5 Keutamaan Bulan Rajab yang Jarang Diketahui

Kamis, 03 Februari 2022 - 18:23 WIB
Keutamaan Rajab disebutkan dalam Al-Quran sebagai bulan haram yang dilarang keras untuk bermaksiat. Foto/dok istock
Keutamaan bulan Rajab perlu diketahui umat muslim agar tidak mengabaikannya. Dari 12 bulan selama setahun, ada empat bulan yang Allah sucikan atau dikenal dengan istilah Asyhurul Hurum (bulan-bulan haram), salah satunya bulan Rajab yang terletak antara Jumadil Akhir dan Sya'ban.



Apa saja Keutamaan bulan Rajab?

1. Bulan yang Diagungkan Allah

Allah memuliakan bulan Rajab sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur'an:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ

"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan dalam ketetapan Allah Ta'ala. Di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat yang haram (yang disucikan), itulah ketetapan agama yang lurus maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu..." (QS At-Taubah: Ayat 36)

Keempat bulan itu di antaranya tiga bulan berturut Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Surat At-Taubah Ayat 36 itu mengingatkan manusia agar tidak berbuat zalim di bulan ini. Maksudnya jangan sampai berbuat maksiat karena hukumannya akan dilipatgandakan.

2. Amal Saleh Dilipatgandakan

Ibnu 'Abbas mengatakan: "Allah mengkhususkan empat bulan (salah satunya Rajab) sebagai bulan haram dan dianggap sebagai bulan suci. Melakukan Maksiat pada bulan itu dosanya akan lebih besar, dan amalan saleh yang dilakukan akan menuai pahala yang lebih banyak." (Latho-if Al Ma'arif, 207)

Senada dengan itu, Al-Qurtubi juga menjelaskan bahwa perbuatan dosa di bulan haram hukumannya dilipatgandakan. Sebaliknya pahala amal salih juga dilipatgandakan. Siapa yang memperbanyak amal saleh seperti puasa, sholat malam, sedekah, istighfar dan berdzikir, maka ia akan mendaparkan pahala berlipat.

3. Puasa 1 Hari di Bulan Rajab Diganjar Surga

Dalam Kitab Durrotun Nashihiin disebutkan, Anas bin malik beliau berjumpa Muadz bin Jabal dan bertanya: "Dari mana engkau datang wahai Mu'adz? Maka Mu'adz menjawab: "Aku bertemu Nabi Mmuhammad. Aku mendengar dari Beliau bersabda: "Barang siapa yang mengucapka Laa ilaha illallah" dengan ikhlas maka ia akan masuk surga dan siapa yang berpuasa satu hari di bulan Rajab karena mengharap ridho Allah maka ia akan masuk surga." (Durrotun Nashihiin Hal 85)

4. Pahala Puasa Diganjar Ibadah 700 Tahun

Sufyan Ats-Tsauri mengatakan, "Pada bulan-bulan haram, aku sangat senang berpuasa di dalamnya." Bahkan Ibnu Umar, Imam Hasan Al-Bashri dan Abu Ishaq As-Sa'ibi melakukan puasa pada seluruh bulan haram, bukan hanya bulan Rajab atau salah satu dari bulan haram lainnya. (Lihat Latho-if Al Ma'arif, 214).

Dari Anas bin Malik bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Barangsiapa berpuasa berpuasa tiga hari dari bulan-bulan Al-Hurum yaitu hari Kamis, Jum'at dan Sabtu maka dituliskan baginya ibadah 700 tahun." Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ath-Thobrani dan Abu Nu'aim dan Al Baihaqi di Fadhoil Al Awqot dengan beberapa sanad yang beberapa darinya dengan lafaz ibadah 60 tahun sebagaiman dikutip oleh As-Sayuthi dalam Al Hawi. Beliau mengatakan tentang hadis ini bahwa Al-Hafidz Ibn Hajar mengatakan: "Sanad hadis ini lebih baik dari status dhaif dan mendekati status hasan."

5. Bulan Memperbanyak Istighfar

Bulan Rajab disebut "Syahr Al-Istigfar" yaitu bulan memperbanyak permohonan ampun (istighfar) kepada Allah. Dalam satu riwayat, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda bahwa Rajab adalah bulannya Allah, Sya'ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku. Di bulan Rajab ini, Allah membuka pintu-pintu rahmat-Nya.

Ada banyak lafaz Istighfar yang dapat kita amalkan. Di antaranya memperbanyak bacaan Sayyidul Istighfar. Kemudian istighfar Rajab dibaca 70 Kali setiap pagi dan sore bakda Ashar.

رب اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَتُبْ عَلَيَّ


Rabbighfirli warhamni watub 'alayya.

Artinya: "Ya Tuhanku, ampunilah dosaku, sayangi aku dan terimalah tobatku".

(rhs)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
وَلِسُلَيۡمٰنَ الرِّيۡحَ غُدُوُّهَا شَهۡرٌ وَّرَوَاحُهَا شَهۡرٌۚ وَ اَسَلۡنَا لَهٗ عَيۡنَ الۡقِطۡرِؕ وَمِنَ الۡجِنِّ مَنۡ يَّعۡمَلُ بَيۡنَ يَدَيۡهِ بِاِذۡنِ رَبِّهِؕ وَمَنۡ يَّزِغۡ مِنۡهُمۡ عَنۡ اَمۡرِنَا نُذِقۡهُ مِنۡ عَذَابِ السَّعِيۡرِ
Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya pada waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya pada waktu sore sama dengan perjalanan sebulan (pula) dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. Dan sebagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya. Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala.

(QS. Saba Ayat 12)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More