Kiamat Mendekat: Sungai Efrat Kian Surut, Tinggal Tunggu Munculnya Gunung Emas

Kamis, 06 Januari 2022 - 14:42 WIB
Dirayakan sebagai sungai yang mengalir melalui Surga Eden dalam kisah Alkitab, Sungai Eufrat bergerak sejauh 2.800 kilometer dari Turki, melalui Suriah sebelum bermuara di Irak.

Di sepanjang pesisirnya, bertebaran kebun-kebun zaitun, gandum atau kacang-kacangan yang menghidupi warga di kedua negara hilir untuk melalui masa perang.



Gunung Emas

Mengeringnya Sungai Eufrat ditengarai akan munculnya gunung emas. Namun, sebelum munculnya gunung emas, banyak orang yang mengartikan gunung emas yang disebutkan dalam hadits Nabi sebagai minyak bumi. Maklum, minyak bumi juga sering disebut sebagai “emas hitam”.

Pada Februari lalu juga sudah muncul gunung emas di Kongo. Hal inilah yang mengundang sebagian umat Islam untuk mengasosiasikan kedua peristiwa tersebut sebagai tanda bahwa dunia akan segera fana.

عَنْ أَبِي هُرَيرَةَ قالَ: قالَ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم: "يُوشِكُ الفُرَاتُ يَحْسِرُ عن كَنْزِ مِنْ ذّهَبِ، فَمَنْ حَضَرَهُ فَلاَ يَأْخُذْ مِنْهُ شَيْئاً"


Artinya, “Hampir terbuka al-furat dengan (beirisi) simpanan emas. Siapa yang mendatanginya jangan sekali-kali mengambilnya.” (HR At-Tirmidzi)

Dalam hadits tersebut dijelaskan tentang sebuah peristiwa yang terjadi di Sungai Efrat pada satu masa yang akan membuat geger manusia. Diketahui sejumlah peristiwa besar pernah terjadi di sungai itu.

Di dekat Sungai Efrat terjadi peristiwa pembantaian keturunan Rasulullah SAW. Hingga saat ini peperangan dan tragedi terus berlangsung di daerah-daerah sepanjang Efrat. Jika membuka lembaran sejarah ke belakang, perang antara Irak dan Iran pun terjadi di dekat Sungai Eufrat.

Cendekiawan Muslim asal Turki, Muhammad Fethullah Gulen dalam bukunya berjudul "Cahaya Abadi Muhammad SAW Kebanggaan Umat Manusia" menjelaskan bahwa hadits tersebut menggunakan kalimat metafora. Dimana terdapat kemungkinan-kemungkinan yang membuktikan wilayah itu akan menjadi sangat nyata.

Fethullah mencontohkan misalnya pada suatu saat air Sungai Eufrat akan menjadi sangat mahal hingga nilainya menyamai harga emas. Atau kemungkinan suatu saat nilai sumber daya yang dihasilkan sungai Eufrat setelah dieksplorasi akan menyamai nilai emas. "Atau mungkin pula yang terjadi adalah di suatu saat nanti di Sungai Efrat akan ditemukan sumur minyak atau tambang emas," ujarnya.

Tapi satu yang pasti, katanya lagi, yaitu bahwa penyebutan Sngai Eufrat oleh Rasulullah ini sebenarnya menunjuk bahaya yang terkandung pada potensinya sehingga menyerupai bom waktu yang mengancam dunia Islam, karena Rasulullah bersabda di ujung hadits; siapa saja yang mengalaminya, maka jangan mengambil sedikit pun darinya," jelasnya.

Menurut Fethullah Gulen, semua yang dijelaskan memang belum terjadi hingga saat ini, karena semuanya merupakan prediksi masa depan. Kendati demikian ketika menjadi kenyataan, manusia akan mengetahui kebenaran hadits Rasulullah tersebut.

(mhy)
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
وَلَا تَسُبُّوا الَّذِيۡنَ يَدۡعُوۡنَ مِنۡ دُوۡنِ اللّٰهِ فَيَسُبُّوا اللّٰهَ عَدۡوًاۢ بِغَيۡرِ عِلۡمٍ ‌ؕ كَذٰلِكَ زَيَّنَّا لِكُلِّ اُمَّةٍ عَمَلَهُمۡ ۖ ثُمَّ اِلٰى رَبِّهِمۡ مَّرۡجِعُهُمۡ فَيُنَبِّئُهُمۡ بِمَا كَانُوۡا يَعۡمَلُوۡنَ
Dan janganlah kamu memaki sesembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa dasar pengetahuan. Demikianlah, Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan tempat kembali mereka, lalu Dia akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan.

(QS. Al-An'am Ayat 108)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More