Hati-hati, 4 Macam Lelaki Ini Calon Penghuni Neraka

Senin, 08 Maret 2021 - 14:26 WIB
Golongan kedua yang akan menjadi penghuni neraka yaitu suami yang durhaka dan dzalim kepada istrinya. Istri merupakan amanah yang dititipkan walinya kepada seorang pria yang bernama suami. Wali wanita itu tentu mau melepaskan anak, saudara mereka karena mereka yakin suaminya dapat menjaga anak dan saudara mereka dengan baik.



Pesan berbuat baik kepada wanita bukan saja harapan setiap wali, tetapi perintah yang jelas ditegaskan oleh Allah dan Rasul-Nya dalam kitab dan sunnah.

ۚ وَعَاشِرُوهُنَّ بِٱلْمَعْرُوفِ ۚ فَإِن كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًٔا وَيَجْعَلَ ٱللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا

"Dan bergaullah dengan mereka secara baik, kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, maka bersabarlah karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kepadanya kebaikan yang banyak. (QS Annisa:19).

Merupakan hak istri untuk mendapatkan nafkah dari suaminya, baik itu pangannya, pakaiannya, tempat tinggalnya dan semua keperluan yang disesuikan dengan kemampuan suami dan status istri. Bahkan dalam hal pangan, hak istri untuk mendapatkan makanan siap santap dari suaminya, demikian juga butuh tempat

Sebagian ahli fiqih mengatakan, tempat tinggal untuk istri, haruslah khusus untuk istri tersebut tidak boleh bercampur dengan keluarga lainnya. Dan jika istrinya berasal dari kalangan berada yang biasa dilayani dengan pembantu, maka haknya juga untuk mendapatkan pembantu yang disediakan oleh sang suami.



Sungguh pria sejati yang menafkahi keluarga dari keringatnya sendiri, seorang pria sejati tidak memberi beban kepada istrinya untuk mencari nafkah apalagi sampai bergantung kepada pemberian istri, ini mencerminkan tanggungjawab dan kepemimpinan yang lemah.

ما مِن عَبْدٍ اسْتَرْعاهُ اللَّهُ رَعِيَّةً، فَلَمْ يَحُطْها بنَصِيحَةٍ، إلَّا لَمْ يَجِدْ رائِحَةَ الجَنَّةِ.

“Tidaklah seorang hamba dibebankan tanggung jawab oleh Allah kemudian dia abai, melainkan dia pasti tak mencium aroma surga.” (HR. Bukhari)

3. Saudara Laki-Laki yang tidak bertanggungjawab

Golongan laki-laki yang tidak masuk surga adalah saudara laki-laki. Sebab jika ayahnya telah tiada, tanggungjawab menjaga seorang wanita adalah saudara lelakinya. Termasuk dalam hal ini paman, jika mereka hanya mementingkan keluarganya saja, sementara adik atau keponakannya dibiarkan jauh dari ajaran Islam, maka tunggulah ancaman neraka di akhirat kelak.

Saudara laki-laki memiliki kewajibann yang melekat terhadap saudara-saudara perempuannya. Mulai dari mendidik, menyayangi, melindungi, dan membela mereka. Jika ayah telah wafat, maka saudara laki-laki berperan sebagai pengganti ayah, wajib memberikan nafkah kepada saudara perempuan yang belum menikah atau yang menjanda jika mereka tidak mampu.



Saudara laki-laki yang menelantarkan saudara perempuan, maka Ia telah durhaka kepada orangtuanya. Tugas lain dari saudara laki-laki adalah menjaga harta saudara perempuannya, jangan malah mengkhianatinya dengan merampas hartanya. Ia juga tidak boleh menghalang-halangi jika ada orang baik yang melamar saudarinya.

4. Anak Laki-laki yang Tidak Merawat Orangtuanya

Golongan pria keempat yang masuk neraka karena gagal menjalankan tugasnya adalah anak laki-laki.

جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ: مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ: "أُمُّكَ" قَالَ: ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: "ثُمَّ أُمُّكَ" قَالَ: " ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: "ثُمَّ أُمُّكَ" قَالَ: ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: "ثُمَّ أَبُوكَ (رواه البخاري، رقم 5626 ، ومسلم، رقم 2548

“Seseorang mendatangi Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam seraya bertanya, “Wahai Rasulullah siapa orang yang paling berhak untuk dipergauli secara baik? Beliau bersabda, “Ibumu.” Dia berkata, “Kemudian siapa (lagi)?’ Beliau berkata, “Kemudian Ibumu.’ Dia berkata, “Kemudian siapa (lagi)?’ Beliau berkata, “Kemudian Ibumu.’ Dia berkata, “Kemudian siapa?’ Beliau berkata, “Kemudian ayahmu.” (HR. Bukhari dan Musim).
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
اَفَلَا يَتَدَبَّرُوۡنَ الۡقُرۡاٰنَ اَمۡ عَلٰى قُلُوۡبٍ اَ قۡفَالُهَا
Maka tidakkah mereka menghayati Al-Qur'an ataukah hati mereka sudah terkunci?

(QS. Muhammad Ayat 24)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More