Begini Pesan Ketua PP Muhammadiyah untuk Mereka yang Rayakan Lebaran
loading...
A
A
A
Menyambut datangnya Idul Fitri 1442 Hijriyah yang akan jatuh pada Kamis (13/5) besok, Ketua PP Muhammadiyah Prof Dadang Kahmad berpesan agar masyarakat tetap mengedepankan disiplin protokol kesehatan dan menghindari euphoria sebagaimana perayaan Idul fitri pada masa sebelum pandemi.
“Kaum Muslimin berhak bergembira setelah melewati cobaan yang berat selama puasa, tetapi karena mesih dalam suasana pandemi Covid-19 yang masih mengkhawatirkan, hendaknya kegembiraan itu terukur dan tetap waspada agar tidak menjadi penyebab terjadinya lonjakan wabah,” tutur Dadang, sebagaimana dilansir laman resmi PP Muhammadiyah, Rabu (12/5/2021).
“Mari saling menahan diri untuk kemaslahatan bersama, dengan tidak mudik, tidak berkerumun, mengikuti protokol kesehatan dan rayakan hari kemenangan bersama keluarga anggota keluarga di rumah saja,” imbuhnya.
Perayaan Idul Fitri pada masa pandemi, tutur Dadang sepatutnya dilakukan seperlunya untuk anggota keluarga saja. Sementera untuk orang lain yang bukan keluarga, diharapkan Dadang dilakukan dengan memaksimalkan teknologi yang ada.
“Maka silakan memaksimalkan petunjuk rasul tersebut dengan berhati-hati, dengan cara rayakan dengan anggota keluarga di rumah saja. Hubungi kerabat bersilaturahmi dengan memakai alat komunikasi, baik audio ataupun visual. Saling memberi hadiah diantara anggota keluarga dan saling maaf-memaafkan,” sarannya.
Demikian halnya dalam momentum lebaran yang kerap digunakan untuk berbelanja di pusat-pusat pertokoan, Dadang menyarankan kegiatan belanja dilakukan dengan disiplin protokol kesehatan dan skala prioritas.
“Lebaran sekarang kaum muslimin masih terbatas beraktivitas dan tidak bisa ke mana mana, untuk itu kenapa kita harus membeli baju baru dan barang barang baru? padahal banyak tetangga dekat maupun jauh, saudara, kerabat, yang kekurangan. Alangkah bijak dan baiknya jika kita mengutamakan pemberian pertolongan kepada mereka sebagai realisasi dari ibadah puasa sebulan kita,” ujarnya.
Sebelumnnya PP Muhammadiyah juga mengimbau Salat Idulfitri dapat dilakukan di rumah untuk masyarakat yang lingkungannya terdapat pasien positif atau kondisi belum aman dari Covid-19.
Sesuai dengan edaran PP Muhammadiyah terkait Tuntunan Idulfitri, jika tidak ada warga yang tertular virus corona atau kondisi setempat dipandang aman Covid-19, salat Idulfitri dapat dilaksanakan di lapangan kecil atau tempat terbuka di sekitar tempat tinggal dalam jumlah jamaah yang terbatas.
Adapun protokolnya sebagai berikut: Salat Idulfitri dengan saf berjarak, jamaah menggunakan masker, dilaksanakan tidak dalam kelompok besar atau dilaksanakan secara terpisah dalam kelompok kecil dengan pembatasan jumlah jamaah yang hadir; serta mematuhi protokol kesehatan terkait pencegahan Covid-19 seperti menjaga kebersihan tempat, kebersihan badan, memakai masker, pengukuran suhu tubuh, tidak berjabat tangan, tidak berkerumun, dan hal-hal lainnya sesuai protokol kesehatan.
“Kaum Muslimin berhak bergembira setelah melewati cobaan yang berat selama puasa, tetapi karena mesih dalam suasana pandemi Covid-19 yang masih mengkhawatirkan, hendaknya kegembiraan itu terukur dan tetap waspada agar tidak menjadi penyebab terjadinya lonjakan wabah,” tutur Dadang, sebagaimana dilansir laman resmi PP Muhammadiyah, Rabu (12/5/2021).
“Mari saling menahan diri untuk kemaslahatan bersama, dengan tidak mudik, tidak berkerumun, mengikuti protokol kesehatan dan rayakan hari kemenangan bersama keluarga anggota keluarga di rumah saja,” imbuhnya.
Perayaan Idul Fitri pada masa pandemi, tutur Dadang sepatutnya dilakukan seperlunya untuk anggota keluarga saja. Sementera untuk orang lain yang bukan keluarga, diharapkan Dadang dilakukan dengan memaksimalkan teknologi yang ada.
“Maka silakan memaksimalkan petunjuk rasul tersebut dengan berhati-hati, dengan cara rayakan dengan anggota keluarga di rumah saja. Hubungi kerabat bersilaturahmi dengan memakai alat komunikasi, baik audio ataupun visual. Saling memberi hadiah diantara anggota keluarga dan saling maaf-memaafkan,” sarannya.
Demikian halnya dalam momentum lebaran yang kerap digunakan untuk berbelanja di pusat-pusat pertokoan, Dadang menyarankan kegiatan belanja dilakukan dengan disiplin protokol kesehatan dan skala prioritas.
“Lebaran sekarang kaum muslimin masih terbatas beraktivitas dan tidak bisa ke mana mana, untuk itu kenapa kita harus membeli baju baru dan barang barang baru? padahal banyak tetangga dekat maupun jauh, saudara, kerabat, yang kekurangan. Alangkah bijak dan baiknya jika kita mengutamakan pemberian pertolongan kepada mereka sebagai realisasi dari ibadah puasa sebulan kita,” ujarnya.
Sebelumnnya PP Muhammadiyah juga mengimbau Salat Idulfitri dapat dilakukan di rumah untuk masyarakat yang lingkungannya terdapat pasien positif atau kondisi belum aman dari Covid-19.
Sesuai dengan edaran PP Muhammadiyah terkait Tuntunan Idulfitri, jika tidak ada warga yang tertular virus corona atau kondisi setempat dipandang aman Covid-19, salat Idulfitri dapat dilaksanakan di lapangan kecil atau tempat terbuka di sekitar tempat tinggal dalam jumlah jamaah yang terbatas.
Adapun protokolnya sebagai berikut: Salat Idulfitri dengan saf berjarak, jamaah menggunakan masker, dilaksanakan tidak dalam kelompok besar atau dilaksanakan secara terpisah dalam kelompok kecil dengan pembatasan jumlah jamaah yang hadir; serta mematuhi protokol kesehatan terkait pencegahan Covid-19 seperti menjaga kebersihan tempat, kebersihan badan, memakai masker, pengukuran suhu tubuh, tidak berjabat tangan, tidak berkerumun, dan hal-hal lainnya sesuai protokol kesehatan.
(mhy)