Ramadhan, Momentum Menundukkan Nafsu dan Menghidupkan Al-Qur'an

Jum'at, 16 April 2021 - 22:51 WIB
Kegiatan menghidupkan Al-Quran di lingkungan Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah Kota Medan beberapa waktu lalu. Foto/dok SINDOnews
Andai kita tahu betapa besarnya keutamaan bulan Ramadhan, tentulah kita tidak akan menyia-nyiakan bulan ini. Ramadhan bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi momentum terbaik menundukkan nafsu dan menghidupkan Al-Qur'an.

Mari kita simak Hadis Nabi berikut:

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعمِائَة ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِي لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ

"Amal setiap orang balasannya dilipatgandakan, setiap kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali. Allah berfirman: 'Kecuali puasa, karena sesungguhnya puasa itu adalah untuk-Ku dan Aku sendiri yang langsung membalasnya, karena ia (orang yang berpuasa) telah meninggalkan syahwat, makan, dan minumnya semata-mata untuk beribadah pada-Ku. Bagi orang yang berpuasa memperoleh dua kebahagiaan, (1) kebahagiaan ketika ia berbuka dan (2) kebahagiaan ketika ia berjumpa dengan Tuhannya. Sesungguhnya aroma (bau) mulut orang yang berpuasa di sisi Allah lebih harum dari parfum misk (kasturi)". (Hadis Shahih, riwayat Al-Bukhari dan Muslim)





Hadis ini baru menceritakan sedikit keutamaan Ramadhan. Masih banyak lagi keutamaan Ramadhan yang khusus diperuntukkan kepada umat Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم. Dalam hadis lain, Nabi bersabda:

إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ

"Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan dibelenggu." (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Kemudian, di malam-malam akhir Ramadhan terdapat satu malam yang sangat agung disebut dengan Lailatul Qodar. Siapa yang beribadah pada malam itu, maka sama seperti beribadah seribu bulan lebih, yang berarti sama dengan 83 tahun.

Itu sebabnya Nabi mengingatkan umatnya: "Celakalah seseorang, aku disebut-sebut di depannya dan ia tidak mengucapkan sholawat kepadaku. Dan celakalah seseorang, bulan Ramadhan menemuinya kemudian keluar sebelum ia mendapatkan ampunan. Dan celakalah seseorang yang kedua orang tuanya berusia lanjut namun kedua orangtuanya tidak dapat memasukkannya ke dalam Surga (karena kebaktiannya)." (HR. at-Tirmidzi)

Dalam satu hadis itu disebutkan bahwa orang yang tidak diampuni di bulan Ramadhan itulah orang yang celaka dan mendapat kerugian besar."Celakalah seorang hamba yang mendapati bulan Ramadhan kemudian Ramadhan berlalu dalam keadaan dosa-dosanya belum diampuni." (HR Ahmad)

Menundukkan Nafsu

Terkadang di antara kaum muslimin ketika bulan Ramadhan masih saja mengumbar syahwat hingga terjerumus ke dalam maksiat. Padahal setan telah dibelenggu di bulan Ramadhan, pintu neraka ditutup. Mengapa bisa demikian?

Kata Al-Habib Geys bin Abdurrahman Assegaf dalam kajian "Fiqih Puasa", ada tiga penyebab kenapa masih ada maksiat di bulan Ramadhan. Para ulama mengatakan tiga penyebabnya:

1. Yang dibelenggu hanya sebagian setan.

2. Ada setan dari kalangan manusia.

3. Hawa nafsu tetap ada.

Jika ada orang bermaksiat di bulan Ramadhan itu karena ia sudah terlatih (terbiasa) dan mengikuti hawa nafsunya. Semoga Allah menjauhkan kita dari perkara ini.

Menghidupkan Al-Qur'an
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Abdullah bin Busr, seorang badui bertanya: Wahai Rasulullah, siapa orang terbaik itu? Rasulullah shallallahu 'alahi wa salam menjawab: Orang yang panjang umurnya dan baik amalnya.

(HR. Tirmidzi No. 2251)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More