Brunei Bebas Corona (1): Masya Allah Ternyata Ini Rahasianya

Sabtu, 19 Juni 2021 - 17:18 WIB
Pemimpin Brunei Darussalam Sultan Hassanal Bolkiah saat pidato yang disiarkan televisi nasional Brunei dalam program Berita Perdana baru-baru ini. Foto/Ist
Pandemi Covid-19 masih menjadi ancaman bagi seluruh negara di dunia termasuk Indonesia, namun tidak demikian dengan Brunei Darussalam. Masya Allah, Brunei Darussalam justru menjadi satu negara di dunia yang terbebas dari wabah Covid-19. Apa rahasianya?

Merujuk laporan dari Kementerian Kesehatan Brunei, negara berpenduduk 450 ribu jiwa ini hanya memiliki angka kasus yang sangat kecil secara nasional hanya 229 kasus. Adapun total 88 kasus impor dikonfirmasi sejak kasus infeksi lokal terakhir pada 6 Mei 2020 lalu.



Brunei Darussalam melaporkan pada tahun ini tidak memiliki kasus baru Covid-19. Selama setahun, Brunei tidak alami penularan lokal Covid. Salah satu ikhtiar Pemerintah Brunei yaitu menerapkan pengawasan ketat di perbatasan dan peraturan perjalanan untuk menahan penyebaran virus dari pelancong.

Negara juga memberlakukan larangan berkerumunan atau perkumpulan massa di samping melakukan program Vaksinasi Nasional sejak April tahun ini. Ikhtiar terus dilakukan baik antisipasi masuknya pelancong maupun secara medis.

Rahasia Bebas Covid-19



Selain ikhtiar di atas, ternyata ada satu rahasia yang diyakini sebagai asbab Brunei Darussalam terlindung dari serangan wabah Corona. Apakah itu? Mari kita simak pidato dari Perdana Menteri Brunei Darussalam, Sultan Hassanal Bolkiah Yang Di-Pertuan Negara Brunei Darussalam.

Sebelum kita simak keterangan Sultan Hassanal Bolkiah, untuk diketahui Brunei adalah negara Islam yang memproklamasikan kemerdekaannya pada 1 Januari 1984. Brunei menjadi salah satu negara kaya yang berpengaruh di Asia. Negara kecil ini terkenal dengan kemakmurannya dan ketegasan menjalankan syariat Islam baik dalam pemerintahan maupun kehidupan bermasyarakat.

Kata Darussalam, istilah dalam bahasa Arab untuk "tempat yang damai" atau "Rumah Keamanan", disematkan pada abad ke-15 oleh Sultan ke-3, Syarif Ali untuk menegaskan Islam sebagai agama negara, serta untuk meningkatkan penyebarannya.

Dua pertiga jumlah penduduk Brunei adalah orang Melayu. Islam ialah agama resmi Brunei, dan Sultan Brunei merupakan kepala agama negara itu. Agama-agama lain yang dianut termasuk agama Buddha (orang TiongHoa), agama Kristen, (dalam komunitas-komunitas yang teramat kecil).

Budaya Brunei seakan sama dengan budaya Melayu, dengan pengaruh kuat dari Islam, tetapi kelihatan lebih konservatif dibandingkan Malaysia dan Indonesia. Penjualan dan penggunaan alkohol diharamkan. Orang luar dan non-Muslim dibolehkan membawa 12 bir dan dua botol miras setiap kali mereka masuk negara ini.

Setelah pemberlakuan larangan pada awal 1990-an, semua pub dan klub malam dipaksa tutup. Mufti Brunei juga menfatwakan pengharaman rokok pada tahun 2011. Harga rokok dijadikan mahal supaya penduduk dapat mengurangi konsumsi rokok.

Ternyata negara Brunei yang terletak di Pulau Kalimantan bebas pandemi Covid-19 karena melazimkan membaca Al-Qur'an sebagaimana instruksi Sultan Brunei agar semua rakyatnya membaca Al-Qur'an.



Luar biasa, semua rakyatnya yang mayoritas kaum muslimin telah menjalankan perintah sang Sultan. Hasilnya masya Allah, tidak ada yang kebetulan, Sultan Brunei menegaskan bahwa negaranya bebas dari Covid-19 karena keberkahan Al-Qur'an yang mereka lazimkan, atas izin Allah.

"Kita telah bersama-sama memakai SOP sebagai perisai yang terintegrasi. Alhamdulillah, Brunei Darussalam selamat dari serangan wabah karena keberkahan yang menakjubkan. Kita secara pribadi amatlah meyakini virus ini. Namun apa saja jenis wabah tidak akan mampu untuk melangkahi ayat-ayat suci Al-Qur'an. Oleh karena itu, sebagai umat Islam janganlah menjauh dari Al-Qur'an dalam arti jangan lari dari membacanya," kata Sultan Hassanal Bolkiah saat pidato yang disiarkan televisi nasional Brunei dalam program Berita Perdana baru-baru ini.

Sultan Hassanal Bolkiah menegaskan bahwa negaranya telah menjadikan tilawah Al-Qur'an sebagai budaya sepanjang zaman dengan harapan menjadi perisai untuk melindungi Brunei dari wabah dan bala. Semua generasi baik yang ada saat ini maupun yang akan lahir di hari kemudian adalah generasi yang akan mendawamkan (melazimkan) baca Al-Qur'an.

Beliau bertitah: "Jika Al-Qur'an terus dibaca maka tidak diragukan lagi negara akan mendapat berkah dan disinari oleh cahaya".

Titah Sultan Brunei ini pun sempat viral di berbagai media sosial dan menjadi bahan perbincangan netizen. Banyak yang memberi apresiasi atas keberhasilan Brunei dan kehebatan kepala negara yang menaruh perhatiannya terhadap Al-Qur'an.

(Bersambung)!

Baca Juga: Ustaz Adi Hidayat Ungkap Obat Virus Corona dalam Al-Qur'an
(rhs)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Mu'adz bin Jabal bahwa Rasulullah shallallahu wa'alaihi wa sallam menggandeng tangannya dan berkata: Wahai Mu'adz, demi Allah, aku mencintaimu, aku wasiatkan kepadamu wahai Mu'adz, janganlah engkau tinggalkan setiap selesai shalat untuk mengucapkan:  ALLAAHUMMA A'INNII 'ALAA DZIKRIKA WA SYUKRIKA WA HUSNI 'IBAADATIK (Ya Allah, tolonglah aku untuk selalu mengingat-Mu (berdzikir kepada-Mu), dan bersyukur kepada-Mu, serta beribadah dengan baik kepada-Mu.)

(HR. Sunan Abu Dawud No. 1301)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More