Suara Mayit di Dalam Kubur Didengar Semua Makhluk Kecuali Manusia
Sabtu, 19 Februari 2022 - 11:12 WIB
Dalam perspektif Islam disebutkan mayit yang berada di dalam kubur dapat berbicara dan mendengar. Suara mereka didengar semua makhluk kecuali manusia.
Mayit atau mayat adalah istilah yang merujuk kepada jenazah bagi orang telah meninggal dunia. Ketika berada di dalam kubur mereka disebut sebagai ahi kubur.
Dalam buku "Risalah Ahlussunah wal Jama'ah" hasil pemikiran KH Muhammad Hasyim Asy'ari menguraikan beberapa Hadits tentang kematian. Di antaranya, hadis yang diriwayatkan Imam Al-Bukhari. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda yang artinya:
"Ketika jenazah mau diantarkan ke kubur, jika ia seorang yang saleh akan berkata: 'Segera bawa aku ke pemakaman'. Dan jika ia bukan orang saleh, ia akan berkata: 'Celakalah aku, mau kau bawa ke mana diriku'. Suara itu bisa didengar oleh semua makhluk kecuali manusia, dan jika manusia mendengarnya maka akan pingsan." (HR Al-Bukhari)
Dari Anas radhiyallahu 'anhu, Nabi bersabda: "Apabila seorang mayat telah diletakkan dalam kubur, dan orang-orang telah meninggalkannya, maka dua Malaikat mendatanginya dan bertanya: bagaimana pendapatmu mengenai Muhammad? ia menjawab, aku bersaksi ia adalah hamba Allah dan Rasul-Nya. Maka malaikat berkata, lihatlah tempatmu di neraka telah diganti dengan surga. Maka orang itupun bisa melihat surga dan neraka. Adapun orang kafir dan munafik, maka dia akan menjawab:"Aku tidak tahu." Dulu aku berpendapat sebagaimana pendapat orang-orang. Maka dikatakan kepadanya, "Kamu tidak tahu dan tidak mau mengikuti orang-orang yang tahu." Kemudian dipukullah dia dengan palu dan menjerit yang bisa didengar oleh penghuni kubur di sekitarnya." (HR Al-Bukhari)
Mayit Mengetahui Siapa yang Memandikannya
Selain mendengar dan berbicara, mayit juga mengetahui siapa yang memandikannya dan membopongnya hingga ke liang lahat. Imam at-Thabrani dalam Al-Ausath meriwayatkan dari Abu Sa'id al-Khudri bahwa Nabi
bersabda:
"Sesungguhnya mayit mengetahui siapa yang memandikannya, mengkafaninya, membopongnya, dan yang memasukkannya ke liang lahat." (HR At-Thabrani)
Sa'id bin Zubair berkata: "Sesungguhnya orang yang telah meninggal dunia tahu atas kondisi keluarganya yang masih hidup. Jika kerabatnya baik, dia akan merasa bahagia, jika mereka buruk, maka akan merasa sedih."
Ibnu Munabbih berkata: "Sesungguhnya Allah membangun istana di langit ketujuh bernama istana Baidha' untuk mengumpulkan ruh orang-orang mukmin. Jika ada penduduk bumi yang meninggal dunia, maka dia akan disambut para ruh dan ditanya tentang berita penduduk bumi, sebagaimana pertanyaan untuk keluarga yang baru datang dari bepergian."
Demikian gambaran keadaan mayit dan ahli kubur sebagaimana dinukil dari beberapa Hadis Nabi. Bagi orang yang meyakini kehidupan setelah mati dan beriman kepada hari akhir, hendaknya mengisi hidupnya dengan amal kebaikan agar tidak ada penyesalan setelah ruh berpisah dari jasad.
Wallahu A'lam
Mayit atau mayat adalah istilah yang merujuk kepada jenazah bagi orang telah meninggal dunia. Ketika berada di dalam kubur mereka disebut sebagai ahi kubur.
Dalam buku "Risalah Ahlussunah wal Jama'ah" hasil pemikiran KH Muhammad Hasyim Asy'ari menguraikan beberapa Hadits tentang kematian. Di antaranya, hadis yang diriwayatkan Imam Al-Bukhari. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda yang artinya:
"Ketika jenazah mau diantarkan ke kubur, jika ia seorang yang saleh akan berkata: 'Segera bawa aku ke pemakaman'. Dan jika ia bukan orang saleh, ia akan berkata: 'Celakalah aku, mau kau bawa ke mana diriku'. Suara itu bisa didengar oleh semua makhluk kecuali manusia, dan jika manusia mendengarnya maka akan pingsan." (HR Al-Bukhari)
Dari Anas radhiyallahu 'anhu, Nabi bersabda: "Apabila seorang mayat telah diletakkan dalam kubur, dan orang-orang telah meninggalkannya, maka dua Malaikat mendatanginya dan bertanya: bagaimana pendapatmu mengenai Muhammad? ia menjawab, aku bersaksi ia adalah hamba Allah dan Rasul-Nya. Maka malaikat berkata, lihatlah tempatmu di neraka telah diganti dengan surga. Maka orang itupun bisa melihat surga dan neraka. Adapun orang kafir dan munafik, maka dia akan menjawab:"Aku tidak tahu." Dulu aku berpendapat sebagaimana pendapat orang-orang. Maka dikatakan kepadanya, "Kamu tidak tahu dan tidak mau mengikuti orang-orang yang tahu." Kemudian dipukullah dia dengan palu dan menjerit yang bisa didengar oleh penghuni kubur di sekitarnya." (HR Al-Bukhari)
Mayit Mengetahui Siapa yang Memandikannya
Selain mendengar dan berbicara, mayit juga mengetahui siapa yang memandikannya dan membopongnya hingga ke liang lahat. Imam at-Thabrani dalam Al-Ausath meriwayatkan dari Abu Sa'id al-Khudri bahwa Nabi
bersabda:
"Sesungguhnya mayit mengetahui siapa yang memandikannya, mengkafaninya, membopongnya, dan yang memasukkannya ke liang lahat." (HR At-Thabrani)
Sa'id bin Zubair berkata: "Sesungguhnya orang yang telah meninggal dunia tahu atas kondisi keluarganya yang masih hidup. Jika kerabatnya baik, dia akan merasa bahagia, jika mereka buruk, maka akan merasa sedih."
Ibnu Munabbih berkata: "Sesungguhnya Allah membangun istana di langit ketujuh bernama istana Baidha' untuk mengumpulkan ruh orang-orang mukmin. Jika ada penduduk bumi yang meninggal dunia, maka dia akan disambut para ruh dan ditanya tentang berita penduduk bumi, sebagaimana pertanyaan untuk keluarga yang baru datang dari bepergian."
Demikian gambaran keadaan mayit dan ahli kubur sebagaimana dinukil dari beberapa Hadis Nabi. Bagi orang yang meyakini kehidupan setelah mati dan beriman kepada hari akhir, hendaknya mengisi hidupnya dengan amal kebaikan agar tidak ada penyesalan setelah ruh berpisah dari jasad.
Wallahu A'lam
(rhs)