Surat Yasin Ayat 9-10: Kerabat Nabi Saja Ada yang Kafir Sampai Mati
Jum'at, 12 November 2021 - 11:02 WIB
Menurut Ibnu Katsir , pesan ayat di atas mirip dengan Surat Yunus ayat 96-97 yang berbunyi:
Sesungguhnya orang-orang yang telah pasti terhadap mereka kalimat Tuhanmu, tidaklah akan beriman, meskipun datang kepada mereka segala macam keterangan, hingga mereka menyaksikan azab yang pedih. ( QS Yunus ayat 96-97 )
Al-Qur’an maupun peringatan Nabi tidak berpengaruh pada orang-orang seperti ini. Sayyid Qutb dalam Tafsir Fi zhilalil Quran, menjelaskan hal tersebut disebabkan karena peringatan, ajakan atau nasihat orang lain tidak terlalu berpengaruh, meskipun itu datang dari seorang Nabi sekalipun. "Buktinya banyak kerabat Nabi yang hingga kematiannya tetap pada kekafiran," ujarnya.
Menurut Sayyid Qutb , yang lebih berpengaruh dan yang lebih menentukan keterbukaan hati dalam menerima kebenaran yang disampaikan oleh orang lain. Hal ini yang luput dari hati orang-orang yang telah dicap kafir tersebut.
Meskipun demikian, sebagai pembawa risalah, Nabi Muhammad SAW tetap diperintahkan untuk mendakwahi orang-orang seperti ini. Sebagaimana Nabi Musa as yang juga diperintahkan untuk mendakwahi Fir’aun, bahkan dengan tetap menggunakan kata-kata yang lemah lembut.
إِنَّ الَّذِينَ حَقَّتْ عَلَيْهِمْ كَلِمَتُ رَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ
وَلَوْ جَاءَتْهُمْ كُلُّ آيَةٍ حَتَّىٰ يَرَوُا الْعَذَابَ الْأَلِيمَ
وَلَوْ جَاءَتْهُمْ كُلُّ آيَةٍ حَتَّىٰ يَرَوُا الْعَذَابَ الْأَلِيمَ
Sesungguhnya orang-orang yang telah pasti terhadap mereka kalimat Tuhanmu, tidaklah akan beriman, meskipun datang kepada mereka segala macam keterangan, hingga mereka menyaksikan azab yang pedih. ( QS Yunus ayat 96-97 )
Al-Qur’an maupun peringatan Nabi tidak berpengaruh pada orang-orang seperti ini. Sayyid Qutb dalam Tafsir Fi zhilalil Quran, menjelaskan hal tersebut disebabkan karena peringatan, ajakan atau nasihat orang lain tidak terlalu berpengaruh, meskipun itu datang dari seorang Nabi sekalipun. "Buktinya banyak kerabat Nabi yang hingga kematiannya tetap pada kekafiran," ujarnya.
Menurut Sayyid Qutb , yang lebih berpengaruh dan yang lebih menentukan keterbukaan hati dalam menerima kebenaran yang disampaikan oleh orang lain. Hal ini yang luput dari hati orang-orang yang telah dicap kafir tersebut.
Meskipun demikian, sebagai pembawa risalah, Nabi Muhammad SAW tetap diperintahkan untuk mendakwahi orang-orang seperti ini. Sebagaimana Nabi Musa as yang juga diperintahkan untuk mendakwahi Fir’aun, bahkan dengan tetap menggunakan kata-kata yang lemah lembut.
(mhy)
Lihat Juga :