Perang Khaibar (2): Abu Bakar dan Umar Gagal, Ali Menembus Benteng

Selasa, 26 Mei 2020 - 15:01 WIB
Ringkasnya, pihak Yahudi sejak itu tunduk kepada kekuasaan kaum Muslimin. Foto/Ilustrasi/Ist
Perang Khaibar adalah pertempuran yang terjadi antara umat Islam yang dipimpin Nabi Muhammad saw dengan umat Yahudi yang hidup di oasis Khaibar, sekitar 150 km dari Madinah, Arab Saudi atau sejauh tiga hari perjalanan dari Madinah. Pertempuran ini terjadi sekitar dua pecan dan berakhir dengan kemenangan umat Islam. Kisah ini dinukil dari "Sejarah Hidup Muhammad" karya Muhammad Husain Haekal. ( )

Perang Khaibar berlangsung selama beberapa hari. Kemudian Rasul menyerahkan bendera kepada Abu Bakar supaya memasuki benteng Na'im. Tetapi setelah terjadi pertempuran ia kembali tanpa berhasil menaklukkan benteng itu. Keesokan harinya pagi-pagi Rasul menugaskan Umar bin'l-Khattab . Tetapi dia pun mengalami nasib yang sama seperti Abu Bakar. Sekarang Ali bin Abi Talib yang dipanggilnya seraya katanya:

"Pegang bendera ini dan bawa terus sampai Tuhan memberikan kemenangan kepadamu."

Sayidina Ali berangkat membawa bendera itu. Setelah ia berada dekat dari benteng, penghuni benteng itu keluar menghadapinya dan seketika itu juga pertempuran pun terjadi. Salah seorang Yahudi dapat memukulnya dan perisai yang di tangannya terlempar. Tetapi Sayidina Ali segera menyambar daun pintu yang ada di benteng dan dengan memperisaikan daun pintu yang masih di tangan itu ia terus bertempur.

Benteng itu akhirnya dapat didobraknya. Kemudian daun pintu tadi dijadikannya jembatan dan dengan "jembatan" ini kaum Muslimin dapat menyeberang masuk ke dalam benteng itu. Akan tetapi benteng Na'im ini baru jatuh setelah komandannya, Harith bin Abi Zainab terbunuh. Hal ini menunjukkan betapa sebenarnya pihak Yahudi mati-matian bertempur dan betapa pula pihak Muslimin juga mati-matian mengepung dan menyerbu.



Setelah benteng Na'im jatuh, sekarang pihak Muslimin menaklukkan benteng Qamush setelah lebih dulu terjadi pertempuran sengit. Oleh karena persediaan bahan makanan pada mereka (Muslimin) sudah tidak mencukupi lagi terpaksa ada beberapa orang yang datang kepada Rasulullah mengeluh, dan minta sesuatu sekadar dapat menyambung hidup, dan oleh karena tidak ada sesuatu yang dapat diberikannya kepada mereka itu, maka mereka diizinkan makan daging kuda.

Dalam pada itu salah seorang dari pihak Muslimin melihat ada sekawanan kambing memasuki salah satu benteng Yahudi itu. Dua ekor kambing di antaranya dapat mereka tangkap, lalu mereka sembelih dan mereka makan bersama-sama.

Akan tetapi, setelah mereka menaklukkan benteng Sha'b b-Mu'adh, kebutuhan mereka sekarang sudah tidak begitu mendesak lagi, sebab ternyata di tempat ini persediaan makanan cukup melimpah, yang akan memungkinkan lagi mereka meneruskan perjuangan melawan Yahudi dan mengepung benteng-benteng yang ada lainnya.

Sementara itu tidak sejengkal tanah pun atau sebuah benteng pun mau diserahkan pihak Yahudi sebelum mereka benar-benar mempertahankannya secara heroik dan setelah dengan segala tenaga mereka berusaha membendung serangan Muslimin itu. Dengan terlebih dulu menyiapkan persenjataan dan perlengkapan untuk berperang, tiba-tiba keluar Marhab orang Yahudi itu dari salah satu benteng sambil ia membaca sajak-sajak ini:

Khaibar sudah mengenal

Akulah Marhab

Memanggul senjata pahlawan teruji

Kadang menetak sekali memukul

Bila singa sudah muncul

Maka ia pun menggeram murka

Pertahananku

Inilah pertahanan tak terkalahkan

Segala serangan terlumpuhkan oleh si pendekar

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Janganlah kalian banyak tertawa, karena banyak tertawa akan mematikan hati.

(HR. Ibnu Majah No. 4183)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More