Membaca Shadaqallahul 'Azhim, Benarkah Bid'ah?

Senin, 01 Juni 2020 - 10:00 WIB
Membaca Shadaqallahul Azhim (benarlah apa yang Allah Taala firmankan) setelah tilawah Al-Quran merupakan salah satu bentuk adab membaca Al-Quran. Foto/Dok SINDOnews
Kita sering mendengar para pembaca Al-Qur'an menutup tilawahnya dengan ucapan Shadaqallahul 'Azhim (benarlah apa yang Allah Ta'ala firmankan). Sebagian orang mengatakan bid'ah karena tidak ada landasan dalilnya.

Bagaimana sebenarnya pandangan syariat terhadap hal ini? Berikut penjelasan Ustaz Farid Nu'man Hasan (Dai lulusan Sastra Arab Universitas Indonesia).(Baca Juga: 40 Hadis Keutamaan Al-Qur'an (1))

Kata Ustadz Farid, seharusnya lisan kita sebagai penuntut ilmu tidak mudah mengeluarkan kata-kata bid'ah atau haram, terhadap permasalahan yang hakikatnya kita belum tahu. Sebab, urusan bid'ah atau haram, adalah perkara besar dalam Islam. Bagi pelakunya diancam neraka oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

Masih bagus jika mereka mengatakan, "Masalah ini para ulama berbeda pendapat, ada yang membolehkan ada pula yang melarang, tetapi saya pilih yang melarang." Dengan demikian berarti kita telah jujur dalam ilmu dan permasalahan, dan amanah dalam penyampaian.(Baca Juga: Inilah Keberkahan Al-Qur'an yang Tidak Diketahui Banyak Orang)

Terkait membaca Shadaqallahul 'Azhim setelah membaca ayat Al-Qur'an . Sebagaimana kita tahu ada pihak yang membid'ahkan, alasannya sederhana, karena tidak ada dalilnya hal itu dilakukan oleh Rasulullah SAW dan sahabat. Nah, benarkah masalah ini hanya satu pendapat yakni bid'ah? Jawabannya tidak, justru banyak Imam yang mempraktikkannya dan membolehkannya di berbagai zaman dan madzhab. Maka, hendaknya kita menjaga lisan dan adab, kalau pun tidak tahu, lebih baik diamlah.



Siapa saja Imam yang pernah membacanya?

Berikut ini sebagian para ulama yang membolehkan bahkan menerapkan membaca Shadaqallahul ‘Azhim setelah membaca Al-Quran .(Baca Juga: 15 Ilmu Ini Harus Dikuasai Jika Ingin Menafsirkan Al-Qur'an)



1. Imam Hasan Al Bashri Radhiallahu ‘Anhu.

Beliau adalah tokoh tabi'in senior. Dia termasuk tujuh ahli fiqih Madinah pada zamannya. Dalam Tafsir Ibnu Katsir, ketika membahas surat Saba’ ayat 18, beliau mengutip ucapan Imam Hasan Al Bashri, sebagai berikut:

وقال الحسن البصري: صدق الله العظيم. لا يعاقب بمثل فعله إلا الكفور.

Berkata Al Hasan Al Bashri: "Shadaqallahul 'Azhim. Tidaklah mendapatkan siksa semisal ini bagi pelakunya, melainkan orang kafir."

2. Imam Al Qurthubi Rahimahullah.

Dalam tafsirnya beliau menulis:

وفى السماء رزقكم وما توعدون ” فإنا نقول: صدق الله العظيم، وصدق رسوله الكريم، وأن الرزق هنا المطر بإجماع أهل التأويل

"Dan di langit Dia memberikan rezeki kepada kalian, dan apa-apa yang dijanjikan kepada kalian,” Maka, kami berkata: Shadaqallahul 'Azhim wa shadaqa Rasul al karim, sesungguhnya maksud rezeki di sini adalah hujan berdasarkan ijma’ ahli takwil … dan seterusnya".

3. Imam Ibnul 'Iraqi Rahimahullah.

Beliau ditanya begini;

وَسُئِلَ ابْنُ الْعِرَاقِيِّ عَنْ مُصَلٍّ قَالَ بَعْدَ قِرَاءَةِ إمَامِهِ صَدَقَ اللَّهُ الْعَظِيمُ هَلْ يَجُوزُ لَهُ ذَلِكَ وَلَا تَبْطُلُ صَلَاتُهُ فَأَجَابَ بِأَنَّ ذَلِكَ جَائِزٌ وَلَا تَبْطُلُ بِهِ الصَّلَاةُ
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
اِذۡ قَالَ يُوۡسُفُ لِاَبِيۡهِ يٰۤاَبَتِ اِنِّىۡ رَاَيۡتُ اَحَدَ عَشَرَ كَوۡكَبًا وَّالشَّمۡسَ وَالۡقَمَرَ رَاَيۡتُهُمۡ لِىۡ سٰجِدِيۡنَ‏
Ingatlah, ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, Wahai ayahku! Sungguh, aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan, kulihat semuanya sujud kepadaku.

(QS. Yusuf Ayat 4)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More