Babi Ngepet Hanya Mitos, Begini Pendapat Ketua PP Muhammadiyah
Kamis, 29 April 2021 - 16:04 WIB
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dadang Kahmad , meminta masyarakat tak termakan oleh mitos. Pernyataan Dadang ini terkait viralnya penangkapan babi ngepet pada Rabu (28/4) lalu, di Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Depok, Jawa Barat.
MenurutDadang, seorang mukmin niscaya mengimani hal gaib. Tetapi, berbagai kepercayaan yang berlawanan dengan tauhid hendaknya tidak terlalu dipercaya.
“Saya kira tidak usah percaya (isu babi ngepet), tapi berhati-hati saja,” ujar Dadang, sebagaimana dilansir laman resmi Muhammadiyah, Kamis hari ini (29/4/2021)
Menurut yang meyakininya, babi ngepet adalah manusia pelaku sihir dan ilmu hitam yang mengubah dirinya menjadi babi jadi-jadian agar bisa melakukan pencurian.
Dalam khazanah Islam, sihir juga dikenal dilakukan oleh para pengabdi setan. Tetapi, Allah memberikan perlindungan jika seseorang memiliki kemurnian akidah tauhid dan ketakwaan yang benar kepada-Nya.
“Dengan salat dan berdoa kepada Allah untuk supaya kita dilindungi dari pengaruh sihir, pengaruh-pengaruh itu. Saya kira dengan berdoa itu insya Allah semua persoalan keresahan itu mereda,” jelas Dadang.
Terkait pesugihan, Dadang Kahmad menuturkan bahwa hal tersebut bertentangan dengan akidah dan tauhid yang benar.
“Ya menurut agama namanya maling itu haram, apapun bentuknya, baik pakai motif apapun, media apapun yang namanya pencurian apapun dilarang oleh agama. Apakah itu pakai hipnotis, apakah itu pakai tadi mistik, apakah itu babi ngepet. Itu nggak boleh, yang namanya pencurian itu nggak boleh,” tegas Dadang.
Ternyata Hoaks
Melalui jumpa pers di Polresta Depok Jl Margonda Raya hari ini, Kamis (29/4), Kapolresta Depok Kombes Imran Siregar menyampaikan bahwa isu babi ngepet itu adalah hoaks.
“Kami sampaikan semua yang sudah viral tiga hari sebelumnya itu adalah hoaks, itu berita bohong. Kejadiannya tidak seperti apa yang diberitakan,” ujarnya.
Sesuai penuturan Imran, kejadian bermula ketika sejumlah warga Bedahan kehilangan uang antara 1 hingga 2 juta rupiah. Isu ini kemudian dimanfaatkan oleh Adam Ibrahim beserta dua orang lainnya untuk membuat cerita soal babi ngepet.
“Tersangka ini bekerja sama dengan kurang-lebih delapan orang, mengarang cerita tersebut, seolah-olah babi ngepet itu benar adanya. Ternyata itu rekayasa tersangka dan teman-temannya,” jelas Imran Siregar.
“Tersangka merekayasa dengan memesan secara online seekor babi dari pencinta binatang,” imbuh Imran. Adam Ibrahim dan teman-temannya pun kini telah diamankan oleh Polresta Depok.
MenurutDadang, seorang mukmin niscaya mengimani hal gaib. Tetapi, berbagai kepercayaan yang berlawanan dengan tauhid hendaknya tidak terlalu dipercaya.
“Saya kira tidak usah percaya (isu babi ngepet), tapi berhati-hati saja,” ujar Dadang, sebagaimana dilansir laman resmi Muhammadiyah, Kamis hari ini (29/4/2021)
Menurut yang meyakininya, babi ngepet adalah manusia pelaku sihir dan ilmu hitam yang mengubah dirinya menjadi babi jadi-jadian agar bisa melakukan pencurian.
Dalam khazanah Islam, sihir juga dikenal dilakukan oleh para pengabdi setan. Tetapi, Allah memberikan perlindungan jika seseorang memiliki kemurnian akidah tauhid dan ketakwaan yang benar kepada-Nya.
“Dengan salat dan berdoa kepada Allah untuk supaya kita dilindungi dari pengaruh sihir, pengaruh-pengaruh itu. Saya kira dengan berdoa itu insya Allah semua persoalan keresahan itu mereda,” jelas Dadang.
Terkait pesugihan, Dadang Kahmad menuturkan bahwa hal tersebut bertentangan dengan akidah dan tauhid yang benar.
“Ya menurut agama namanya maling itu haram, apapun bentuknya, baik pakai motif apapun, media apapun yang namanya pencurian apapun dilarang oleh agama. Apakah itu pakai hipnotis, apakah itu pakai tadi mistik, apakah itu babi ngepet. Itu nggak boleh, yang namanya pencurian itu nggak boleh,” tegas Dadang.
Ternyata Hoaks
Melalui jumpa pers di Polresta Depok Jl Margonda Raya hari ini, Kamis (29/4), Kapolresta Depok Kombes Imran Siregar menyampaikan bahwa isu babi ngepet itu adalah hoaks.
“Kami sampaikan semua yang sudah viral tiga hari sebelumnya itu adalah hoaks, itu berita bohong. Kejadiannya tidak seperti apa yang diberitakan,” ujarnya.
Sesuai penuturan Imran, kejadian bermula ketika sejumlah warga Bedahan kehilangan uang antara 1 hingga 2 juta rupiah. Isu ini kemudian dimanfaatkan oleh Adam Ibrahim beserta dua orang lainnya untuk membuat cerita soal babi ngepet.
“Tersangka ini bekerja sama dengan kurang-lebih delapan orang, mengarang cerita tersebut, seolah-olah babi ngepet itu benar adanya. Ternyata itu rekayasa tersangka dan teman-temannya,” jelas Imran Siregar.
“Tersangka merekayasa dengan memesan secara online seekor babi dari pencinta binatang,” imbuh Imran. Adam Ibrahim dan teman-temannya pun kini telah diamankan oleh Polresta Depok.
(mhy)
Lihat Juga :