Nasihat Habib Umar, Ini Terapi Hati Agar Benci Kemaksiatan

Kamis, 06 Mei 2021 - 17:52 WIB
Ulama Hadhramaut Yaman, Al-Habib Umar Bin Hafizh ketika menghadiri majelis para ulama dan habaib. Foto/Ist
Maksiat adalah perbuatan yang sangat dibenci Allah Ta'ala karena telah melanggar perintah-Nya. Itu sebabnya orang yang suka bermaksiat jauh dari rahmat Allah kecuali ia bertobat dan menyesali perbuatannya.

Bagaimana terapi agar benci dengan maksiat? Dalam Jalsah Itsnain Majelis Rasulullah (MR) Jawa Barat, Habib Quraisy Baharun menyampaikan nasihat guru mulia Al-Habib Umar Bin Hafizh (ulama Hadhramaut Yaman).

Seseorang pernah bertanya kepada Habib Umar Bin Hafizh, "Ya Habib, apa saja yang dapat menyebabkan hati menjadi teguh dalam meninggalkan maksiat?"

Habib Umar menjawab: "Hati seseorang mukmin dapat menjadi teguh dan kokoh untuk meninggalkan maksiat dengan cara menetap di tempat pelarian yang benar!" (Fafirruu ila Allah, Berlarilah menuju Allah).

Untuk dapat menggapainya, tempuhlah cara-cara berikut:



1. Renungkanlah akibat buruk dari dosa, bahayanya, dampak negatifnya, tempat kembalinya menjijikkan, dan berakhir dengan buruk.

2. Menjauh dari pelaku dosa dan jangan dengarkan perkataannya.

3. Bersedang-sedang dalam makan, minum dan berpakaian. Sederhanalah, jauhi kenyang dan berlebih-lebihan.

Para ulama menyebutkan, bahwa menjaga diri dari maksiat, bisa dilakukan dengan cara menjaga 4 hal dari 4 hal yang lain.

1. Menjaga perut dari kekenyangan.

2. Menjaga mata dari memandang (menjaga pandangan dari maksiat).

3. Menjaga lisan dari bicara (hal yang tidak bermanfaat).

4. Menjaga hati dari berpikir (hindari pikiran negatif).

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(rhs)
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Yang pertama kali yang dihisab (dihitung) dari perbuatan seorang hamba pada hari Kiamat adalah shalatnya. Jika sempurna ia beruntung dan jika tidak sempurna, maka Allah Azza wa Jalla berfirman, Lihatlah apakah hamba-Ku mempunyai amalan shalat sunnah? Bila didapati ia memiliki amalan shalat sunnah, maka Dia berfirman Lengkapilah shalat wajibnya yang kurang dengan shalat sunnahnya

(HR. Nasa'i No. 463)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More