangan mata adalah langkah awal atau gerbang, pintu pertama untuk memelihara rasa malunya.
Baca Juga
Hal ini juga disampaikan di dalam hadis dari Rasulullah Shallallahu alihi wa sallam Sesungguhnya Allah telah menetapkan atas diri anak keturunan Adam bagiannya dari zina. Dia mengetahui yang demikian tanpa dipungkiri. Mata bisa berzina, dan zinanya adalah pandangan (yang diharamkan). (HR. Bukhari dan Muslim)
Allah memberikan perintah untuk menjaga pandangan mata bukanlah tanpa alasan atau hal yang sia-sia belaka. Hal ini tentu saja ada orientasi dan tujuan yang ingin dicapai. Menjaga pandangan mata membuat manusia akan selalu sadar, fokus, dan terhindar dari segala macam kemaksiatan. Pandangan mata adalah awal dari segala macam aktivitas, jika manusia tidak mampu untuk menjaganya, maka akan sulit untuk bisa berkah pandangannya.
Karena itu muslimah, di zaman penuh fitnah ini, termasuk fitnah laki-laki yang telah marak di dunia nyata dan di dunia maya, kita perlu senjata pamungkas agar fitnah itu tidak melanda dan memporak-porandakan hati dengan tetap menjaga hati, menjaga mata dari sumber-sumber fitnah, lebih sibuk menuntut ilmu syar'i, mulai menata hati agar tetap istiqamah dalam menjalankan ketaatan kepada Allah serta memperbanyak zikir dan doâ agar Allah Ta'ala selalu menjaga kita.
Wallahu A'lam
(wid)