Kisah Tumbangnya Dinasti Umayyah, 300 Anggota Keluarganya Dieksekusi Mati
Senin, 21 Maret 2022 - 05:15 WIB
Banyak sejarawan percaya bahwa dengan jatuhnya negara Umayyah, kekuasaan Muslim Arab jatuh dari kekhalifahan Islam. Karena, orang Arab terakhir berafiliasi dengan penguasa negara-negara kekhalifahan, sedangkan kekhalifahan kemudian diteruskan ke Persia dan Turki, baik dalam pemerintahan Abbasiyah atau Ottoman, dan sampai jatuhnya keluarga Utsman dengan deklarasi Republik Turki oleh Mustafa Kemal Ataturk pada 1923.
Dinasti Umayyah jatuh ke tangan orang-orang yang mengklaim hak ahlul bait atas kekhalifahan. Setelah kegagalan revolusi dari mereka yang mengklaim hak dinasti Ibnu Abi Thalib atas kekhalifahan, seruan itu berubah kepada mereka yang mengatakan bahwa dinasti al-Abbas bin Abdul Muthalib, paman Nabi, yang berhak atas kekhalifahan.
Hingga akhirnya tentara Abbasiyah yang dipimpin oleh Abi al-Abbas mampu mengalahkan tentara Umayyah dan membunuh Khalifah Marwan bin Muhammad.
Dalam bukunya yang berjudul At-Tarikh al-Islamy al’-Am: Al-Jahiliyyah, ad-Daulah al-Arabiyyah, Ad-Daulah Al-Abbasiyyah, Ali Ibrahim Hassan menyatakan bahwa faktor penting yang menyebabkan jatuhnya negara Umayyah adalah karena orang-orang Arab telah membuat para loyalis pergi dari Bani Umayyah. Para loyalis ini menjadi musuh orang-orang Arab karena orang-orang Arab lebih mementingkan diri mereka sendiri.
Oleh karena itu, Mawali (orang non-Arab) menggunakan setiap kesempatan untuk menindas negara Umayyah, dan muncul dengan semua orang di luar Umayyah. Walaupun, pada awalnya gerakan mereka tidak terorganisasi.
Namun, gerakan mereka semakin intensif pada akhir era Umayyah ketika kondisinya sudah mulai lengah, dan perang berkecamuk antara Mawali dan Daulah Umayyah, yang memiliki dampak terbesar pada keberhasilan dakwah Abbasiyah. Pengkhutbah Abbasiyah merangkul mawali dan mendukung mereka melawan penguasa Umayyah.
Dalam salah satu bukunya tentang orientalisme dan oksidentalisme, Mahmoud Khalif Khudair al-Hayani menjelaskan, banyak bukti sejarah yang menyatakan bahwa Daulah Abbasiyah didirikan atas dasar kebencian terhadap orang Arab. Selama era negara ini, ada reaksi kekerasan terhadap Arabisme.
Dinasti Umayyah jatuh ke tangan orang-orang yang mengklaim hak ahlul bait atas kekhalifahan. Setelah kegagalan revolusi dari mereka yang mengklaim hak dinasti Ibnu Abi Thalib atas kekhalifahan, seruan itu berubah kepada mereka yang mengatakan bahwa dinasti al-Abbas bin Abdul Muthalib, paman Nabi, yang berhak atas kekhalifahan.
Hingga akhirnya tentara Abbasiyah yang dipimpin oleh Abi al-Abbas mampu mengalahkan tentara Umayyah dan membunuh Khalifah Marwan bin Muhammad.
Dalam bukunya yang berjudul At-Tarikh al-Islamy al’-Am: Al-Jahiliyyah, ad-Daulah al-Arabiyyah, Ad-Daulah Al-Abbasiyyah, Ali Ibrahim Hassan menyatakan bahwa faktor penting yang menyebabkan jatuhnya negara Umayyah adalah karena orang-orang Arab telah membuat para loyalis pergi dari Bani Umayyah. Para loyalis ini menjadi musuh orang-orang Arab karena orang-orang Arab lebih mementingkan diri mereka sendiri.
Oleh karena itu, Mawali (orang non-Arab) menggunakan setiap kesempatan untuk menindas negara Umayyah, dan muncul dengan semua orang di luar Umayyah. Walaupun, pada awalnya gerakan mereka tidak terorganisasi.
Namun, gerakan mereka semakin intensif pada akhir era Umayyah ketika kondisinya sudah mulai lengah, dan perang berkecamuk antara Mawali dan Daulah Umayyah, yang memiliki dampak terbesar pada keberhasilan dakwah Abbasiyah. Pengkhutbah Abbasiyah merangkul mawali dan mendukung mereka melawan penguasa Umayyah.
Dalam salah satu bukunya tentang orientalisme dan oksidentalisme, Mahmoud Khalif Khudair al-Hayani menjelaskan, banyak bukti sejarah yang menyatakan bahwa Daulah Abbasiyah didirikan atas dasar kebencian terhadap orang Arab. Selama era negara ini, ada reaksi kekerasan terhadap Arabisme.
(mhy)