Jangan Sampai Sedekah Tertolak Gara-gara Melupakan Kerabat
Senin, 26 April 2021 - 03:49 WIB
عن أبي هريرة أنه قال يا رسول الله أي الصدقة أفضل قال جهد المقل وابدأ بمن تعول رواه أحمد وأبو داود وصححه ابن خزيمة وابن حبان والحاكم
Dari sahabat Abu Hurairah RA, ia bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah sedekah yang paling utama?"
Rasul menjawab, "Sedekah orang sedikit harta. Utamakanlah orang yang menjadi tanggung jawabmu," (HR Ahmad dan Abu Dawud. Ini hadis shahih menurut Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Al-Hakim).
Hadis riwayat Abu Dawud dan An-Nasa’i perihal keutamaan sedekah secara berjenjang terhadap diri sendiri, anak, pelayan, dan seterusnya.
وعن أبي هريرة رضي الله تعالى عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم: تصدقوا. فقال رجل: يا رسول الله! عندي دينار قال: تصدق به على نفسك، قال: عندي آخر، قال: تصدق به على ولدك، قال: عندي آخر، قال: تصدق به على خادمك، قال: عندي آخر، قال: أنت أبصر به رواه أبو داود و النسائي ، وصححه ابن حبان و الحاكم
Dari sahabat Abu Hurairah RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Sedekahlah kalian!"
Seorang sahabat bertanya, "Ya Rasul, aku punya satu dinar?"
Rasul menjawab, "Sedekah kepada dirimu sendiri."
Ia berkata, "Aku masih punya uang lagi?"
"Sedekah kepada anakmu," jawab Rasul.
Ia berkata, "Aku masih punya uang?"
Rasul menjawab, "Sedekah kepada pelayanmu."
Ia berkata lagi, "Aku masih punya uang lainnya?"
Rasul menjawab, ‘Kamu lebih tahu sedekah kepada siapa lagi.’” (HR Abu Dawud dan An-Nasai. Ini hadits shahih menurut Ibnu Hibban dan Al-Hakim).
Disebutkan bahwa Abu Thalhah radhiyallahu ‘anhu memiliki kebun kurma yang sangat indah dan sangat dia cintai, namanya Bairuha’. Ketika turun ayat:
“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai.” (QS. Ali Imran: 92)
Maka Abu Thalhah mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mengatakan bahwa Bairuha’ diserahkan kepada Beliau, untuk dimanfaatkan sesuai kehendak Beliau. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyarankan agar ia membagikan bairuha’ kepada kerabatnya. Maka Abu Thalhah melakukan apa yang disarankan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan membagikannya untuk kerabat dan keponakannya (HR. Bukhari dan Muslim)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
Dari sahabat Abu Hurairah RA, ia bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah sedekah yang paling utama?"
Rasul menjawab, "Sedekah orang sedikit harta. Utamakanlah orang yang menjadi tanggung jawabmu," (HR Ahmad dan Abu Dawud. Ini hadis shahih menurut Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Al-Hakim).
Hadis riwayat Abu Dawud dan An-Nasa’i perihal keutamaan sedekah secara berjenjang terhadap diri sendiri, anak, pelayan, dan seterusnya.
وعن أبي هريرة رضي الله تعالى عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم: تصدقوا. فقال رجل: يا رسول الله! عندي دينار قال: تصدق به على نفسك، قال: عندي آخر، قال: تصدق به على ولدك، قال: عندي آخر، قال: تصدق به على خادمك، قال: عندي آخر، قال: أنت أبصر به رواه أبو داود و النسائي ، وصححه ابن حبان و الحاكم
Dari sahabat Abu Hurairah RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Sedekahlah kalian!"
Seorang sahabat bertanya, "Ya Rasul, aku punya satu dinar?"
Rasul menjawab, "Sedekah kepada dirimu sendiri."
Ia berkata, "Aku masih punya uang lagi?"
"Sedekah kepada anakmu," jawab Rasul.
Ia berkata, "Aku masih punya uang?"
Rasul menjawab, "Sedekah kepada pelayanmu."
Ia berkata lagi, "Aku masih punya uang lainnya?"
Rasul menjawab, ‘Kamu lebih tahu sedekah kepada siapa lagi.’” (HR Abu Dawud dan An-Nasai. Ini hadits shahih menurut Ibnu Hibban dan Al-Hakim).
Baca Juga
Disebutkan bahwa Abu Thalhah radhiyallahu ‘anhu memiliki kebun kurma yang sangat indah dan sangat dia cintai, namanya Bairuha’. Ketika turun ayat:
“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai.” (QS. Ali Imran: 92)
Maka Abu Thalhah mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mengatakan bahwa Bairuha’ diserahkan kepada Beliau, untuk dimanfaatkan sesuai kehendak Beliau. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyarankan agar ia membagikan bairuha’ kepada kerabatnya. Maka Abu Thalhah melakukan apa yang disarankan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan membagikannya untuk kerabat dan keponakannya (HR. Bukhari dan Muslim)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda: