Anda Patah Hati? Jangan Khawatir Ini Cara terbaik Mengatasinya Dalam Pandangan Syariat

Rabu, 29 Desember 2021 - 15:33 WIB
Mengalami patah hati memang sangat menyakitkan, terlebih lagi, jika patah hati itu terjadi berulang kali akan tetapi kita tak perlu terlarut lama dalam duka. Foto ilustrasi/ist
Umumnya patah hati ini muncul akibat diputuskan cinta oleh sang kekasih, ditinggal menikah mantan pacar, cinta bertepuk sebelah tangan, atau gagal ta'aruf karena tidak berjalan sesuai harapan.

Patah hati adalah normal dan lumrah dialami semua orang, namun tatkala patah hati membuat kita menjadi gagal move on selama bertahun-tahun, terpuruk sedih, bahkan sakit-sakitan, maka tentu ada yang salah dengan diri kita. Sebagai seorang muslim dan muslimah yang memiliki iman, kita tentu mengetahui bahwa cinta yang hakiki hanyalah untuk Allah SWT dan Rasul-Nya.

Tidak seharunya kita mencintai apa-apa yang di dunia ini secara berlebihan. Apalagi sampai menggangtungkan harapan pada manusia. Wah, salah besar! Sebab kita tahu bahwa segala hal di dunia ini bersifat fana, tidak bisa kita miliki dan pasti akan musnah.

Allah Subhanahu wa Ta‘ala berfirman:

وَاِلٰى رَبِّكَ فَارْغَبْ




“Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.” (QS. Al-Insyirah: 8)



Allah Subhanahu wa ta'ala telah memperingatkan kita bahwa hendaknya manusia hanya berserah diri kepada-Nya semata, Rabb Semesta Alam yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Berharap kepada manusia belum tentu dibalas dengan kebaikan. Adakalanya kita akan dikecewakan. Sebab mereka pun juga memiliki sifat egois sebagaimana kita.

Pada dasarnya, patah hati dalam islam dianggap sebagai kesalahan manusia yang tidak tepat dalam menyikapi perasaan. Bukankah Allah SWT telah memperingatkan berulang kali agar kita tidak berharap kepada manusia? Tapi kenapa kita masih saja mudah jatuh cinta? Kenapa mudah berharap berlebihan? Kenapa sulit mengendalikan perasaan? Pada akhirnya, diri kita sendirilah yang akan merasakan sakitnya sebab tak mampu untuk menjaga kesucian hati.

“Ketika hatimu terlalu berharap kepada seseorang maka Allah timpakan ke atas kamu pedihnya sebuah pengharapan, supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang berharap selain Dia. Maka Allah menghalangimu dari perkara tersebut agar kamu kembali berharap kepada-Nya.” (Imam Syafi’i)

Hikmah di Balik Patah Hati

Mengalami patah hati memang sangat menyakitkan. Terlebih lagi, jika patah hati itu terjadi berulang kali. Namun demikian kita tak perlu terlarut lama dalam duka. Sebab di balik kondisi hati yang retak dan patah pasti terselip hikmah yang bisa kita ambil. Misalnya saja, hal-hal dibawah ini:

1. Memperingatkan kita bahwa pacaran itu salah

teks arab....

“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji, dan suatu jalan yang buruk.” (QS Al-Isro’: 32)

Aktivitas berpacaran sering diartikan dengan kegiatan mendekati zina. Mengapa? Karena saat berpacaran, kita akan sering berinteraksi dengan orang lain yang bukan muhrim. Bergandengan tangan, berpelukan, berciuman, telpon-telponan, saling memuji, melembutkan tutur kata, dan sebagainya. Pada akhirnya, bukan tidak mungkin Syetan akan menjuruskan kepada perbuatan yang lebih memalukan (seperti bersetubuh). Sungguh zina itu termasuk dosa besar. Maka itu, pacaran tidak dianjurkan dalam islam dan jelas haram hukumnya. (Baca juga: Pacaran dalam islam)

“Iblis menjawab: ‘Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan menghalangi-halangi mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” (QS. Al-A’raaf: 16-17)

2. Bukan jodoh

“Kenapa ya hubungan cintaku selalu kandas di tengah jalan? Kenapa Aku selalu diputuskan? Kenapa dia menolakku?” Percayalah sobat, bahwa segala hal di dunia ini sudah diatur oleh Allah SWT. Jika memang hubungan percintaan mengalami putus, ya berarti orang tersebut bukan jodoh kita.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
فَلَا تَحۡسَبَنَّ اللّٰهَ مُخۡلِفَ وَعۡدِهٖ رُسُلَهٗؕ اِنَّ اللّٰهَ عَزِيۡزٌ ذُوۡ انْتِقَامٍؕ (٤٧) يَوۡمَ تُبَدَّلُ الۡاَرۡضُ غَيۡرَ الۡاَرۡضِ وَالسَّمٰوٰتُ‌ وَبَرَزُوۡا لِلّٰهِ الۡوَاحِدِ الۡقَهَّارِ‏ (٤٨)
Maka karena itu jangan sekali-kali kamu mengira bahwa Allah mengingkari janji-Nya kepada rasul-rasul-Nya. Sungguh, Allah Mahaperkasa dan mempunyai pembalasan. Yaitu pada hari ketika bumi diganti dengan bumi yang lain dan demikian pula langit, dan mereka (manusia) berkumpul di Padang Mahsyar menghadap Allah Yang Maha Esa, Mahaperkasa.

(QS. Ibrahim Ayat 47-48)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More