Semasa di Dunia Disiksa, Kucing Memburu Perempuan Ini di Neraka
Selasa, 27 April 2021 - 04:21 WIB
PADA saat salat gerhana, Rasulullah SAW diperlihatkan Surga dan Neraka. Salah satu yang diceritakan Rasulullah adalah adanya seorang perempuan yang disiksa di neraka. Di tempat penyiksaan bagi orang yang berdosa itu, perempuan tersebut dikejar-kejar dan dicakar-cakar oleh kucing.
Dalam buku berjudul " Kisah-Kisah Shahih Dalam Al-Qur’an dan Sunnah " karya Syaikh ‘Umar Sulaiman al-Asyqor dijelaskan ini adalah kisah perempuan Himyariyah Israiliyah. Semasa hidupnya, ia mengurung seekor kucing, tetapi dia tidak memberinya makan dan minum hingga kucing itu mati karena kelaparan dan kehausan.
Kucing itu mengadu kepada Tuhannya tentang kezaliman manusia yang hatinya keras dan membatu.
Perbuatan ini telah mencelakakan perempuan tersebut, sehingga dia masuk Neraka. Rasulullah melihat kucing itu memburu perempuan tersebut di Neraka. Bekas-bekas cakaran tergores di wajah dan tubuhnya.
Kisah perempuan itu, adalah contoh bahwa hukuman bagi mereka yang menyakiti hewan sangatlah serius. Hadis tersebut diriwayatkan Al Bukhari dan Muslim.
Dari Ibnu Umar ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Seorang wanita dimasukkan ke dalam neraka karena seekor kucing yang dia ikat dan tidak diberikan makan bahkan tidak diperkenankan makan binatang-binatang kecil yang ada di lantai,” (HR Bukhari).
Nabi menekankan di beberapa hadits bahwa kucing itu tidak najis. Bahkan diperbolehkan untuk berwudhu menggunakan air bekas minum kucing karena dianggap suci.
Mueeza
Nabi Muhammad SAW sendiri memiliki seekor kucing yang diberi nama Mueeza. Suatu saat, di kala Nabi hendak mengambil jubahnya, ditemuinya Mueeza sedang terlelap tidur dengan santai di atas jubahnya.
Tak ingin mengganggu hewan kesayangannya itu, Nabi pun memotong belahan lengan yang ditiduri Mueeza dari jubahnya.
Ketika Nabi kembali ke rumah, Muezza terbangun dan merunduk sujud kepada majikannya. Sebagai balasan, Nabi menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus lembut ke badan mungil kucing itu sebanyak tiga kali.
Dalam aktivitas lain, setiap kali Nabi menerima tamu di rumahnya, Nabi selalu menggendong Mueeza dan di taruh dipahanya. Salah satu sifat Mueeza yang Nabi sukai ialah ia selalu mengeong ketika mendengar adzan, dan seolah-olah suaranya terdengar seperti mengikuti lantunan suara adzan.
Kepada para sahabatnya, Nabi berpesan untuk menyayangi kucing peliharaan, layaknya menyayangi keluarga sendiri.
Syaikh ‘Umar Sulaiman al-Asyqor menyebut pelajaran dan faedah hadis tentang perempuan yang menyiksa kucing sebagai berikut:
Pertama, besarnya dosa orang-orang yang menyiksa binatang dan menyakitinya dengan memukul dan membunuh. Wanita ini masuk Neraka karena dia menjadi sebab kematian seekor kucing.
Kedua, boleh menahan binatang seperti kucing, burung, dan sebagainya, jika diberi makan dan minum. Jika tidak mampu atau tidak mau, maka hendaknya melepaskannya dan membiarkannya pergi di bumi Allah yang luas untuk mencari rizkinya sendiri.
Ketiga, di akhirat manusia diazab sesuai dengan perbuatannya di dunia. Wanita ini diserang oleh seekor kucing di Neraka dengan mencakari tubuhnya.
Dalam buku berjudul " Kisah-Kisah Shahih Dalam Al-Qur’an dan Sunnah " karya Syaikh ‘Umar Sulaiman al-Asyqor dijelaskan ini adalah kisah perempuan Himyariyah Israiliyah. Semasa hidupnya, ia mengurung seekor kucing, tetapi dia tidak memberinya makan dan minum hingga kucing itu mati karena kelaparan dan kehausan.
Kucing itu mengadu kepada Tuhannya tentang kezaliman manusia yang hatinya keras dan membatu.
Perbuatan ini telah mencelakakan perempuan tersebut, sehingga dia masuk Neraka. Rasulullah melihat kucing itu memburu perempuan tersebut di Neraka. Bekas-bekas cakaran tergores di wajah dan tubuhnya.
Kisah perempuan itu, adalah contoh bahwa hukuman bagi mereka yang menyakiti hewan sangatlah serius. Hadis tersebut diriwayatkan Al Bukhari dan Muslim.
Dari Ibnu Umar ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Seorang wanita dimasukkan ke dalam neraka karena seekor kucing yang dia ikat dan tidak diberikan makan bahkan tidak diperkenankan makan binatang-binatang kecil yang ada di lantai,” (HR Bukhari).
Nabi menekankan di beberapa hadits bahwa kucing itu tidak najis. Bahkan diperbolehkan untuk berwudhu menggunakan air bekas minum kucing karena dianggap suci.
Mueeza
Nabi Muhammad SAW sendiri memiliki seekor kucing yang diberi nama Mueeza. Suatu saat, di kala Nabi hendak mengambil jubahnya, ditemuinya Mueeza sedang terlelap tidur dengan santai di atas jubahnya.
Tak ingin mengganggu hewan kesayangannya itu, Nabi pun memotong belahan lengan yang ditiduri Mueeza dari jubahnya.
Ketika Nabi kembali ke rumah, Muezza terbangun dan merunduk sujud kepada majikannya. Sebagai balasan, Nabi menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus lembut ke badan mungil kucing itu sebanyak tiga kali.
Dalam aktivitas lain, setiap kali Nabi menerima tamu di rumahnya, Nabi selalu menggendong Mueeza dan di taruh dipahanya. Salah satu sifat Mueeza yang Nabi sukai ialah ia selalu mengeong ketika mendengar adzan, dan seolah-olah suaranya terdengar seperti mengikuti lantunan suara adzan.
Kepada para sahabatnya, Nabi berpesan untuk menyayangi kucing peliharaan, layaknya menyayangi keluarga sendiri.
Syaikh ‘Umar Sulaiman al-Asyqor menyebut pelajaran dan faedah hadis tentang perempuan yang menyiksa kucing sebagai berikut:
Pertama, besarnya dosa orang-orang yang menyiksa binatang dan menyakitinya dengan memukul dan membunuh. Wanita ini masuk Neraka karena dia menjadi sebab kematian seekor kucing.
Kedua, boleh menahan binatang seperti kucing, burung, dan sebagainya, jika diberi makan dan minum. Jika tidak mampu atau tidak mau, maka hendaknya melepaskannya dan membiarkannya pergi di bumi Allah yang luas untuk mencari rizkinya sendiri.
Ketiga, di akhirat manusia diazab sesuai dengan perbuatannya di dunia. Wanita ini diserang oleh seekor kucing di Neraka dengan mencakari tubuhnya.
Baca Juga
(mhy)