Subhanallah! Api Tak Mampu Membakar Rambut Mulia Rasulullah
Senin, 26 April 2021 - 18:16 WIB
Keagungan sosok Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak hanya diketahui dari kisah-kisah atau mukjizat beliau. Akan tetapi, semua yang menjadi bagian dari Rasulullah termasuk peninggalan beliau adalah kemuliaan yang selalu dijaga Allah Ta'ala.
Dalam satu hadis, Rasulullah bersabda:
لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ رواه البخاري
"Tidak sempurna iman salah seorang dari kalian sehingga menjadikan aku lebih ia cintai dari orang tuanya, anaknya dan seluruh manusia. (HR Al-Bukhari)
Berikut kisah kemuliaan rambut Nabi Muhammad yang tak mampu dibakar oleh api. Kisah ini disampaikan oleh Al-Habib Hamid bin Abu Bakar Barakhwan saat beliau belajar di Darul Musthofa Yaman (Ma’had Al-Musnid Al-Habib Umar bin Hafizh).
Pada suatu kesempatan, beliau beserta almarhum Habibana Munzir dan beberapa rekan lainnya berkunjung kepada seseorang yang memiliki koleksi rambut baginda Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.
Momen yang istimewa, karena rambut mulia itu diperlihatkan kepada khalayak tanpa adanya penutup kaca. Sehingga masing-masing orang boleh melihat, mencium dan bertabarruk pada rambut baginda Nabi yang mulia itu.
Ada kejadian unik dari sekian banyak yang hadir, ternyata ada salah seorang yang Majdub (nyeleneh), mungkin dalam pandangan kita orang tersebut gila, tapi sesungguhnya ia gila (gandrung) karena mahabbahnya yang begitu hebat kepada Allah dan Rasul-Nya.
Tibalah orang Majdub yang mendapat giliran mencium rambut Nabi. Namun, bukannya mencium, ia malah mengeluarkan pemetik api lantas membakar rambut mulia tersebut.
Hebatnya, di saat yang lain berusaha mencegah tindakan si-Majdub, sang pemilik koleksi malah tenang-tenang saja, sama sekali tak marah, bahkan cenderung membiarkan.
Lalu si Majdub ditanya kenapa melakukan tindakan tersebut (membakar rambut Nabi)? Katanya, "Saya hanya ingin memastikan apakah ini rambut asli Nabi atau bukan"
Sang pemilik koleksi tenang-tenang saja karena beliau sudah tahu bahwa koleksinya itu adalah rambut asli peninggalan baginda Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.
Dan terbukti, ketika api yang dinyalakan oleh si Majdub menyentuh rambut Nabi, rambut mulia itu sama sekali tidak meleleh, tidak terbakar api. Cahaya tidak dapat dikalahkan oleh api.
Tidak hanya api dunia, api neraka pun tak akan mampu membakar jasad mulia Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, sehingga banyak para sahabat bertabarruk kepada Nabi. Ada yang sengaja meminum darah bekas bekamnya, ada yang mengumpulkan keringat beliau, ada yang menyimpan rambutnya.
Ada juga sahabat yang menyimpan pakaian beliau, properti beliau hingga baju perang beliau. Beliaulah Nabi kita yang mulia, sumber cahaya, cahaya di atas cahaya. Semoga Allah senantiasa melimpahkan sholawat kepada beliau dan keluarga ahlu bait.
Dalam satu hadis, Rasulullah bersabda:
لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ رواه البخاري
"Tidak sempurna iman salah seorang dari kalian sehingga menjadikan aku lebih ia cintai dari orang tuanya, anaknya dan seluruh manusia. (HR Al-Bukhari)
Berikut kisah kemuliaan rambut Nabi Muhammad yang tak mampu dibakar oleh api. Kisah ini disampaikan oleh Al-Habib Hamid bin Abu Bakar Barakhwan saat beliau belajar di Darul Musthofa Yaman (Ma’had Al-Musnid Al-Habib Umar bin Hafizh).
Pada suatu kesempatan, beliau beserta almarhum Habibana Munzir dan beberapa rekan lainnya berkunjung kepada seseorang yang memiliki koleksi rambut baginda Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.
Momen yang istimewa, karena rambut mulia itu diperlihatkan kepada khalayak tanpa adanya penutup kaca. Sehingga masing-masing orang boleh melihat, mencium dan bertabarruk pada rambut baginda Nabi yang mulia itu.
Ada kejadian unik dari sekian banyak yang hadir, ternyata ada salah seorang yang Majdub (nyeleneh), mungkin dalam pandangan kita orang tersebut gila, tapi sesungguhnya ia gila (gandrung) karena mahabbahnya yang begitu hebat kepada Allah dan Rasul-Nya.
Tibalah orang Majdub yang mendapat giliran mencium rambut Nabi. Namun, bukannya mencium, ia malah mengeluarkan pemetik api lantas membakar rambut mulia tersebut.
Hebatnya, di saat yang lain berusaha mencegah tindakan si-Majdub, sang pemilik koleksi malah tenang-tenang saja, sama sekali tak marah, bahkan cenderung membiarkan.
Lalu si Majdub ditanya kenapa melakukan tindakan tersebut (membakar rambut Nabi)? Katanya, "Saya hanya ingin memastikan apakah ini rambut asli Nabi atau bukan"
Sang pemilik koleksi tenang-tenang saja karena beliau sudah tahu bahwa koleksinya itu adalah rambut asli peninggalan baginda Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.
Dan terbukti, ketika api yang dinyalakan oleh si Majdub menyentuh rambut Nabi, rambut mulia itu sama sekali tidak meleleh, tidak terbakar api. Cahaya tidak dapat dikalahkan oleh api.
Tidak hanya api dunia, api neraka pun tak akan mampu membakar jasad mulia Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, sehingga banyak para sahabat bertabarruk kepada Nabi. Ada yang sengaja meminum darah bekas bekamnya, ada yang mengumpulkan keringat beliau, ada yang menyimpan rambutnya.
Ada juga sahabat yang menyimpan pakaian beliau, properti beliau hingga baju perang beliau. Beliaulah Nabi kita yang mulia, sumber cahaya, cahaya di atas cahaya. Semoga Allah senantiasa melimpahkan sholawat kepada beliau dan keluarga ahlu bait.
(rhs)