Bantahan Al-Qur'an Tatkala Malaikat Dibilang Anak Perempuan Allah Taala

Senin, 14 Februari 2022 - 18:28 WIB
Malaikat bukan lelaki, bukan pula perempuan. (Foto/Ilustrasi: Ist)
Bangsa Arab jahiliyah percaya bahwa malaikat adalah perempuan, putri-putri kesayangan Allah. Ketika risalah agama Islam turun, anggapan ini dibantah dengan berbagai cara. Al-Qur’an punya cara-cara unik dalam menjelaskan bahwa malaikat adalah makhluk Allah yang benar-benar berbeda dengan manusia.



Prof Dr Umar Sulaiman al-Asyqar dalam bukunya berjudul "Rahasia Alam Malaikat, Jin, dan Setan" menyatakan salah satu hal yang membuat manusia tersesat ketika membicarakan alam gaib adalah bahwa mereka berusaha menyamakan alam gaib berdasarkan parameter manusiawi dan duniawi.

Tatkala diceritakan bahwa Jibril mendatangi Rasulullah SAW beberapa detik begitu Rasulullah membutuhkan jawaban dari Allah, kaum musyrik Arab beranggapan itu mustahil. "Bagaimana Jibril bisa datang sedemikan cepat, sedangkan cahaya saja memerlukan jutaan tahun kecepatan cahaya untuk mencapai salah satu bintang di langit?" ujar Syaikh Umar Sulaiman menyampaikan ketidakpercayaan kaum musyrik itu.

Syaikh Umar Sulaiman menjelaskan mereka tidak menyadari bahwa perumpamaan dirinya adalah laksana nyamuk yang berusaha mengukur kecepatan burung dengan parameternya sendiri. "Andai mereka mau berpikir lebih kritis, pastilah tahu bahwa alam malaikat itu memiliki parameter berbeda dengan parameter kita sebagai manusia," katanya.



Anak-Anak Allah

Dalam hal ini, ujar Syaikh Umar Sulaiman, orang-orang musyrik Arab telah terjebak dalam kesesatan. Mereka meyakini bahwa para malaikat itu berjenis kelamin perempuan. Ungkapan itu menyimpang dan mengandung khurafat yang lebih besar dan lebih parah karena mereka meyakini bahwa para malaikat perempuan itu adalah anak-anak (perempuan) Allah.

Dalam dua persoalan ini, al-Qur'an telah membantah mereka. Al-Qur'an menjelaskan bahwa—dalam pendapat yang mereka ungkapkan —mereka tidak berpijak pada dalil yang benar. Pendapat di atas adalah keliru. Akan tetapi, yang mengherankan adalah mereka menasabkan anak-anak perempuan kepada Allah, padahal mereka sendiri tidak menyukai anak perempuan.

Ketika salah seorang dari mereka mendapat kabar dikarunia seorang anak perempuan, wajahnya merah padam dan sangat marah. Bahkan, ia tidak berani bertemu dengan orang karena malu atas buruknya kabar yang ia terima.

Aib ini, bahkan terkadang membuatnya hilang kendali hingga mereka mengubur bayi perempuannya yang baru lahir. Meski demikian, mereka mengalamatkan anak kepada Allah dan meyakini bahwa anak-anak Allah itu berjenis kelamin perempuan.



Demikianlah khurafat ini lahir dan tersebar dalam pikiran mereka yang jauh dari cahaya ilahiyah. Nah, sekarang marilah kita simak ayat-ayat yang menceritakan tentang khurafat di atas dan membantah para penganutnya:

فَاسۡتَفۡتِهِمۡ اَلِرَبِّكَ الۡبَنَاتُ وَلَهُمُ الۡبَنُوۡنَۙ‏

اَمۡ خَلَقۡنَا الۡمَلٰٓٮِٕكَةَ اِنَاثًا وَّهُمۡ شٰهِدُوۡنَ

اَلَاۤ اِنَّهُمۡ مِّنۡ اِفۡكِهِمۡ لَيَقُوۡلُوۡنَۙ

وَلَدَ اللّٰهُۙ وَاِنَّهُمۡ لَـكٰذِبُوۡنَ

اَصۡطَفَى الۡبَنَاتِ عَلَى الۡبَنِيۡنَؕ‏

مَا لَـكُمۡ كَيۡفَ تَحۡكُمُوۡنَ

اَفَلَا تَذَكَّرُوۡنَ‌ۚ
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Iman memiliki lebih dari enam puluh cabang, dan malu adalah bagian dari iman.

(HR. Bukhari No.8)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More