Abu Nawas Pergi ke Bulan, Ribuan Bintang Menjadi Saksi

Jum'at, 11 Februari 2022 - 08:36 WIB
Abu Nawas ke bulan. Nggak percaya? Tanya saja kepada bintang-bintang. (Ilustrasi: Ist)
Baginda Raja Harun Al Rasyid lagi-lagi memberikan misi mustahil kepada Abu Nawas . Ia tak bosan-bosannya mengetes kecerdikan Abu Nawas. Kali ini ia meminta sesuatu yang tak wajar, yakni pergi ke bulan untuk menyelidikinya.

Padahal pada zaman itu jelas-jelas belum ada teknologi canggih dan mutakhir seperti Apollo. Sekarang saja hanya orang tertentu yang bisa datang ke bulan, apalagi dulu. Jadi jelas jika misi itu hanya untuk menguji Abu Nawas saja.

"Pergi ke bulan?" tanya Abu Nawas.

"Ya, Abu. Saya tahu kau adalah seorang pria yang pintar, kau harus dapat pergi ke bulan," kata Baginda.

"Oke, saya akan pergi ke sana besok sore, Yang Mulia," jawab Abu Nawas dengan cepat.



Baginda terkejut. Ia tak menyangka bahwa Abu Nawas mengiyakan tantangannya itu. Lalu Raja Harun Al Rasyid bertanya, "Dari mana kamu akan pergi?"

"Dari rumahku," jawab Abu Nawas enteng.

"Baiklah, saya akan pergi ke sana untuk melihat kau pergi ke bulan besok malam," kata Baginda.

Malam itu raja berikut para menterinya pergi ke rumah Abu Nawas. Bulan purnama bersinar dengan terang. Bintang-bintang menyebar berkilauan di seluruh penjuru langit. Ketika raja dan para menterinya tiba di sana, Abu Nawas sudah tak ada di rumah.

Mereka hanya bertemu dengan istrinya. "Di mana Abu Nawas?" tanya raja.

"Dia baru berangkat ke bulan, Yang Mulia. Dia berkata kalau akan kembali segera," jawab istri Abu Nawas.

"Bagaimana cara Abu Nawas pergi ke bulan?" tanya salah satu menteri penasaran.

"Dia memanjat pohon palem di sebelah sana dan akan kembali melalui pohon palem itu juga," jawab sang istri.

Baginda dan para menteri kemudian menghampiri pohon palem yang ditunjukkan istrinya. Terlihat bayangan seorang yang sedang turun dari pohon itu. "Apakah itu kau Abu Nawas?" tanya raja.

"Iya, ini saya Abu Nawas, Baginda," jawabnya.

"Apakah kau menyelidiki bulan dari pohon palem itu?" tanya raja.

"Tidak. Saya melakukan penyelidikan ketika bulan mencapai tanah. Pohon hanya sekadar tangga lewat untuk saya pergi ke bulan," jawab Abu Nawas.



Raja Harun Al Rasyid pun tersenyum dengan perkataan Abu Nawas. Ia kemudian menanyakan apa yang dilihatnya di sana. "Tanah dan gunung-gunung. Tidak ada tumbuhan di sana," kata Abu Nawas.
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
مَاۤ اَصَابَ مِنۡ مُّصِيۡبَةٍ فِى الۡاَرۡضِ وَلَا فِىۡۤ اَنۡفُسِكُمۡ اِلَّا فِىۡ كِتٰبٍ مِّنۡ قَبۡلِ اَنۡ نَّبۡـرَاَهَا ؕ اِنَّ ذٰ لِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيۡرٌۚ (٢٢) لِّـكَيۡلَا تَاۡسَوۡا عَلٰى مَا فَاتَكُمۡ وَلَا تَفۡرَحُوۡا بِمَاۤ اٰتٰٮكُمۡ‌ؕ وَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخۡتَالٍ فَخُوۡرِۙ‏ (٢٣) اۨلَّذِيۡنَ يَبۡخَلُوۡنَ وَيَاۡمُرُوۡنَ النَّاسَ بِالۡبُخۡلِ‌ؕ وَمَنۡ يَّتَوَلَّ فَاِنَّ اللّٰهَ هُوَ الۡغَنِىُّ الۡحَمِيۡدُ (٢٤)
Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah. Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan jangan pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri, yaitu orang-orang yang kikir dan menyuruh orang lain berbuat kikir. Barangsiapa berpaling (dari perintah-perintah Allah), maka sesungguhnya Allah, Dia Mahakaya, Maha Terpuji.

(QS. Al-Hadid Ayat 22-24)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More