Tadabur Ar-Rahman Ayat 28-31: Peringatan Keras kepada Jin dan Manusia
Rabu, 18 Agustus 2021 - 17:04 WIB
Ustaz Mukhlis Mukti Al Mughni
Yayasan Pustaka Afaf
Lulusan Al-Azhar Mesir
Berikut lanjutan tadabur Surah Ar-Rahman (surat ke-55) yang banyak mengandung hikmah dan pelajaran berharga. Sebagaimana diketahui, Surat Ar-Rahman adalah pengantinnya Al-Qur'an terdiri atas 78 ayat.
Berikut Tadabur Ayat 28-31:
Ayat 28:
"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" (Ar-Rahman: 28)
Pesan dan Hikmah
1. Allah pun mengingatkan kembali manusia dan jin tentang nikmat tersebut. (MasyaAllah, tidak ada satu nikmatpun yang kami dustakan dari-Mu ya Allah, segala puji bagi-Mu).
Ayat 29:
"Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan." (Ar-Rahman: 29)
Pesan dan Hikmah
1. Dibalik semua keabadian Allah tersingkap hakikat lain yaitu bergantungnya semua yang ada di langit dan di bumi kepada Allah, yang Maha Hidup, Maha Mengatur, dan senantiasa dalam kesibukan.
2. Semuanya memohon kepada Allah. Allah menjadi muara segala permohonan, karena selain-Nya adalah fana.
3. Kesibukan yang teratur ini memantau daun yang tumbuh dan jatuh, biji yang tersimpan, memantau ikan di lautan, melihat binatang-binatang di hutan, hingga memelihara setiap sel makhluk hidup. Pengaturan Allah tidak pernah terlalaikan oleh suatu urusan lain dan tidak ada satupun yang luput dari pengetahuan dan pantauan-Nya, baik yang nyata maupun yang tersembunyi. Karena Allah tidak pernah tidur dan lupa serta Maha Abadi.
Ayat 30:
"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" (Ar-Rahman: 30)
Yayasan Pustaka Afaf
Lulusan Al-Azhar Mesir
Berikut lanjutan tadabur Surah Ar-Rahman (surat ke-55) yang banyak mengandung hikmah dan pelajaran berharga. Sebagaimana diketahui, Surat Ar-Rahman adalah pengantinnya Al-Qur'an terdiri atas 78 ayat.
Berikut Tadabur Ayat 28-31:
Ayat 28:
فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ
"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" (Ar-Rahman: 28)
Pesan dan Hikmah
1. Allah pun mengingatkan kembali manusia dan jin tentang nikmat tersebut. (MasyaAllah, tidak ada satu nikmatpun yang kami dustakan dari-Mu ya Allah, segala puji bagi-Mu).
Ayat 29:
يَسْـَٔلُهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ كُلَّ يَوْمٍ هُوَ فِيْ شَأْنٍۚ
"Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan." (Ar-Rahman: 29)
Pesan dan Hikmah
1. Dibalik semua keabadian Allah tersingkap hakikat lain yaitu bergantungnya semua yang ada di langit dan di bumi kepada Allah, yang Maha Hidup, Maha Mengatur, dan senantiasa dalam kesibukan.
2. Semuanya memohon kepada Allah. Allah menjadi muara segala permohonan, karena selain-Nya adalah fana.
3. Kesibukan yang teratur ini memantau daun yang tumbuh dan jatuh, biji yang tersimpan, memantau ikan di lautan, melihat binatang-binatang di hutan, hingga memelihara setiap sel makhluk hidup. Pengaturan Allah tidak pernah terlalaikan oleh suatu urusan lain dan tidak ada satupun yang luput dari pengetahuan dan pantauan-Nya, baik yang nyata maupun yang tersembunyi. Karena Allah tidak pernah tidur dan lupa serta Maha Abadi.
Ayat 30:
فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ
"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" (Ar-Rahman: 30)