Anjuran Sholat Sunnah Setelah Sholat Jumat

Kamis, 25 Maret 2021 - 22:23 WIB
Rasulullah SAW menganjurkan agar umatnya mendirikan sholat sunnah setelah sholat Jumat. Foto/Ist
Sholat Jumat merupakan ibadah yang diwajibkan bagi setiap muslim. Dalam satu riwayat, siapa yang meninggalkan sholat Jumat dengan meremehkannya selama tiga kali berturut, maka hatinya ditutup sehingga menyebabkan terhalangnya hidayah dan rahmat Allah.

Perintah Sholat Jumat ini tercantum dalam Al-Qur'an, Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

"Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (QS Al-Jumu'ah: Ayat 9)

Di ayat berikutnya, Allah berfirman: "Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung." (Al-Jumu'ah: Ayat 10)



Bagi yang sudah menunaikan sholat Jumat dianjurkan untuk tidak langsung berkativitas. Rasulullah صلى الله عليه وسلم menganjurkan agar umatnya mendirikan sholat sunnah setelah sholat Jumat.

Berikut haditsnya:

من كان مصليا بعد الجمعة فليصل أربعا

"Barang siapa yang sholat setelah sholat Jum'at, maka sholatlah empat rakaat." (HR Muslim No. 881)

Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhuma berkata:

فكان لا يصلي بعد الجمعة حتى ينصرف فيصلي ركعتين في بيته

"Beliau (Rasulullah) tidaklah sholat setelah sholat Jumat sampai beliau selesai dan shalat dua rakaat di rumahnya." (HR Muslim No. 882)

Ada yang memahami dua rakaat di masjid, lalu dua rakaat lagi di rumah. Imam Abu Daud menyebutkan dari Ibnu Yunus, dia berkata:

فَقَالَ لِى أَبِى يَا بُنَىَّ فَإِنْ صَلَّيْتَ فِى الْمَسْجِدِ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ أَتَيْتَ الْمَنْزِلَ أَوِ الْبَيْتَ فَصَلِّ رَكْعَتَيْنِ

"Ayahku berkata kepadaku, 'Wahai anakku, jika kamu shalatnya di masjid maka dua rakaat, lalu kamu pula ke rumah shalatlah dua rakaat." (Sunan Abu Daud No. 1133)

Ada yang memaknai dua rakaat lalu empat rakaat. Hal ini disebutkan oleh Imam At-Tirmidzi:

روي عن علي بن أبي طالب [ رضي الله عنه ] أنه أمر أن يصلى بعد الجمعة ركعتين ثم أربعا

Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu, bahwa beliau memerintahkan sholat setelah sholat Jumat sebanyak dua rakaat, kemudian empat rakaat. (Sunan At-Tirmidzi No. 523)

'Atha rahimahullah berkata: "Aku melihat Ibnu Umar sholat setelah sholat Jumat sebanyak dua rakaat, lalu sholat setelah itu empat rakaat." (Ibid)

Ada yang memaknai empat rakaat jika sholat bakdiyahnya di masjid, dan dua rakaat jika sholat bakdiyahnya di rumah. Berkata Ishaq bin Rahuya rahimahullah:

إن صلى في المسجد يوم الجمعة صلى أربعا وإن صلى في بيته صلى ركعتين

"Jika sholatnya di masjid, maka empat rakaat. Jika sholatnya di rumahnya shalatnya dua rakaat." (Ibid)

Ada pula yang mengatakan tidak ada bedanya jumlah rakaat antara di rumah dan di masjid. Boleh-boleh saja di masjid dua rakaat, dan di rumah lebih utama, sebagaimana dalil umum bahwa sholat paling utama adalah di rumah kecuali sholat fardhu (wajib).

Wallahu A'lam

(rhs)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
شَهۡرُ رَمَضَانَ الَّذِىۡٓ اُنۡزِلَ فِيۡهِ الۡقُرۡاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَ بَيِّنٰتٍ مِّنَ الۡهُدٰى وَالۡفُرۡقَانِۚ فَمَنۡ شَهِدَ مِنۡكُمُ الشَّهۡرَ فَلۡيَـصُمۡهُ ؕ وَمَنۡ کَانَ مَرِيۡضًا اَوۡ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنۡ اَيَّامٍ اُخَرَؕ يُرِيۡدُ اللّٰهُ بِکُمُ الۡيُسۡرَ وَلَا يُرِيۡدُ بِکُمُ الۡعُسۡرَ وَلِتُکۡمِلُوا الۡعِدَّةَ وَلِتُکَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰٮكُمۡ وَلَعَلَّکُمۡ تَشۡكُرُوۡنَ
Bulan Ramadan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang benar dan yang batil. Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka wajib menggantinya, sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Baqarah Ayat 185)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More