Hati-hati, Kebencian Terhadap Sesama Muslim Adalah Perkara Maksiat

Kamis, 24 Juni 2021 - 10:40 WIB
Tanda kesempurnaan iman adalah mencintai sesama saudara muslim seperti ia mencintai dirinya sendiri. Foto/Ist
Para ulama terdahulu mengingatkan kita agar tidak menaruh kebencian kepada sesama saudara muslim. Jangan hanya karena berbeda pendapat dan mazhab lalu saling membenci atau menyalahkan.

Belajarlah dari imam-imam terdahulu, bagaimana perbedaan pendapat Imam Syafi'i dengan Imam Maliki. Mereka sering berbeda pendapat, namun perbedaan itu menjadi keberkahan untuk kita hingga sekarang ini.



Perpecahan, kebencian dan permusuhan adalah maksiat yang mempengaruhi kerusakan hati. Demikian kajian yang dilansir dari Jalsatul Itsnain Majelis Rasulullah SAW Jawa Barat.

Imam asy-Syafi'i berkata: "Menjauhi dosa maksiat dan meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat bagimu akan menjadikan hatimu bercahaya."



Kaum Salihin berkata:

قلةِ التوفيق ، وخَفَاءِ الحق ، وخُمولِ الذِّكـرِ ، ونُفرَةِ الخلقِ ، والوَحشة بين العبدِ وبين ربِّه ، ومنعِ إجابةِ الدعاء تتولد من المعصيـــــــة !!

"Sedikitnya taufik dan samarnya kebenaran, melemahnya zikir, hilangnya akhlak, adanya kerisauan antara seorang hamba itu dengan Rabbnya, serta terhalanginya seseorang dari terkabulnya doa, maka semua itu disebabkan karena perbuatan maksiat."

Kemudian dikatakan:

المعاصي لها تأثير قوي على القلب، وأشدها تأثيرا الشهوة فهي أشد من الشبهة، لأن الشبهة أيسر زوالا على من يسرها الله عليه، إذ إن مصدرها الجهل وهو يزول بالتعلم. أما الشهوة وهي إرادة الإنسان الباطل، فهي البلاء الذي يقتل به العالم والجاهل

"Maksiat itu memiliki ta'tsiir (pengaruh) yang kuat terhadap hati, dan pengaruhnya yang paling kuat adalah syahwat, dia lebih berat dibandingkan syubhat. Karena syubhat lebih mudah hilang bagi orang yang dimudahkan Allah, karena sumbernya adalah kebodohan yang akan hilang dengan ilmu. Adapun syahwat yaitu keinginan seseorang terhadap kebatilan, maka dia itu adalah bencana yang akan membunuh orang yang berilmu maupun orang yang bodoh."

Termasuk maksiat hati yaitu menganggap sedikit rezeki Allah kepadanya, meremehkan nikmat-Nya, meremehkan bencana yang telah menimpa agamanya, menganggap besarnya dunia, merasa memiliki banyak amal.

Sesungguhnya dosa mewariskan kelalaian dan kelalaian mewariskan kekerasan hati. Kerasnya hati mewariskan jauh dari Allah, dan jauh dari Allah mewariskan neraka.

Semoga kita dapat menjaga hati dan menumbuhkan kasih sayang terhadap sesama muslim. Salah satu ciri ahli surga adalah memandang saudaranya dengan pandangan kasih sayang.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(rhs)
cover top ayah
وَلَا تَكُوۡنُوۡا كَالَّذِيۡنَ تَفَرَّقُوۡا وَاخۡتَلَفُوۡا مِنۡۢ بَعۡدِ مَا جَآءَهُمُ الۡبَيِّنٰتُ‌ؕ وَاُولٰٓٮِٕكَ لَهُمۡ عَذَابٌ عَظِيۡمٌۙ
Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang bercerai berai dan berselisih setelah sampai kepada mereka keterangan yang jelas. Dan Mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang berat,

(QS. Ali 'Imran Ayat 105)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More