Ubaidillah bin Ziyad, Minta Dibai'at sebagai Khalifah, Mati dengan Kepala Dipenggal

Senin, 21 Februari 2022 - 14:56 WIB
"Aku mendengar perihal seorang laki-laki yang sengaja buang air besar di atas makam al-Husein bin Ali. Maka Allah menimpakan penyakit gila, lepra, sopak, dan berbagai penyakit serta musibah kepada keluarganya," tutur Al-A'masy dalam Tarikh Dimasyq.



Menurut Ibnu Katsir, para pembunuh al-Husein dan ahlul baitnya juga menjadi buronan yang terus dikejar pasukan al-Mukhtar bin Abu Ubaid ats-Tsaqafi, seorang yang ingin menuntut balas atas kematian al-Husein dan ahlul baitnya pada tragedi Karbala. Akhirnya, pasukan ini berhasil menggelandang mereka satu per satu ke hadapan al-Mukhtar. Al-Mukhtar lantas memerintahkan untuk membunuh mereka dengan cara yang berbeda-beda, sesuai dengan kekejian mereka terhadap al-Husein ketika itu.

Salah seorang pembunuh bernama Syamr bin Dzul Jausyan, menurut az- Zarkali dalam al-Alam, dibunuh dalam sebuah penyergapan yang dilakukan pasukan al-Mukhtar. Ketika itu, Syamr menghadapi pasukan tersebut tanpa sempat mengenakan baju atau menyentuh pedangnya. Syamr memang sempat melukai mereka, namun Abu Umarah kemudian berhasil membunuhnya. Jasadnya lalu dilemparkan untuk makanan anjing.

Khauli bin Yazid al-Ashbahi juga mengalami nasib yang sama, ia dibunuh lalu jasadnya dibakar. Pasukan al-Mukhtar menghukumnya demikian karena dialah yang membawa kepala al-Husein.

Umar bin Sa'ad bin Abu Waqqash juga mati dibunuh. Ia adalah komandan pasukan yang membunuh al-Husein. Anaknya, Hafsh, juga ikut dibunuh.

Sedangkan Sinan bin Anas, laki-laki yang dituduh sebagai pembunuh al-Husain lari dan menjadi buronan, namun rumahnya dirobohkan.

Adapun Hakim bin Thufail ath-Tha-i, orang yang memanah al-Husein, ia juga dibunuh pasukan al-Mukhtar. Demikian pula dengan nasib Umar bin Shabah ash-Shad.

Menurut catatan Ibnu Khaldun dalam Tarikhnya, al-Mukhtar terus memburu para pembunuh al-Husein. Setelah mendapat informasi tentang keberadaan Ubaidillah bin Asad al-Juhani, Malik bin Nasir al- Kindi, dan Haml bin Malik al-Muharibi, yaitu di wilayah Qadisiyah, ia langsung meringkus dan membunuh mereka.

Dia juga menangkap Ziyad bin Malik Adh Dhuba'i, Imran bin Khalid al- Atsari, Abdurrahman bin Abu Hasykah al-Bajali, dan Abdullah bin Qais al-Khaulani. Orang-orang inilah yang dahulu merampas bahan pewarna pakaian yang dibawa al-Husein.

Al-Mukhtar lalu membunuh mereka semua. Abdullah (atau Abdurrahman) bin Thalhah dan Abdullah bin Wuhaib al-Hamdani, yaitu sepupu al-A'masy, juga ditangkap dan dibunuh.

Utsman bin Khalid al-Juhani dan Abu Asma' Bisyr bin Samith al-Qabisi juga bernasib sama. Keduanya terlibat dalam pembunuhan Abdurrahman bin Aqil dan merampas barang-barang miliknya. Setelah ditangkap, keduanya dibunuh dan dibakar.

Para pembunuh al-Husein terus diburu dan dibunuh dengan cara yang berbeda-beda. Jika si pelaku tidak ditemukan, rumahnya pasti dirobohkan.

(mhy)
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
فَادۡعُوا اللّٰهَ مُخۡلِصِيۡنَ لَهُ الدِّيۡنَ وَلَوۡ كَرِهَ الۡـكٰفِرُوۡنَ
Maka sembahlah Allah dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukainya.

(QS. Ghafir Ayat 14)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More