Kisah Rasulullah SAW dan Sahabat Kesiangan Sholat Subuh
Selasa, 05 April 2022 - 03:05 WIB
Kisah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam (SAW) dan sahabat kesiangan sehingga melewatkan waktu sholat Subuh menarik untuk dikaji. Kisah ini sekaligus menjadi jawaban syariat bagi orang-orang yang tidak sholat karena tertidur.
Diceritakan dari sahabat Nabi, Abu Qatadah radhiyallahu 'anhu, mereka bepergian bersama Rasulullah SAW. Sebagian mengusulkan agar rombongan beristirahat sejenak, tetapi Rasulullah SAW bersabda: "Aku khawatir kalian akan ketiduran sehingga kalian tidak mengerjakan sholat."
Bilal menyanggupi untuk membangunkan mereka, tetapi dia sendiri pun ketiduran. Nabi terbangun ketika matahari telah terbit dan berkata kepada Bilal. "Wahai Bilal, mana yang engkau ucapkan atau janjimu itu?" Bilal menjawab: "Belum pernah aku merasakan tidur seperti ini."
Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah menggenggam atau menahan ruh kalian pada saat Dia kehendaki dan mengembalikannya pada saat Dia kehendaki. "Wahai Bilal, bangkit dan kumandangkanlah Adzan untuk sholat."
Rasulullah SAW kemudian berwudhu dan ketika matahari telah terbit dan memutih (cahayanya sangat jelas). Beliau mengerjakan sholat berjamaah bersama sahabat.
Sholat yang dilaksanakan setelah berlalu waktuya ini disebut sholat Qadha. Bagi orang yang terjaga sebelum waktu sholat habis, dia harus segera melaksanakan sholat. Dan bila tidak juga mengerjakannya sampai waktunya habis, dia dihukumi berdosa.
Ulama kharsimatik yang juga mantan Menteri Agama, M Quraish Shihab dalam bukunya "M Quraish Shihab Menjawab 1001 Soal Keislaman yang Patut Anda Ketahui" menyebutkan, kisah Rasulullah dan sahabat di atas merupakan jawaban bagi seseorang yang melewatkan waktu sholat karena tertidur.
Dalam hadis yang diriwayatkan Imam Al-Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Jika salah seorang di antara kamu tertidur sehingga tidak melaksanakan sholat atau lupa melaksanakanya, maka hendaklah dia melaksanakannya ketika dia ingat. Allah berfirman: "Laksanakanlah sholat untuk mengingat-Ku".
Dalam hadits lain disebutkan: "Barangsiapa lupa melaksanakan sholat, maka hendaklah ia melakukannya ketia dia ingat. Tidak ada kafarat atasnya, kecuali melaksanakan sholat itu sendiri".
Tidur sama halnya dengan mati. Ruh manusia ketika itu berada di dalam genggaman Allah sehingga seseorang tidak dituntut bertanggung jawab ihwal apa yang dilakukan atau tidak dilakukannya ketika itu. Nabi dan sahabat beliau pun pernah ketiduran sehingga tidak sholat pada waktunya. Namun, begitu mereka terjaga, mereka melaksanakan sholat, walaupun waktu sholat telah berlalu.
Diceritakan dari sahabat Nabi, Abu Qatadah radhiyallahu 'anhu, mereka bepergian bersama Rasulullah SAW. Sebagian mengusulkan agar rombongan beristirahat sejenak, tetapi Rasulullah SAW bersabda: "Aku khawatir kalian akan ketiduran sehingga kalian tidak mengerjakan sholat."
Bilal menyanggupi untuk membangunkan mereka, tetapi dia sendiri pun ketiduran. Nabi terbangun ketika matahari telah terbit dan berkata kepada Bilal. "Wahai Bilal, mana yang engkau ucapkan atau janjimu itu?" Bilal menjawab: "Belum pernah aku merasakan tidur seperti ini."
Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah menggenggam atau menahan ruh kalian pada saat Dia kehendaki dan mengembalikannya pada saat Dia kehendaki. "Wahai Bilal, bangkit dan kumandangkanlah Adzan untuk sholat."
Rasulullah SAW kemudian berwudhu dan ketika matahari telah terbit dan memutih (cahayanya sangat jelas). Beliau mengerjakan sholat berjamaah bersama sahabat.
Sholat yang dilaksanakan setelah berlalu waktuya ini disebut sholat Qadha. Bagi orang yang terjaga sebelum waktu sholat habis, dia harus segera melaksanakan sholat. Dan bila tidak juga mengerjakannya sampai waktunya habis, dia dihukumi berdosa.
Ulama kharsimatik yang juga mantan Menteri Agama, M Quraish Shihab dalam bukunya "M Quraish Shihab Menjawab 1001 Soal Keislaman yang Patut Anda Ketahui" menyebutkan, kisah Rasulullah dan sahabat di atas merupakan jawaban bagi seseorang yang melewatkan waktu sholat karena tertidur.
Dalam hadis yang diriwayatkan Imam Al-Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Jika salah seorang di antara kamu tertidur sehingga tidak melaksanakan sholat atau lupa melaksanakanya, maka hendaklah dia melaksanakannya ketika dia ingat. Allah berfirman: "Laksanakanlah sholat untuk mengingat-Ku".
Dalam hadits lain disebutkan: "Barangsiapa lupa melaksanakan sholat, maka hendaklah ia melakukannya ketia dia ingat. Tidak ada kafarat atasnya, kecuali melaksanakan sholat itu sendiri".
Tidur sama halnya dengan mati. Ruh manusia ketika itu berada di dalam genggaman Allah sehingga seseorang tidak dituntut bertanggung jawab ihwal apa yang dilakukan atau tidak dilakukannya ketika itu. Nabi dan sahabat beliau pun pernah ketiduran sehingga tidak sholat pada waktunya. Namun, begitu mereka terjaga, mereka melaksanakan sholat, walaupun waktu sholat telah berlalu.
(rhs)
Lihat Juga :