Sultan Mu'izz ad-Din Muhammad, Peletak Dasar Pemerintahan Muslim di India

Selasa, 15 Maret 2022 - 17:56 WIB
Mausoleum Muhammad of Ghor, dibangun di makamnya oleh ilmuwan Pakistan Abdul Qadeer Khan pada 1994-1995. Foto/Ilustrasi: Wikipedia
Sebelum Kerajaan Mughal berdiri, di India sudah ada dinasti yang sangat berpengaruh dan menentukan corak Islam di India selanjutnya. Dinasti-dinasti ini memang tak berakar kuat, akan tetapi keberadaanya telah memberikan andil yang cukup besar untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan Islam di negeri Hindustan.

Selain dinasti Ghaznawiyah, yang berhasil menyebarkan kebudayaan Islam di Lahore. Selanjutnya muncul dinasti-dinasti berikutnya, di antaranya Dinasti Ghurid, Dinasti Mamalik, Dinasti Khalji, Dinasti Tughluk, Dinasti Sayyid, dan Dinasti Lodi.

Dinasti Ghurid adalah sebuah dinasti yang berasal dari keturunan Afghan-Irani. Pusat pemerintahannya terletak di Fairuzkuh (Gunung Hijau). Nenek moyangnya bernama Sam Khan. Wilayahnya kini berada di sekitar Afghanistan.

Dinasti tersebut pada mulanya beragama Buddha sebelum memeluk Islam. Para pembesar kesultanan ini bersyahadat setelah penaklukan Ghor oleh Sultan Ghaznavid Mahmud dari Ghazni pada 1011 M.





Gulingkan Ghaznawiyah

Dinasti Ghurid menggulingkan Kekaisaran Ghaznawiyah pada tahun 1186 ketika Sultan Mu'izz ad-Din Muhammad dari Ghuriyah menaklukkan ibu kota terakhir Ghaznawiyah di Lahore.

Mu'izz ad-Din Muhammad (1149 – 15 Maret 1206), juga dikenal sebagai Muhammad dari Ghor menjadi sultan bersama saudaranya Ghiyath ad-Din Muhammad dari tahun 1173 hingga 1202 dan sebagai penguasa tunggal dari tahun 1202 hingga 1206.

Dia dianggap sebagai peletak dasar pemerintahan Muslim di anak benua India, yang berlangsung selama beberapa abad. Mu'izz ad-Din Muhammad memerintah atas wilayah yang mencakup bagian dari Afghanistan modern, Bangladesh, Iran, India Utara, Pakistan, Tajikistan dan Turkmenistan.

Mu'izz ad-Din merebut kota Ghazni pada tahun 1173 untuk membalas kematian leluhurnya Muhammad ibn Suri di tangan Mahmud dari Ghazni dan menggunakannya sebagai landasan untuk ekspansi ke India utara.

Sementara itu, ia membantu saudaranya Ghiyath dalam kontesnya dengan Kekaisaran Khwarazmian untuk kekuasaan Khorasan di Asia Barat.

Pada tahun 1175, Mu'izz merebut Multan dari dinasti Hamid Ludi, dan juga merebut Uch pada tahun 1175. Dia juga menganeksasi kerajaan Ghaznawi di Lahore pada tahun 1186, tempat persembunyian terakhir para pesaingnya yang mengalami Persia.

Setelah mengkonsolidasikan kekuasaannya di wilayah Barat Laut, Mu'izz al-Din ingin menyerang jantung India Utara yang saat itu berada di bawah kendali Rajput.



Sugata Bose (2004) dalam bukunya berjudul "Modern South Asia: History, Culture, Political Economy" menyebut pada 1191 M, Mu'izz ad-Din Muhammad dikalahkan oleh Konfederasi Rajput bersatu yang dipimpin oleh Prithviraj Chauhan dalam Pertempuran Tarain Pertama.

Hanya saja, pada tahun 1192 M, Shihabuddin kembali dengan pasukan pemanah berkuda dan mengalahkan Rajput di bawah Prithviraj di medan yang sama, membuka jalan untuk menduduki sebagian besar India Utara dalam satu generasi.

Pertempuran itu juga menyebabkan kehancuran besar-besaran kekuatan Hindu di India Utara dan membentuk kehadiran Muslim secara kuat.

Asal Mula

Pada awalnya orang-orang Gaznah banyak mengangkat para penguasa dari Ghuri. Orang yang pertama sekali menjadi kepala pemerintahan negeri ini adalah Izzuddin Husein.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
اَلَّذِيۡنَ يُنۡفِقُوۡنَ اَمۡوَالَهُمۡ بِالَّيۡلِ وَالنَّهَارِ سِرًّا وَّعَلَانِيَةً فَلَهُمۡ اَجۡرُهُمۡ عِنۡدَ رَبِّهِمۡ‌ۚ وَلَا خَوۡفٌ عَلَيۡهِمۡ وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُوۡنَ
Orang-orang yang menginfakkan hartanya malam dan siang hari secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.

(QS. Al-Baqarah Ayat 274)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More