Surat An-Najm Ayat 13-18: Ketika Rasulullah SAW di Sidratul Muntaha Bersama Jibril
Jum'at, 25 Februari 2022 - 09:48 WIB
Surat An-Najm ayat 13-18 menceritakan kisah tentang bagaimana Rasulullah SAW naik ke langit hingga ke sidratul muntaha dan melihat wujud malaikat Jibril dalam keadaan aslinya. Umumnya para ulama tafsir menyebutkan bahwa ayat inilah yang menyebutkan dengan tegas peristiwa miraj Nabi Muhammad SAW .
Allah SWT berfirman:
Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratilmuntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar. ( QS An-Najm : 13-18)
Ibnu Katsir mengutip Imam Ahmad dari Ibnu Mas'ud r.a. sehubungan dengan makna ayat ini: Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha.
Bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: Aku melihat Jibril (dalam rupa aslinya), ia memiliki enam ratus sayap, dari bulu-bulu sayapnya bertebaran beraneka warna mutiara dan yaqut.
Ibnu Katsir mengatakan sanad hadis ini jayyid (baik) lagi kuat.
Imam Ahmad juga meriwayatkan dari Ibnu Mas'ud ra yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda: "Jibril datang kepadaku dengan mengenakan pakaian yang bertaburan penuh dengan mutiara."
Melihat Tuhan
Di sisi lain, Ibnu Katsir juga memaparkan sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad dari Ismail yang mengatakan bahwa Masruq datang kepada Aisyah ra, lalu bertanya: "Wahai Ummul Mu’minin, apakah Muhammad SAW telah melihat Tuhannya?"
Aisyah menjawab, "Subhanallah, sesungguhnya bulu kudukku berdiri mendengar pertanyaanmu itu, lalu di manakah akalmu dari tiga perkara yang barang siapa mengatakannya, maka sesungguhnya dia telah berdusta. Yaitu orang yang mengatakan kepadamu bahwa Muhammad telah melihat Tuhannya, maka sesungguhnya dia telah berdusta."
Kemudian Aisyah ra membaca firman Allah SWT: Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedangkan Dia dapat melihat segala penglihatan itu. (QS Al-An'am: 103)
Dan firman Allah SWT: Dan tiada bagi seorang manusia pun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau di belakang tabir. ( QS Asy-Syura : 51) Dan barang siapa yang mengatakan kepadamu bahwa dirinya mengetahui apa yang akan terjadi besok, maka sesungguhnya dia telah berdusta.
Kemudian Aisyah ra membaca firman-Nya: Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat; dan Dialah Yang menurunkan hujan dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. ( QS Luqman : 34), hingga akhir ayat.
Dan barang siapa yang menceritakan kepadamu bahwa Muhammad telah menyembunyikan sesuatu, maka sesungguhnya dia telah berdusta. Kemudian Aisyah membaca firman-Nya: Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. (QS Al-Maidah: 67) Akan tetapi, dia hanya melihat Jibril dalam rupanya yang asli sebanyak dua kali.
Dua Kali Melihat Jibril
Selanjutnya Imam Ahmad meriwayatkan hadits dari dari Masruq yang mengatakan bahwa ketika ia ada di hadapan Aisyah, ia bertanya bahwa bukankah Allah SWT telah berfirman: Dan sesungguhnya Muhammad itu melihat Jibril di ufuk yang terang. ( QS At-Takwir : 23) Dan firman Allah SWT: Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain. (QS An-Najm: 13)
Maka Siti Aisyah menjawab bahwa dialah orang pertama dari umat ini yang menanyakan hal itu kepada Rasulullah SAW. Lalu beliau SAW menjawab: Sesungguhnya dia itu hanyalah Jibril. Nabi SAW tidak melihat Jibril dalam rupanya yang asli kecuali hanya sebanyak dua kali. Nabi SAW melihat Jibril as turun dari langit ke bumi, sedangkan cakrawala yang ada antara langit dan bumi tertutup oleh kebesaran tubuhnya.
Allah SWT berfirman:
وَلَقَدْ رَآهُ نزلَةً أُخْرَى (13) عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى (14) عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَى (15) إِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشَى (16) مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغَى (17) لَقَدْ رَأَى مِنْ آيَاتِ رَبِّهِ الْكُبْرَى (18)
Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratilmuntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar. ( QS An-Najm : 13-18)
Ibnu Katsir mengutip Imam Ahmad dari Ibnu Mas'ud r.a. sehubungan dengan makna ayat ini: Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha.
Bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: Aku melihat Jibril (dalam rupa aslinya), ia memiliki enam ratus sayap, dari bulu-bulu sayapnya bertebaran beraneka warna mutiara dan yaqut.
Ibnu Katsir mengatakan sanad hadis ini jayyid (baik) lagi kuat.
Imam Ahmad juga meriwayatkan dari Ibnu Mas'ud ra yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda: "Jibril datang kepadaku dengan mengenakan pakaian yang bertaburan penuh dengan mutiara."
Melihat Tuhan
Di sisi lain, Ibnu Katsir juga memaparkan sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad dari Ismail yang mengatakan bahwa Masruq datang kepada Aisyah ra, lalu bertanya: "Wahai Ummul Mu’minin, apakah Muhammad SAW telah melihat Tuhannya?"
Aisyah menjawab, "Subhanallah, sesungguhnya bulu kudukku berdiri mendengar pertanyaanmu itu, lalu di manakah akalmu dari tiga perkara yang barang siapa mengatakannya, maka sesungguhnya dia telah berdusta. Yaitu orang yang mengatakan kepadamu bahwa Muhammad telah melihat Tuhannya, maka sesungguhnya dia telah berdusta."
Kemudian Aisyah ra membaca firman Allah SWT: Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedangkan Dia dapat melihat segala penglihatan itu. (QS Al-An'am: 103)
Dan firman Allah SWT: Dan tiada bagi seorang manusia pun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau di belakang tabir. ( QS Asy-Syura : 51) Dan barang siapa yang mengatakan kepadamu bahwa dirinya mengetahui apa yang akan terjadi besok, maka sesungguhnya dia telah berdusta.
Kemudian Aisyah ra membaca firman-Nya: Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat; dan Dialah Yang menurunkan hujan dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. ( QS Luqman : 34), hingga akhir ayat.
Dan barang siapa yang menceritakan kepadamu bahwa Muhammad telah menyembunyikan sesuatu, maka sesungguhnya dia telah berdusta. Kemudian Aisyah membaca firman-Nya: Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. (QS Al-Maidah: 67) Akan tetapi, dia hanya melihat Jibril dalam rupanya yang asli sebanyak dua kali.
Dua Kali Melihat Jibril
Selanjutnya Imam Ahmad meriwayatkan hadits dari dari Masruq yang mengatakan bahwa ketika ia ada di hadapan Aisyah, ia bertanya bahwa bukankah Allah SWT telah berfirman: Dan sesungguhnya Muhammad itu melihat Jibril di ufuk yang terang. ( QS At-Takwir : 23) Dan firman Allah SWT: Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain. (QS An-Najm: 13)
Maka Siti Aisyah menjawab bahwa dialah orang pertama dari umat ini yang menanyakan hal itu kepada Rasulullah SAW. Lalu beliau SAW menjawab: Sesungguhnya dia itu hanyalah Jibril. Nabi SAW tidak melihat Jibril dalam rupanya yang asli kecuali hanya sebanyak dua kali. Nabi SAW melihat Jibril as turun dari langit ke bumi, sedangkan cakrawala yang ada antara langit dan bumi tertutup oleh kebesaran tubuhnya.