Mutiara Kisah dari Aa Gym: Belajar dari Imam Hasan Al-Bashri

Selasa, 08 Februari 2022 - 20:49 WIB
Pengasuh Ponpes Daarut Tauhiid Bandung KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym). Foto/Ist
Pengasuh Ponpes Daarut Tauhiid Bandung KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) menceritakan satu kisah penuh hikmah dalam bukunya "Asmaul Husna jilid 1". Kisah ini dari 100 Tokoh Zuhud, Muhammad Shiddiq Al-Minsyawi, halaman 256.

Aa Gym menceritakan teladan menakjubkan dari seorang Imam Hasan Al-Bashri rahimahullah, seorang ulama besar Kota Bashrah, Irak tentang bagaimana menjaga kemuliaan diri dengan menyelaraskan antara ucapan dan perbuatan.



Suatu ketika seseorang mendatangi Imam Hasan Al-Bashri dan berkata: "Wahai Imam, sebaiknya Anda berkhutbah Jumat tentang anjuran memerdekakan hamba sahaya. Lalu Hasan berkata, "Akan aku lakukan, insya Allah."

Ketika Jumat tiba, Imam Hasan Al-Bashri naik mimbar, akan tetapi beliau tidak membahas tentang pembebesan budak. Imam Hasan berbicara tentang masalah lain. Kemudian, tibalah Jumat berikutnya, dan beliau tidak melakukan hal yang sama seperti Jumat sebelumnya.



Demikian pula pada Jumat ketiga dan keempat. Baru pada Jumat kelima dia berbicara tentang pembebasan budak.

Kemudian, lelaki yang meminta Imam Hasan untuk berkhutbah tentang masalah pembebasan budak menemuinya dan bertanya dengan heran. "Wahai Imam, aku meminta dirimu untuk berkhutbah tentang pembebasan budak, akan tetapi engkau tidak berkhutbah tentang hal itu sampai Jumat kelima."

Imam Hasan menjawab: "Aku tidak berkhutbah dengan materi itu sebelum aku punya uang untuk pergi ke pasar beli budak kemudian membebaskan mereka. Nah, sekarang aku menasihati kaum Muslimin tentang pembebasan budak agar aku tidak termasuk orang orang yang mengatakan apa yang tidak mereka kerjakan."

Sumber:

Buku Asmaul Husna jilid 1 karya Aa Gym

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(rhs)
cover top ayah
وَلَقَدۡ خَلَقۡنَا الۡاِنۡسَانَ وَنَعۡلَمُ مَا تُوَسۡوِسُ بِهٖ نَفۡسُهٗ ۖۚ وَنَحۡنُ اَقۡرَبُ اِلَيۡهِ مِنۡ حَبۡلِ الۡوَرِيۡدِ (١٦) اِذۡ يَتَلَقَّى الۡمُتَلَقِّيٰنِ عَنِ الۡيَمِيۡنِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيۡدٌ (١٧) مَا يَلۡفِظُ مِنۡ قَوۡلٍ اِلَّا لَدَيۡهِ رَقِيۡبٌ عَتِيۡدٌ (١٨) وَ جَآءَتۡ سَكۡرَةُ الۡمَوۡتِ بِالۡحَـقِّ‌ؕ ذٰلِكَ مَا كُنۡتَ مِنۡهُ تَحِيۡدُ (١٩)
Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya. Ingatlah ketika dua malaikat mencatat (perbuatannya), yang satu duduk di sebelah kanan dan yang lain di sebelah kiri. Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap mencatat. Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang dahulu hendak kamu hindari.

(QS. Qaf Ayat 16-19)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More