Tanda-tanda Kematian Akan Menghampiri Seseorang

Sabtu, 20 Maret 2021 - 15:41 WIB
Tanda maut akan menjemput seorang mukmin dapat dilihat dari dahinya yang berkeringat. Foto/Ist
Kematian adalah sesuatu yang pasti dan semua makhluk bernyawa pasti mengalaminya. Namun, tak seorangpun yang dapat mengetahui kapan dan di bumi mana ia akan mati. Maut, jodoh, rezeki merupakan ketetapan Allah yang tertulis di Lauhul Mahfuzh.

Tanda-tanda kematian dan dekatnya ajal seseorang dapat diketahui dari tanda-tanda berikut. Umumnya dapat dilihat dari tanda memutihnya rambut (tumbuhnya uban), lemahnya fisik, membungkuknya tubuh.



Menurut Ustaz Yusuf Mustafa dilansir dari Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah-KTB, tanda-tanda orang mati dalam keadaan husnul khotimah (akhir yang baik) dan su'ul khatimah (akhir yang buruk) diterangkan dalam Kitab Nihayah Al Zain Shohifah.

ﺍﻟﺴﻌﺎﺩﺓ ﻋﻨﺪ ﻋﺮﻕ ﺍﻟﺠﺒﻴﻦ ﻭﺫﺭﻑ ﻭﻣﻦ ﻋﻼﻣﺎﺕ ﺍﻟﻌﻴﻦ ﺍﻟﻤﻮﺕ ﻭﺍﻧﺘﺸﺎﺭ ﺍﻟﻤﻨﺨﺮ ﺭﻭﻱ ﻋﻦ ﺳﻠﻤﺎﻥ ﺍﻟﻔﺎﺭﺳﻲ ﺭﺿﻲ ﻭﺳﻠﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻗﺎﻝ ﺳﻤﻌﺖ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻤﻴﺖ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﺇﻥ ﺭﺷﺢ ﺟﺒﻴﻨﻪ ﻳﻘﻮﻝ ﺍﺭﻗﺒﻮﺍ ﻋﻴﻨﺎﻩ ﻭﺍﻧﺘﺸﺮ ﻣﻮﺗﻪ ﺛﻼﺛﺎ ﻭﺫﺭﻓﺖ ﻣﻨﺨﺮﺍﻩ ﻓﻬﻮ ﺭﺣﻤﺔ ﻣﻦ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻮﻧﻪ ﻗﺪ ﻧﺰﻟﺖ ﺑﻪ ﻭﺇﻥ ﻏﻂ ﻏﻄﻴﻂ ﻓﻬﻮ ﺍﻟﺒﻜﺮ ﺍﻟﻤﺨﻨﻮﻕ ﻭﺃﺧﻤﺪ ﻭﺃﺯﺑﺪ ﺷﺪﻗﺎﻩ ﻋﺬﺍﺏ ﻣﻦ ﺍﻟﻠﻪ ﻗﺪ ﺣﻞ ﺑﻪ ﻭﻗﺪ ﺗﻈﻬﺮ ﺍﻟﻌﻼﻣﺎﺕ ﺍﻟﺜﻼﺙ ﻭﻗﺪ ﺗﻈﻬﺮ ﻭﺍﺣﺪﺓ ﺃﻭ ﺛﻨﺘﺎﻥ ﺫﻟﻚ ﺑﺤﺴﺐ ﺗﻔﺎﻭﺕ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻓﻲ ﻓﺘﻮﻓﻴﻘﻪ ﺍﻷﻋﻤﺎﻝ ﻭﺃﻣﺎ ﻋﻼﻣﺔ ﻓﻲ ﺣﺎﻝ ﺍﻟﺼﺤﺔ ﺍﻟﻄﺎﻗﺔ ﻟﻠﻌﻤﻞ ﺑﺎﻟﺴﻨﺔ ﻋﻠﻰ ﻗﺪﺭ

Termasuk tanda-tanda kebahagiaan ketika kematian tiba adalah:

- Dahinya berkeringat

- Air matanya bercucuran

- Lubang hidungnya mengembang

Diriwayatkan dari Salman Alfarisi radhiyallahu 'anhu berkata, aku mendengar Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: "Telitilah keadaan mayit ketika maut menjemputnya, apabila dahinya berkeringat, air matanya bercucuran dan lubang hidungnya mengembang, maka Rahmat Allah telah turun kepadanya. Dan apabila mengeluarkan suara seperti suara anak unta tercekik atau warna kulitnya berubah kebiru-biruan atau mengeluarkan buih dari kedua rahangnya maka adzab Allah sungguh telah menimpa dirinya."

Ketiga tanda-tanda ini terkadang nampak semua atau dengan 1 atau 2 saja. Memandang sedikit banyaknya manusia dalam berprilaku dan beramal. Adapun tanda-tanda diatas ketika dalam keadaan sehat maka itu adalah taufik untuk melakukan amal kesunahan sekuat tenaga.

Detik-detik Menjelang Wafatnya Imam Al-Ghozali

Kisah wafatnya Hujjatul Islam Imam Al-Ghozali dikisahkan dalam KitabThabaqat asy-Syafi’iyah al-Kubra karya Syeikh Tajuddin As-Subqi (727-771 H) atau 1370 M cetakan Dar Ihya al-Kutub al-’Arabiyah jilid 6 hal 201, diterangkan sebagai berikut:

ﻭ ﻛﺎﻥ ﻭﻓﺎﺗﻪ , ﻗﺪﺱ ﺍﻟﻠﻪ ﺭﻭﺣﻪ , ﺑﻄﻮﺱ ﻳﻮﻡ ﺍﻻﺛﻨﻴﻦ ﺭﺍﺑﻊ ﻋﺸﺮ ﺟﻤﺎﺩﻯ ﺍﻷﺧﺮﺓ ﺳﻨﺔ ﺧﻤﺲ ﻭ ﺧﻤﺴﻤﺎﺋﺔ ﻭ ﻣﺸﻬﺪﻩ ﺑﻬﺎ ﻳﺰﺍﺭ ﺑﻤﻘﺒﺮﺓ ﺍﻟﻔﺮﺝ ﺑﻦ ﺍﻟﺠﻮﺯﻱ ﺍﻟﻄﺎﺑﺮﺍﻥ ﻓﻰ ﻛﺘﺎﺏ “ ﺍﻟﺜﺒﺎﺕ ﻋﻨﺪ ﻗﺎﻝ ﺃﺑﻮ ﺍﻟﻤﻤﺎﺕ” : ﻋﻠﻲ ﺑﺎﻟﻜﻔﻦ , ﻓﺄﺧﺬﻩ ﻭ ﻗﺒﻠﻪ ﻭﻭﺿﻌﻪ ﻋﻠﻰ ﻋﻴﻨﻴﻪ , ﻭ ﻗﺎﻝ : ﺳﻤﻌﺎ ﻭ ﻃﺎﻋﺔ ﻟﻠﺪﺧﻮﻝ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﻠﻚ . ﻣﺎﺕ ﺛﻢ ﻣﺪ ﺭﺟﻠﻴﻪ , ﻭ ﺍﺳﺘﻘﺒﻞ ﺍﻟﻘﺒﻠﺔ , ﻭ ﻗﺒﻞ ﺍﻻﺳﻔﺎﺭ , ﻗﺪﺱ ﺍﻟﻠﻪ ﺭﻭﺣﻪ

Hujjatul Islam Imam Ghozali wafat, semoga Allah mensucikan rohnya, di kota Thus (Persia) pada hari Senin tanggal 14 Rabi’ul Akhir tahun 505 H (1112 M) dan makamnya diziarahi orang di pemakaman Thabaran.

Abul Faraj bin Al-Jauzi berkata di dalam Kitabnya Ats-Tsabat ‘Inda al- Mamat: Berkata Ahmad, saudara laki-lakinya dari Imam Ghozali: Ketika hari Senin pada waktu Subuh, saudaraku Abu Hamid (Imam Al-Ghozali) berwudhu dan sholat dan ia berkata: Tetapkanlah aku dengan kain kafan! Kemudian beliau (Imam Ghozali) mengambil kain kafan itu dan mencium dan meletakkannya di atas kedua matanya sambil berkata: Sesungguhnya aku mendengar dan taat untuk masuk kepada Sang Raja (Allah).

Kemudian Imam Ghozali menjulurkan kedua kakinya dan menghadap kiblat. Setelah itu ia wafat. Semoga Allah mensucikan rohnya! Pada hari Senin bersamaan Tahun 1111 Masihi. Beliau wafat dan dikebumikan di BandarTus, Iran. Imam Al-Ghazali rahimahullah diriwayatkan, beliau mendapati tanda-tanda kematian dirinya sehingga beliau mampu menyiapkan diri untuk menghadapi sakratul maut secara sendirian.

Beliau menyiapkan dirinya dengan segala persiapan termasuk mandinya, wudhunya serta kafannya sendiri. Ketika sampai bahagian tubuh dan kepala saja beliau memanggil saudaranya Imam Ahmad Al-Ghozali untuk meneruskan tugas tersebut. Beliau wafat ketika Imam Ahmad bersedia mengkafankan wajahnya.

Tanda-tanda kematian yang dirasakan Imam Al-Ghazali ini hanya dirasakan oleh orang Islam saja. Bagi orang-orang kafir nyawa mereka akan dihukum sesuai dengan kekufuran mereka kepada Allah.

Dari Ibnu Umar, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

أَفْضَلُ الْمُؤْمِنِينَ أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَأَكْيَسُهُمْ أَكْثَرُهُم لِلمَوتِ ذِكْرًا وَ أَحْسَنُهُم لَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الأَكْيَاس

"Orang mukmin yang paling utama adalah orang yang paling baik akhlaknya. Orang yang cerdas adalah orang yang paling banyak mengingat kematian dan paling baik dalam mempersiapkan bekal untuk menghadapi kehidupan setelah kematian. Mereka adalah orang-orang yang berakal."

Wallahu A'lam

(rhs)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
فَلَمَّا نَسُوۡا مَا ذُكِّرُوۡا بِهٖ فَتَحۡنَا عَلَيۡهِمۡ اَبۡوَابَ كُلِّ شَىۡءٍ ؕ حَتّٰٓى اِذَا فَرِحُوۡا بِمَاۤ اُوۡتُوۡۤا اَخَذۡنٰهُمۡ بَغۡتَةً فَاِذَا هُمۡ مُّبۡلِسُوۡنَ
Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu (kesenangan) untuk mereka. Sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam putus asa.

(QS. Al-An'am Ayat 44)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More