Pesantren Modern Berciri Khas Wirausaha, Penopang Kemandirian

Sabtu, 23 Mei 2020 - 07:30 WIB
Sejak 2016 hingga saat ini, Yayasan Daarut Tauhiid menaungi tujuh lembaga. Antara lain, SMK Daarut Tauhiid, SMA Daarut Tauhiid, SMP Daarut Tauhiid, Adzkia Islamic School DT, Lembaga Wakaf Daarut Tauhiid, DT Peduli, SSG Daarut Tauhiid, dan DT Jakarta.

Saat pandemi virus Corona atau COVID-19, seluruh kegiatan belajar mengajar di Pondok Pesantren Daarut Tauhid ditiadakan. Penghentian aktivitas belajar mengajar itu dilakukan mulai 14 Maret hingga saat ini.

Kebijakan ini diputuskan oleh pimpinan Yayasan Daarut Tauhiid , termasuk Ketua Pembina Aa Gym sebagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

"Iya (semua kegiatan belajar mengajar di pesantren) ditiadakan. Termasuk kajian rutin, tilawah, i'tikaf dan lainnya. Program sekolah dan pesantren semua dilakukan via daring," ujar Gatot.

Biasanya selama Ramadhan, tutur dia, DT melaksanakan kegiatan Baitul Quran. "Karena saat sekarang masih proses work for home, learn from home, hampir semua kegiatan dilakukan di rumah, termasuk Baitul Quran dengan program dan kelasnya, dilaksanakan secara online. Bahkan Daarut Tauhiid juga menggelar program toko online yang menyediakan kebutuhan pokok," tutur dia.

Ditanya apakah Daarut Tauhiid juga mengajarkan kitab kuning seperti ponpes lain? Gatot mengungkapkan, pesantren tak harus diajarkan kitab kuning. Namun, DT memberikan dasar ilmu membaca dan memahaminya saja. "Di DT tidak menggunakan kitab kuning, tetapi kurikulum lokal pesantren ," pungkas Gatot.
(rhs)
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Aisyah Ummul Mukminin, bahwa ia berkata:  Sudah biasa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa beberapa hari, hingga kami mengira bahwa beliau akan berpuasa terus. Namun beliau juga biasa berbuka (tidak puasa) beberapa hari hingga kami mengira bahwa beliau akan tidak puasa terus. Dan aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyempurnakan puasanya sebulan penuh, kecuali Ramadhan.  Dan aku juga tidak pernah melihat beliau puasa sunnah dalam sebulan yang lebih banyak daripada puasanya ketika bulan Sya'ban.

(HR. Muslim No. 1956)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More