Abu Hurairah: Dasar, Gak Biasa Puasa!
Kamis, 15 April 2021 - 16:05 WIB
ilustrasi/SINDOnews
SUATU kali, ada seorang lelaki datang kepada Sahabat Abu Hurairah ra seraya berkata, “Saya puasa kemudian saya lupa makan dan minum, bagaimana hukumnya?”
Beliau menjawab, “Tidak apa-apa! Allah telah memberimu makan dan minum.”
Lelaki itu berkata lagi, “Setelah itu saya masuk ke rumah orang lain, lalu saya lupa makan dan minum lagi!”
Beliau berkata, “Tidak apa-apa! Allah telah memberimu makan dan minum.”
Lelaki itu berkata lagi, “Setelah itu saya masuk ke rumah orang lain, lalu saya lupa makan dan minum lagi!”
Kali ini, Abu Hurairah ra mengatakan padanya, “Dasar, kamu ini orang yang tidak terbiasa puasa!”
Kisah ini diriwayatkan Abdurrazzaq dalam al-Mushannaf: 7378 dan ad-Dinawari dalam al-Mujalasah: 319. Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata dalam Fathul Bari 4/157, “Ini termasuk kisah yang lucu.”
Buku Aneh dan Lucu, 100 Kisah Menarik Penuh Ibrah karya Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi menjelaskan di antara faedah fiqih kisah ini adalah bahwa makan dan minum di siang bulan puasa dalam keadaan lupa tidaklah membatalkan puasa; karena itu bukanlah keinginan dirinya, melainkan anugerah dari Allah.
Beliau menjawab, “Tidak apa-apa! Allah telah memberimu makan dan minum.”
Lelaki itu berkata lagi, “Setelah itu saya masuk ke rumah orang lain, lalu saya lupa makan dan minum lagi!”
Beliau berkata, “Tidak apa-apa! Allah telah memberimu makan dan minum.”
Lelaki itu berkata lagi, “Setelah itu saya masuk ke rumah orang lain, lalu saya lupa makan dan minum lagi!”
Kali ini, Abu Hurairah ra mengatakan padanya, “Dasar, kamu ini orang yang tidak terbiasa puasa!”
Kisah ini diriwayatkan Abdurrazzaq dalam al-Mushannaf: 7378 dan ad-Dinawari dalam al-Mujalasah: 319. Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata dalam Fathul Bari 4/157, “Ini termasuk kisah yang lucu.”
Buku Aneh dan Lucu, 100 Kisah Menarik Penuh Ibrah karya Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi menjelaskan di antara faedah fiqih kisah ini adalah bahwa makan dan minum di siang bulan puasa dalam keadaan lupa tidaklah membatalkan puasa; karena itu bukanlah keinginan dirinya, melainkan anugerah dari Allah.
(mhy)