Membangun Taman Surga di Rumah
Senin, 17 Mei 2021 - 15:54 WIB
Rumah merupakan awal dari segala aktivitas , basecamp untuk sebuah keluarga. Rumah juga adalah tempat pembinaan paling baik, karena semua berawal dari rumah. Selain tempat yang nyaman rumah adalah tempat untuk belajar atau sebagai sumber ilmu. Baik ilmu pengetahuan umum maupun ilmu-ilmu agama yang dapat mengundang keberkahan Allah .
Bahkan ilmu yang tak dapat kita temukan dalam sebuah bangunan sekolah sekali pun. Seperti ilmu saling menyayangi antar anggota keluarga. Rumah bisa dijadikan sebagi tempat edukasi ibadah paling baik. Karena anggota keluarga akan saling mengingatkan dalam hal kebaikan.
Sebagaimana Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Jangan kalian jadikan rumah kalian seperti kuburan. Sesungguhnya syetan lari dari rumah yang dibacakan di dalamnya surat Al-Baqarah” (HR. Muslim).
Begitu juga sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wa salam: “Terangilah rumahmu dengan sholat malam dan tilawah Al-Quran.”
Konsep Rumahku Surgaku
Rumahku adalah surgaku, merupakan ungkapan yang indah bangunan rumah tangga seorang muslim. Sungguh gambaran yang luar biasa, yang memberikan ketenangan, ketentraman, dan kebahagiaan yang selalu dirindukan semua orang untuk diwujudkan. Sebuah surga di dunia yang hadir dalam sebuah rumah, yang juga mempersiapkan surga yang sebenarnya di akhirat kelak.
Namun haruslah dipahami, bahwa rumahku surgaku (baiti jannati) tidak akan terwujud begitu saja, tanpa adanya usaha. Usaha untuk mewujudkannya pun bisa jadi merupakan usaha yang luar biasa dan membutuhkan banyak energi dan menguras pikiran.
Usaha ini haruslah berasal dari kedua belah pihak, yaitu suami dan istri. Mustahil akan terwujud baiti jannati jika hanya satu pihak yang berusaha. Kedua belah pihak, baik suami maupun isteri harus berusaha, bahkan berjuang sungguh-sungguh yang bisa jadi membutuhkan banyak pengorbanan.
Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
.
مَن سلَك طريقًا يطلُبُ فيه عِلْمًا، سلَك اللهُ به طريقًا مِن طُرُقِ الجَنَّةِ
.
“Barangsiapa menempuh jalan menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan jalannya untuk menuju surga” (HR. At Tirmidzi)
Ustadz Aris Munandar dari konsultasi syariah menjelaskan tugas utama seorang suami adalah menjadi guru ngaji dan tempat konsultasi permasalahan agama bagi isterinya terutama mengenai iImu agama yang fardhu ain atas setiap wanita.
Ketika menjelaskan hak-hak isteri, Abu Laits as-Samarqandi dalam kitab Tanbih al-Ghafillin mengatakan, "Suami wajib mengajari isterinya semua ilmu agama fardu ain yang diperlukan oleh isteri semisal hukum seputar wudhu, sholat dan puasa." (Tanbih al-Ghafillin hlm.486)
Begitu juga dengan tausiyah Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawwas dalam salah satu ceramah beliau, “Kalau istri tidak bisa memasak, tidaklah mengapa, suami tidak berdosa. Akan tetapi ketika istrimu tidak bisa wudhu dengan benar, tidak bisa shalat dengan benar, tidak bisa menutup aurat dengan benar, maka suaminya berdosa."
Dan, ketika keluarga sudah berjalan di atas bimbingan agama, rumah akan laksana surga.
Wallahu A'lam
Bahkan ilmu yang tak dapat kita temukan dalam sebuah bangunan sekolah sekali pun. Seperti ilmu saling menyayangi antar anggota keluarga. Rumah bisa dijadikan sebagi tempat edukasi ibadah paling baik. Karena anggota keluarga akan saling mengingatkan dalam hal kebaikan.
Sebagaimana Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Jangan kalian jadikan rumah kalian seperti kuburan. Sesungguhnya syetan lari dari rumah yang dibacakan di dalamnya surat Al-Baqarah” (HR. Muslim).
Begitu juga sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wa salam: “Terangilah rumahmu dengan sholat malam dan tilawah Al-Quran.”
Konsep Rumahku Surgaku
Rumahku adalah surgaku, merupakan ungkapan yang indah bangunan rumah tangga seorang muslim. Sungguh gambaran yang luar biasa, yang memberikan ketenangan, ketentraman, dan kebahagiaan yang selalu dirindukan semua orang untuk diwujudkan. Sebuah surga di dunia yang hadir dalam sebuah rumah, yang juga mempersiapkan surga yang sebenarnya di akhirat kelak.
Namun haruslah dipahami, bahwa rumahku surgaku (baiti jannati) tidak akan terwujud begitu saja, tanpa adanya usaha. Usaha untuk mewujudkannya pun bisa jadi merupakan usaha yang luar biasa dan membutuhkan banyak energi dan menguras pikiran.
Usaha ini haruslah berasal dari kedua belah pihak, yaitu suami dan istri. Mustahil akan terwujud baiti jannati jika hanya satu pihak yang berusaha. Kedua belah pihak, baik suami maupun isteri harus berusaha, bahkan berjuang sungguh-sungguh yang bisa jadi membutuhkan banyak pengorbanan.
Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
.
مَن سلَك طريقًا يطلُبُ فيه عِلْمًا، سلَك اللهُ به طريقًا مِن طُرُقِ الجَنَّةِ
.
“Barangsiapa menempuh jalan menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan jalannya untuk menuju surga” (HR. At Tirmidzi)
Ustadz Aris Munandar dari konsultasi syariah menjelaskan tugas utama seorang suami adalah menjadi guru ngaji dan tempat konsultasi permasalahan agama bagi isterinya terutama mengenai iImu agama yang fardhu ain atas setiap wanita.
Ketika menjelaskan hak-hak isteri, Abu Laits as-Samarqandi dalam kitab Tanbih al-Ghafillin mengatakan, "Suami wajib mengajari isterinya semua ilmu agama fardu ain yang diperlukan oleh isteri semisal hukum seputar wudhu, sholat dan puasa." (Tanbih al-Ghafillin hlm.486)
Begitu juga dengan tausiyah Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawwas dalam salah satu ceramah beliau, “Kalau istri tidak bisa memasak, tidaklah mengapa, suami tidak berdosa. Akan tetapi ketika istrimu tidak bisa wudhu dengan benar, tidak bisa shalat dengan benar, tidak bisa menutup aurat dengan benar, maka suaminya berdosa."
Dan, ketika keluarga sudah berjalan di atas bimbingan agama, rumah akan laksana surga.
Wallahu A'lam
(wid)