Qithfir bin Rawhib Suami Zulaikha dan Kisah Cinta Nabi Yusuf

Senin, 29 November 2021 - 13:13 WIB
Mereka berdua saling suka. Akan tetapi, Yusuf ketika itu melihat larangan Allah dengan perantara ayahnya (Ya’qub). Sang ayah melambai-lambaikan tangan kepada Yusuf seolah-olah melarang Yusuf untuk melakukan perbuatan keji tersebut.

Qithfir Meninggal Dunia

Ulama sejarah, Muhammad bin Ishaq memberi penjelasan dengan kemungkinan besar menukil perkataan seorang Ahli Kitab seperti yang dilakukan Ibn al-Qayyim dalam menjelaskan istri Nabi Yusuf.

Ibn Ishaq memaparkan, Ahli Kitab itu menyampaikan bahwa ketika Nabi Yusuf memutuskan untuk meninggalkan godaan yang tidak bermoral dan lebih memilih penjara, Allah SWT kemudian membuat Nabi Yusuf berada dalam penjara yang ketat.

Hal itu justru untuk melindungi Nabi Yusuf, menguak kebenaran tentang dirinya, dan supaya bisa menikah dengan perempuan tersayang.

Ibn al-Qayyim memberi tanggapan atas penjelasan tersebut. Menurutnya, apa yang disebutkan itu tidak berarti cerita itu benar dan dia menilai cerita tersebut berasal dari Ahli Kitab. Sebab, Rasulullah SAW memerintahkan untuk tidak mempercayai dan tidak menyangkal Ahli Kitab. Nabi Muhammad SAW bersabda:

لا تصدّقوا أهل الكتاب ولا تكذّبوهم، وقولوا: آمنّا بالله وما أَنزل إلينا وما أُنزل


"Jangan percayai Ahli Kitab dan jangan menampiknya juga. Katakan saja, 'Kami beriman kepada Allah SWT dan apa yang diturunkan kepada kami dan apa yang diturunkan kepadamu (Nabi Muhammad SAW)". (HR Bukhari dari jalur Abu Hurairah)

Selanjutnya, Muhammad bin Ishaq menjelaskan, Nabi Yusuf menikahi perempuan bernama Rahel setelah bebas dari penjara.



Lalu Nabi Yusuf meminta kepada Raja Rayyan bin Al-Walid agar dirinya menjadi penjaga harta dan benda negeri Mesir saat itu. Hal ini sebagaimana Surat Yusuf ayat 55 :

قَالَ اجْعَلْنِي عَلَىٰ خَزَائِنِ الْأَرْضِ إِنِّي حَفِيظٌ عَلِيمٌ


"Dia (Yusuf) berkata, 'Jadikanlah aku bendaharawan negeri (Mesir), karena sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, dan berpengetahuan."

Raja Rayyan pun memenuhi Nabi Yusuf dan menyingkirkan posisi Qithfir. Hal ini sebagaimana dalam Surat Yusuf ayat 56 :

وَكَذلِكَ مَكَّنّا لِيوسُفَ فِي الأَرضِ يَتَبَوَّأُ مِنها حَيثُ يَشاءُ نُصيبُ بِرَحمَتِنا مَن نَشاءُ وَلا نُضيعُ أَجرَ المُحسِنينَ


"Demikianlah Kami memberi kedudukan kepada Yusuf di negeri Mesir; (dia berkuasa penuh) pergi menuju ke mana saja ia kehendaki di bumi Mesir itu. Kami melimpahkan rahmat Kami kepada siapa yang Kami kehendaki dan Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik."

Beberapa hari kemudian, Qithfir meninggal dunia. Lalu Raja Rayyan menikahkan Nabi Yusuf dengan istri Qithfir, Zulaikha.

Muhammad bin Ishak menjelaskan, dari pernikahan tersebut, lahirlah Afraim (Efraim) bin Yusuf, dan Misya (Manasye) bin Yusuf.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah dan Abu Sa'id bahwa keduanya pernah menyaksikan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Tidaklah ada suatu kaum duduk sambil berdzikir kepada Allah, kecuali para Malaikat akan mengelilingi mereka, dan akan diselubungi rahmat, akan turun kepada mereka sakinah (ketenangan), dan Allah akan menyebut-nyebut orang-orang yang ada disisi-Nya.

(HR. Sunan Ibnu Majah No. 3781)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More