Fitnah Wanita Bersumber dari 5 Perkara Ini, Nomor 3 Malah Paling Digemari

Minggu, 06 Februari 2022 - 14:38 WIB
loading...
Fitnah Wanita Bersumber...
Kaum wanita sering disebut sebagai sumber fitnah dunia, ha; ini terjadi karena ada beberapa perkara yang menjadi pemicu fitnah justru dari wanita itu sendiri. Foto ilustrasi/ist
A A A
Kaum wanita sering disebut sebagai sumber fitnah dunia . Ini terjadi karena ada beberapa perkara yang menyebabkan wanita mengkondisikannya dan menjadi pemicu fitnah tersebut. Apa saja perkaranya dan bagaimana pula Islam memandang hal tersebut?

Seperti diketahui, fitnah wanita termasuk salah satu cobaan terbesar yang berbahaya bagi kaum laki-laki. Karena wanita, seorang suami bisa melakukan korupsi, karena wanita seorang suami bisa terpisah dari istri dan anaknya, karena wanita pula dua orang laki-laki berkelahi hingga tertumpah darahnya. Karena wanita pula, seseorang yang cerdas dapat hilang dengan sekejap kecerdasannya kemudian berubah menjadi layaknya seorang robot yang siap dan bisa dengan mudah diperintah oleh tuannya yang bernama perempuan.


Karena alasan-alasan itulah, dikatakan bahwa seorang wanita bisa menjadi sumber fitnah . Lantas apa saja perkara yang menjadikan wanita bisa menjadi sumber fitnah ini? Dirangkum dari berbagai sumber, inilah kondisi yang melatarbelakanginya, yaitu:

1. Keluar dari rumah

Seorang perempuan tatkala keluar rumah tanpa berhijab dan safar tanpa mahram, ia akan dirayu oleh setan agar dapat menggoda dan menggelisahkan kaum lelaki yang tidak beriman dengan mempersolek diri dan tabarruj.

Rasulullah Shallallahu’alaihii wa sallam bersabda,

المرأةُ عَوْرةٌ، فإذا خَرَجَت استَشْرَفَها الشَيطانُ

“Wanita adalah aurat. Apabila keluar disambut (dipecantik) oleh setan.” (HR. At Tirmidzi)

Imam An Nawawi rahimahullah berkata, “Wanita bila keluar rumah akan memfitnah dan membangkitkan syahwat bagi kaum pria. Karena Allah subhanahu wata’ala menjadikan pria menyenangi wanita, serupa dengan setan yang pekerjaannya menyesatkan manusia.” (Syarh Muslim)

Adapun jalan keluar agar perempuan tidak memfitnah dan digoda setan manusia dan jin, hendaknya tidak keluar rumah walaupun itu dekat kecuali dengan memakai hijab syar’i dan lebih suka untuk tinggal di dalam rumah.

Allah Ta’ala berfiman,

وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَىٰ

“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu.”(QS Al Ahzab: 33)

Apabila keluar rumah hendaknya perempuan tidak menampakkan keindahan dirinya. Allah Ta'ala berfirman,

وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ ۖ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِن

“Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka.”(QS. An Nur:31)

Agar tidak memfitnah dan difitnah ketika safar hendaknya wanita ditemani mahramnya. Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

لا يَحِلُّ لامْرَأَةٍ تُؤْمِنُ بِاَللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ أَنْ تُسَافِرَ مَسِيرَةَ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ إلاَّ مَعَ ذِي مَحْرَمٍ

“Seorang perempuan yang beriman kepada Allah dan hari akhir tidak diperbolehkan menempuh perjalanan sehari kecuali disertai oleh laki-laki mahramnya.” (HR. Muslim)

2. Ketika suami tidak di rumah

Di antara cara setan menggoda perempuan, jika suami tidak ada di rumah maka sang istri yang lemah imannya digoda syetan agar menerima tamu pria yang bukan mahramnya. Tentu ini merupakan bencana yang cukup besar.
Rasulullah Shallallahu’ailaihii wa sallam bersabda,

لَا تَلِجُوا عَلَى الْمُغِيبَاتِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِي مِنْ أَحَدِكُمْ مَجْرَى الدَّمِ ” ، قُلْنَا : وَمِنْكَ ، قَالَ : ” وَمِنِّي وَلَكِنَّ اللَّهَ أَعَانَنِي عَلَيْهِ ، فَأَسْلَمُ

“Janganlah kalian masuk kepada perempuan-perempuan yang ditinggal pergi suaminya. Karena sesungguhnya setan mengalir pada diri kalian semua dengan mengikuti aliran darah. Kami para sahabat bertanya, ‘Termasuk engkau?’ Nabi shallallahu’alaihi wasallam menjawab, ‘Termasuk aku. Akan tetapi Allah menolongku, sehingga aku selamat.” (Hr. At Timidzi)

Solusinya, suami hendaknya melarang istrinya agar tidak memasukkan laki-laki yang bukan mahramnya atau laki-laki mahramnya yang tidak disukai oleh suaminya, atau perempuan yang tidak disukai suami. Hal ini untuk menjaga ketenangan suami dan keluarga.

3. Bau aroma tubuhnya
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1582 seconds (0.1#10.140)