2 Perkara Maksiat yang Diperangi Allah dan Rasul-Nya
Kamis, 27 Mei 2021 - 14:25 WIB
Dari banyak jenis kemaksiatan, ada dua perkara yang Allah dan Rasul-Nya mengumumkan perang dengannya. Para ulama mengingatkan agar kaum muslimin menjauhi kedua perkara ini.
Habib Umar Bin Hafizh pernah menyampaikan hal ini saat acara Haul Akbar Syekh Abubakar bin Salim di Cidodol, 2014 silam. Dalam ceramahnya, Habib Umar mengatakan bahwa Allah tidak tidak menyebutkan peperangan terhadap pelaku kemaksiatan kecuali orang yang melakukan dua jenis maksiat ini.
1. Orang yang Melakukan Praktek Riba
Dosa riba sangat besar sehingga syariat mengharamkannya. Bahkan Allah dan Rasul-Nya mengumumkan perang dengan para pelaku Riba ini. Berikutfirman Allah Ta'ala: "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang beriman. Jika kamu tidak melaksanakannya, maka umumkanlah perang dari Allah dan Rasul-Nya. Tetapi jika kamu bertobat, maka kamu berhak atas pokok hartamu. Kamu tidak berbuat zalim (merugikan) dan tidak dizalimi (dirugikan)." (QS. Al-Baqarah: 278-279)
2. Memusuhi Para Wali Allah
Maksiat kedua yang diperangi Allah adalah orang yang memusuhi para Wali-wali (Aulia). Allah Ta'ala berfirman dalam Hadis Qudsi: "Bahwasanya barangsiapa yang memusuhi satu orang dari wali-wali-Ku maka Aku nyatakan perang dengan orang tersebut."
Habib Umar mengatakan, berapa banyak keburukan, peperangan, kerusuhan, kekacauan yang menyebar di dunia ini semuanya setelah menyebarnya praktek-praktek riba dan permusuhan terhadap para Wali-wali Allah. Banyak di antara umat Islam bersikap lancang kepada para Wali. Apa yang dilakukan para wali-wali dari Kitab dan Sunnah dikatakan Bid'ah, bahkan ada yang mengatakan syirik.
"Sesungguhnya di antara Bid'ah yang paling besar di tengah ummat ini ialah manakala mereka mengucapkan kata-kata kurang ajar terhadap para Wali-walinya Allah dan mengucapkan perkataan tanpa didasari ilmu," kata Habib Umar.
Mereka ingkar terhadap orang-orang yang membaca Surah Yasin. Apakah ada sunnah yang mengingkari pembacaan Al-Qur'an? Mereka ingkar, tidak suka kalau ada orang yang membaca Qur'an di dekat kuburan. Apakah hal tersebut diingkari dalam kitab dan sunnah? Ilmu darimana sumbernya ini? Darimana asalnya ilmu tersebut?
Nabi Muhammad sebagai Sang pengajar Sunnah, hanya mengharamkan pembacaan Al-Qur'an oleh orang yang dalam keadaan junub, janabah ataupun sedang dalam hadats besar ataupun dalam keadaan haid. Maka dari mana asarnya mereka mengharamkan orang-orang yang membaca Al-Qur'an di malam Jumat dan menyebutnya sebagai perbuatan bid'ah.
Al-Qur'an itu besok datang di hari Kiamat sebagai pembawa syafa'at bagi orang-orang yang melazimkan dan membacanya. Orang-orang yang menjadikan Al-Qur'an di depannya, maka Al-Qur'an akan memimpin dia menuju surga. Barangsiapa yang menjadikan Al-Qur'an di belakangnya maka Qur'an akan mendorong dia ke dalam api neraka.
Ketahuilah bahwa bala, musibah atau fitnah yang datang itu mempunyai tenggat waktu. Fitnah-fitnah ini akan mencapai tenggat waktunya dan tidak akan melebihi dari masa tersebut.
Sesungguhnya yang hak dan yang kebenaran akan bermunculan di barat dan di Timur. Cahaya Allah akan menyebar di seluruh penjuru dunia dan akan dimenangkan oleh Nabi Muhammad dengan kemenangan yang mulia. Semoga Allah tidak hinakan kita di dunia maupun akhirat. Aamiin!
Habib Umar Bin Hafizh pernah menyampaikan hal ini saat acara Haul Akbar Syekh Abubakar bin Salim di Cidodol, 2014 silam. Dalam ceramahnya, Habib Umar mengatakan bahwa Allah tidak tidak menyebutkan peperangan terhadap pelaku kemaksiatan kecuali orang yang melakukan dua jenis maksiat ini.
1. Orang yang Melakukan Praktek Riba
Dosa riba sangat besar sehingga syariat mengharamkannya. Bahkan Allah dan Rasul-Nya mengumumkan perang dengan para pelaku Riba ini. Berikutfirman Allah Ta'ala: "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang beriman. Jika kamu tidak melaksanakannya, maka umumkanlah perang dari Allah dan Rasul-Nya. Tetapi jika kamu bertobat, maka kamu berhak atas pokok hartamu. Kamu tidak berbuat zalim (merugikan) dan tidak dizalimi (dirugikan)." (QS. Al-Baqarah: 278-279)
2. Memusuhi Para Wali Allah
Maksiat kedua yang diperangi Allah adalah orang yang memusuhi para Wali-wali (Aulia). Allah Ta'ala berfirman dalam Hadis Qudsi: "Bahwasanya barangsiapa yang memusuhi satu orang dari wali-wali-Ku maka Aku nyatakan perang dengan orang tersebut."
Habib Umar mengatakan, berapa banyak keburukan, peperangan, kerusuhan, kekacauan yang menyebar di dunia ini semuanya setelah menyebarnya praktek-praktek riba dan permusuhan terhadap para Wali-wali Allah. Banyak di antara umat Islam bersikap lancang kepada para Wali. Apa yang dilakukan para wali-wali dari Kitab dan Sunnah dikatakan Bid'ah, bahkan ada yang mengatakan syirik.
"Sesungguhnya di antara Bid'ah yang paling besar di tengah ummat ini ialah manakala mereka mengucapkan kata-kata kurang ajar terhadap para Wali-walinya Allah dan mengucapkan perkataan tanpa didasari ilmu," kata Habib Umar.
Mereka ingkar terhadap orang-orang yang membaca Surah Yasin. Apakah ada sunnah yang mengingkari pembacaan Al-Qur'an? Mereka ingkar, tidak suka kalau ada orang yang membaca Qur'an di dekat kuburan. Apakah hal tersebut diingkari dalam kitab dan sunnah? Ilmu darimana sumbernya ini? Darimana asalnya ilmu tersebut?
Nabi Muhammad sebagai Sang pengajar Sunnah, hanya mengharamkan pembacaan Al-Qur'an oleh orang yang dalam keadaan junub, janabah ataupun sedang dalam hadats besar ataupun dalam keadaan haid. Maka dari mana asarnya mereka mengharamkan orang-orang yang membaca Al-Qur'an di malam Jumat dan menyebutnya sebagai perbuatan bid'ah.
Al-Qur'an itu besok datang di hari Kiamat sebagai pembawa syafa'at bagi orang-orang yang melazimkan dan membacanya. Orang-orang yang menjadikan Al-Qur'an di depannya, maka Al-Qur'an akan memimpin dia menuju surga. Barangsiapa yang menjadikan Al-Qur'an di belakangnya maka Qur'an akan mendorong dia ke dalam api neraka.
Ketahuilah bahwa bala, musibah atau fitnah yang datang itu mempunyai tenggat waktu. Fitnah-fitnah ini akan mencapai tenggat waktunya dan tidak akan melebihi dari masa tersebut.
Sesungguhnya yang hak dan yang kebenaran akan bermunculan di barat dan di Timur. Cahaya Allah akan menyebar di seluruh penjuru dunia dan akan dimenangkan oleh Nabi Muhammad dengan kemenangan yang mulia. Semoga Allah tidak hinakan kita di dunia maupun akhirat. Aamiin!
(rhs)