Mengapa Wanita Selalu Disebut Sumber Fitnah bagi Laki-laki? Ini Alasannya
Selasa, 22 Februari 2022 - 15:30 WIB
Mengapa wanita selalu disebut sebagai sumber fitnah terbesar bagi laki-laki? Kenapa demikian? Karena wanita, banyak laki-laki terperdaya, tergoda bahkan menjadi gila. Lihat saja, kaarena seorang istri suami bisa melakukan korupsi, karena wanita seorang suami bisa terpisah dari istri dan anaknya, bahkan karena wanita pula dua orang laki-laki berkelahi hingga tertumpah darahnya.
Tentang fitnah wanita telah banyak diriwayatkan dalam berbagai hadis dan salah satunya tercantum dalam hadis berikut: Dari Usamah bin Zaid, Rasulullah bersabda, “Tidaklah aku tinggalkan setelahku fitnah yang lebih dahsyat bagi para lelaki selain fitnah wanita.” (HR. Muttafaqun ‘alaih).
Dahsyatnya fitnah wanita yang dimaksud dalam hadis tersebut adalah ujian atau godaan wanita. Namun, mengapa wanita disebut Rasulullah sebagai ujian dan godaan terberat bagi laki-laki di dunia ini? Ternyata ada banyak alasan dibaliknya. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut alasan-alasan mengapa wanita selalu disebut sebagai sumber fitnah bagi laki-laki, yakni:
1. Fitrah dan Tabiiat laki-laki adalah menyukai wanita
Imam Al Mubarakfury menjelaskan tentang hadis Usamah bin Zaid di atas sebagai berikut: wanita menjadi fitnah berbahaya bagi laki-laki karena adanya keumuman sifat atau tabiat laki-laki yang sangat mencintai wanita. Padahal jika seorang sudah menyukai wanita, maka pria tersebut dapat hilang akal dan agamanya. Seorang laki-laki bisa terjatuh pada perkara haram seperti zina, perselingkuhan, dan pemerkosaan hanya karena daya tariknya pada wanita.
Seorang laki-laki juga dapat tergoda pada perkara dunia karena pasangannya. Bahkan terdapat pula peperangan yang terjadi hanya karena wanita. “Maka ujian apalagi yang lebih dahsyat darinya?” kata Al Mubarakfuri.
2. Wanita sangat indah dilihat
Ada beberapa kesenangan hidup di dunia, yakni wanita, anak, dan harta. Ketiganya selalu nampak indah dan penuh pesona di mata pria. Secara fitrah pria menyukai keindahan para wanita, tak mengenal cantik atau tidak.
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,
[arabOpen}زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوٰتِ مِنَ النِّسَآءِ وَالۡبَـنِيۡنَ وَالۡقَنَاطِيۡرِ الۡمُقَنۡطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالۡفِضَّةِ وَالۡخَـيۡلِ الۡمُسَوَّمَةِ وَالۡاَنۡعَامِ وَالۡحَـرۡثِؕ ذٰ لِكَ مَتَاعُ الۡحَيٰوةِ الدُّنۡيَا ۚ وَاللّٰهُ عِنۡدَهٗ حُسۡنُ الۡمَاٰبِ{arabClose]
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS. Ali ‘Imran: 14).
Dalam ayat di atas, wanita disebut pertama kali sebelum anak dan harta. Ketiganya disebut secara khusus karena menjadi fitnah yang paling dahsyat dibanding fitnah-fitnah yang lain. Imam Ibnu Hajar bahkan menjelaskan, penyebutan wanita pada urutan pertama menunjukkan bahwa fitnah wanita adalah sumber dari segala fitnah.
3. Wanita dapat menjadi musuh
Wanita juga berpotensi menjadi musuh pria. Yakni dalam hal godaan berbuat dosa, kedzaliman, kemaksiatan, kemungkaran, dan lain sebagainya. Pria mudah terjatuh pada godaan tersebut hanya karena wanita. Hal ini disebut dalam firman-Nya,
“Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka.” (QS. At-Taghabun: 14).
Imam Mujahid memberikan satu contoh ketika wanita menjadi musuh pria dan contoh tersebut banyak terjadi di kalangan manusia. Yaitu seorang wanita membuat suaminya memutuskan tali silaturrahim. Karena kecintaan pada sang istri, suami tersebut pun tak bisa melakukan apapun kecuali menaatinya.
4. Wanita diciptakan lemah
Secara fitrah, wanita diciptakan lemah sehingga mudah goyah agamanya. Namun meski lemah, ia dapat menggoyahkan agama seorang pria. Jika itu terjadi, maka sang wanita pun menjadi fitnah besar bagi pria. Karena itulah Rasulullah selalu menasihati para pria agar membimbing istri dan anak wanita dengan sangat baik. Karena jika dibimbing dengan baik, wanita yang lemah dapat menjadi perhiasan indah yang jauh dari fitnah.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Berniat dan berbuat baiklah kalian kepada para wanita. Karena seorang wanita itu diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok, dan sesungguhnya rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas. Maka apabila kamu berusaha dengan keras meluruskannya, niscaya kamu akan mematahkannya. Sedangkan bila kamu membiarkannya niscaya akan tetap bengkok. Maka berwasiatlah kalian kepada para istri (dengan wasiat yang baik).” (HR. Muttafaqun ‘alaih)
5. Godaan wanita seperti setan
Hal ini disampaikan langsung oleh Rasulullah dalam hadis yang dibawakan Jabir bin Abdillah. Beliau Shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya wanita itu datang dalam bentuk setan dan berlalu dalam bentuk setan pula. Apabila salah seorang kalian melihat seorang wanita (dan bangkit syahwatnya) maka hendaknya dia mendatangi istrinya, karena hal itu akan mengembalikan apa yang ada pada dirinya.” (HR. Muslim).
Imam An Nawawi menjelaskan hadis tersebut dalam Syarah Shahih Muslim, bahwa penampilan wanita mampu membangkitkan syahwat pria dan mengajak mereka pada fitnah. Sehingga wanita memiliki keserupaan dengan syaithan dalam hal mengajak kepada kemaksiatan, serta ditampakkan indah kemaksiatan itu pada seorang wanita.
Karena itulah, lantas Islam melarang berduaan dengan wanita (khalwat), bersentuhan, bercampur baur antara pria dan wanita (ikhtilath), dan lain sebagainya. Larangan ini demi menjaga wanita agar tak menjadi fitnah, dan menjaga pria agar tak terjerumus fitnah.
Wallahu A'lam
Tentang fitnah wanita telah banyak diriwayatkan dalam berbagai hadis dan salah satunya tercantum dalam hadis berikut: Dari Usamah bin Zaid, Rasulullah bersabda, “Tidaklah aku tinggalkan setelahku fitnah yang lebih dahsyat bagi para lelaki selain fitnah wanita.” (HR. Muttafaqun ‘alaih).
Dahsyatnya fitnah wanita yang dimaksud dalam hadis tersebut adalah ujian atau godaan wanita. Namun, mengapa wanita disebut Rasulullah sebagai ujian dan godaan terberat bagi laki-laki di dunia ini? Ternyata ada banyak alasan dibaliknya. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut alasan-alasan mengapa wanita selalu disebut sebagai sumber fitnah bagi laki-laki, yakni:
1. Fitrah dan Tabiiat laki-laki adalah menyukai wanita
Imam Al Mubarakfury menjelaskan tentang hadis Usamah bin Zaid di atas sebagai berikut: wanita menjadi fitnah berbahaya bagi laki-laki karena adanya keumuman sifat atau tabiat laki-laki yang sangat mencintai wanita. Padahal jika seorang sudah menyukai wanita, maka pria tersebut dapat hilang akal dan agamanya. Seorang laki-laki bisa terjatuh pada perkara haram seperti zina, perselingkuhan, dan pemerkosaan hanya karena daya tariknya pada wanita.
Seorang laki-laki juga dapat tergoda pada perkara dunia karena pasangannya. Bahkan terdapat pula peperangan yang terjadi hanya karena wanita. “Maka ujian apalagi yang lebih dahsyat darinya?” kata Al Mubarakfuri.
2. Wanita sangat indah dilihat
Ada beberapa kesenangan hidup di dunia, yakni wanita, anak, dan harta. Ketiganya selalu nampak indah dan penuh pesona di mata pria. Secara fitrah pria menyukai keindahan para wanita, tak mengenal cantik atau tidak.
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,
[arabOpen}زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوٰتِ مِنَ النِّسَآءِ وَالۡبَـنِيۡنَ وَالۡقَنَاطِيۡرِ الۡمُقَنۡطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالۡفِضَّةِ وَالۡخَـيۡلِ الۡمُسَوَّمَةِ وَالۡاَنۡعَامِ وَالۡحَـرۡثِؕ ذٰ لِكَ مَتَاعُ الۡحَيٰوةِ الدُّنۡيَا ۚ وَاللّٰهُ عِنۡدَهٗ حُسۡنُ الۡمَاٰبِ{arabClose]
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS. Ali ‘Imran: 14).
Dalam ayat di atas, wanita disebut pertama kali sebelum anak dan harta. Ketiganya disebut secara khusus karena menjadi fitnah yang paling dahsyat dibanding fitnah-fitnah yang lain. Imam Ibnu Hajar bahkan menjelaskan, penyebutan wanita pada urutan pertama menunjukkan bahwa fitnah wanita adalah sumber dari segala fitnah.
3. Wanita dapat menjadi musuh
Wanita juga berpotensi menjadi musuh pria. Yakni dalam hal godaan berbuat dosa, kedzaliman, kemaksiatan, kemungkaran, dan lain sebagainya. Pria mudah terjatuh pada godaan tersebut hanya karena wanita. Hal ini disebut dalam firman-Nya,
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡۤا اِنَّ مِنۡ اَزۡوَاجِكُمۡ وَاَوۡلَادِكُمۡ عَدُوًّا لَّكُمۡ فَاحۡذَرُوۡهُمۡۚ وَاِنۡ تَعۡفُوۡا وَتَصۡفَحُوۡا وَتَغۡفِرُوۡا فَاِنَّ اللّٰهَ غَفُوۡرٌ رَّحِيۡمٌ
“Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka.” (QS. At-Taghabun: 14).
Imam Mujahid memberikan satu contoh ketika wanita menjadi musuh pria dan contoh tersebut banyak terjadi di kalangan manusia. Yaitu seorang wanita membuat suaminya memutuskan tali silaturrahim. Karena kecintaan pada sang istri, suami tersebut pun tak bisa melakukan apapun kecuali menaatinya.
4. Wanita diciptakan lemah
Secara fitrah, wanita diciptakan lemah sehingga mudah goyah agamanya. Namun meski lemah, ia dapat menggoyahkan agama seorang pria. Jika itu terjadi, maka sang wanita pun menjadi fitnah besar bagi pria. Karena itulah Rasulullah selalu menasihati para pria agar membimbing istri dan anak wanita dengan sangat baik. Karena jika dibimbing dengan baik, wanita yang lemah dapat menjadi perhiasan indah yang jauh dari fitnah.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Berniat dan berbuat baiklah kalian kepada para wanita. Karena seorang wanita itu diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok, dan sesungguhnya rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas. Maka apabila kamu berusaha dengan keras meluruskannya, niscaya kamu akan mematahkannya. Sedangkan bila kamu membiarkannya niscaya akan tetap bengkok. Maka berwasiatlah kalian kepada para istri (dengan wasiat yang baik).” (HR. Muttafaqun ‘alaih)
5. Godaan wanita seperti setan
Hal ini disampaikan langsung oleh Rasulullah dalam hadis yang dibawakan Jabir bin Abdillah. Beliau Shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya wanita itu datang dalam bentuk setan dan berlalu dalam bentuk setan pula. Apabila salah seorang kalian melihat seorang wanita (dan bangkit syahwatnya) maka hendaknya dia mendatangi istrinya, karena hal itu akan mengembalikan apa yang ada pada dirinya.” (HR. Muslim).
Imam An Nawawi menjelaskan hadis tersebut dalam Syarah Shahih Muslim, bahwa penampilan wanita mampu membangkitkan syahwat pria dan mengajak mereka pada fitnah. Sehingga wanita memiliki keserupaan dengan syaithan dalam hal mengajak kepada kemaksiatan, serta ditampakkan indah kemaksiatan itu pada seorang wanita.
Karena itulah, lantas Islam melarang berduaan dengan wanita (khalwat), bersentuhan, bercampur baur antara pria dan wanita (ikhtilath), dan lain sebagainya. Larangan ini demi menjaga wanita agar tak menjadi fitnah, dan menjaga pria agar tak terjerumus fitnah.
Wallahu A'lam
(wid)