Berikut Ini Mereka yang Terpelihara dari Fitnah dan Azab Kubur

Senin, 08 Maret 2021 - 05:00 WIB
Ilustrasi/Ist
Syaikh Umar Sulaiman al Asygar dalam bukunya berjudul Ensiklopedia Kiamat menjelaskan sebagian kaum mukmin yang melakukan amal-amal besar atau tertimpa musibah besar akan terjaga dari fitnah dan azab kubur. Di antara mereka adalah:




Pertama, orang yang mati syahid .

Migdam ibn Ma'dikariba berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang mati syahid di sisi Allah memperoleh enam hal: diampuni sejak rohnya dicabut, melihat tempat tinggalnya di surga, terpelihara dari azab kubur, aman dari ketakutan besar (di hari kiamat), di atas kepalanya diletakkan mahkota kehormatan yang nilai satu batu mulia mahkota itu lebih baik dari dunia dan seisinya, mengawini tujuh puluh dua bidadari, dan dapat memberi syafaat kepada tujuh puluh kerabatnya.” (H.R. Tirmidzi dan Ibn Majah)

An-Nasa'i meriwayatkan dalam Sunan-nya dari Rasyid ibn Saad dari seorang sahabat Rasulullah SAW bahwa seorang lelaki bertanya, “Ya Rasulullah, kenapa kaum mukmin diuji dalam kubur mereka kecuali yang mati syahid?”

Beliau menjawab, “Cukuplah baginya ujian kilatan pedang di atas kepalanya.” (Sanadnya sahih. Lihat Ahkam al-Jana'iz, h. 36, Shahih al-Jami' IV, h. 164)

Kedua, orang yang mati ketika bertugas jaga (sebagai prajurit) di Jalan Allah.

Fadhdhalah ibn Ubaid meriwayatkan dari Rasulullah SAW bahwa beliau bersabda, “Setiap yang mati akan selesai amalnya kecuali yang meninggal ketika bertugas jaga di jalan Allah. Amalnya terus tumbuh sampai hari kiamat dan ia akan aman dari fitnah kubur.” (HR Tirmidzi dan Abu Dawud).

Ketiga, orang yang meninggal pada hari Jumat.

Dalam hadis dari Abdullah ibn Amru, Nabi SAW bersabda, “Setiap muslim yang meninggal pada hari Jumat akan dijaga oleh Allah dari fitnah kubur.” (HR Ahmad dan Tirmidzi).

Hadis ini sahih melihat keseluruhan jalurnya, atau hasan.

Keempat, orang yang meninggal karena sakit perut.

Abdullah ibn Yasar berkata, “Aku pernah duduk bersama Sulaiman ibn Shard dan Khalid ibn 'Urafthah. Mereka menceritakan baliwa ada seorang lelaki yang mati karena sakit perut. Keduanya ingin menyaksikan jenazahnya. Salah satunya mengatakan kepada yang lain, “Bukankah Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang mati karena sakit perut tidak akan diazab di dalam kubur?” Yang satunya menjawab, Ya.” (Dalam riwayat lain, “Benar kamu")

Syekh Nashir berkata dalam Ahkam al-Jana'iz, hadis ini diriwayatkan oleh an-Nasa'i, Tirmidzi—beliau menilainya hasan—Ibn Hibban dalam Shahih-nya, at-Thayalisi dan Ahmad. Sanadnya sahih.” Lihat Akkam al-Jana'iz, h. 38.

(mhy)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
وَوَصَّيۡنَا الۡاِنۡسَانَ بِوَالِدَيۡهِ اِحۡسَانًا‌ ؕ حَمَلَـتۡهُ اُمُّهٗ كُرۡهًا وَّوَضَعَتۡهُ كُرۡهًا‌ ؕ وَحَمۡلُهٗ وَفِصٰلُهٗ ثَلٰـثُوۡنَ شَهۡرًا‌ ؕ حَتّٰٓى اِذَا بَلَغَ اَشُدَّهٗ وَبَلَغَ اَرۡبَعِيۡنَ سَنَةً  ۙ قَالَ رَبِّ اَوۡزِعۡنِىۡۤ اَنۡ اَشۡكُرَ نِعۡمَتَكَ الَّتِىۡۤ اَنۡعَمۡتَ عَلَىَّ وَعَلٰى وَالِدَىَّ وَاَنۡ اَعۡمَلَ صَالِحًا تَرۡضٰٮهُ وَاَصۡلِحۡ لِىۡ فِىۡ ذُرِّيَّتِىۡ ؕۚ اِنِّىۡ تُبۡتُ اِلَيۡكَ وَاِنِّىۡ مِنَ الۡمُسۡلِمِيۡنَ
Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan, sehingga apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun dia berdoa, Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridhai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sungguh, aku termasuk orang muslim.

(QS. Al-Ahqaf Ayat 15)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More