Hubungan Perintah Sholat dan Zakat dalam Al-Qur'an

Sabtu, 09 April 2022 - 13:24 WIB
Ustadz Ali Bastoni, Ketua Ramadan 1443 H Dompet Dhuafa. Foto Dok Dompet Dhuafa 
Perintah sholat dan zakat adalah perintah yang sering kali disebut dan berulang-ulang dibahas dalam Al-Qur'an. Secara umum, sholat adalah ibadah yang langsung hubungannya langsung antara hamba dengan Allah SWT. Ibadah ini disebut juga dengan Habluminaullah. Sedangkan zakat , adalah bentuk ibadah yang berupa pengamalan harta untuk diberikan kepada yang berhak sesuai 8 golongan penerima zakat. Ibadah ini disebut dengan Habluminannas.

Ali Bastoni, Ketua Ramadhan 1443 H Dompet Dhuafa, dalam tulisannya menjelasakan, dalam Islam, memang Allah Subhanahu wa ta'ala selalu memerintahkan manusia untuk mengamalkan ibadah yang bukan saja berdampak kepada diri sendiri melainkan selalu ada dampak sosialnya. Ketaatan manusia kepada Allah Ta'ala tidak saja diukur dengan sholat dan doanya, tapi juga bagaimana akhlak dan amalannya dalam kehidupan bersosial. Terlebih, manusia diciptakan di muka bumi sebagai Khalifah fil Ard.



Allah subhanahu wa ta'ala sebagai Zat Yang Maha segala-galanya, tidak membutuhkan apapun dari yang kita lakukan. Manusia lah justru yang sangat membutuhkan aturan dan hukum-hukum dari Allah. Allah tidak pernah merugi sedikitpun andai kata manusia tidak mengerjakan segala perintah dan larangannya, tapi manusia rugi jika melalaikannya. Termasuk jika tidak mengerjakan shalat dan zakat.

Beberapa Ayat Mengenai Shalat dan Zakat



Ustadz Ali Bastoni menuturkan, di dalam Al-Qur'an, perintah sholat sering kali disandingkan dengan perintah zakat. Ada 30 kali penyebutan kata zakat di dalam Al-Quran dan 27 kalinya disandingkan dengan kata sholat.

Banyaknya pengulangan ini menunjukkan bahwa shalat dan zakat memiliki kedudukan yang sangat penting dalam bangunan Islam.

Untuk memperjelas tentang perintah zakat dan sholat yang ada di dalam Al-Qur'an, berikut adalah beberapa ayat-ayat mengenai hal tersebut.

1. QS. Al-Baqarah: 42-43

“Dan janganlah kamu mencampuradukkan kebenaran dengan kebatilan dan (janganlah) kamu menyembunyikan kebenaran, sedangkan kamu mengetahuinya. Dan tegakkanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk”.

Perintah sholat dan zakat ditunjukkan sebagai bentuk mansuia yang mengerti akan kebenaran dan kebatilan. Mereka yang memahami kebenaran Islam, tentu tidak akan menolak untuk mengerjakan sholat dan zakat.

2. QS. Al-Baqarah: 110

“Dan tegakkanlah sholat dan tunaikanlah zakat. Dan segala kebaikan yang kamu kerjakan untuk dirimu, kamu akan mendapatkannya (pahala) di sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat terhadap apa yang kamu kerjakan”.

Kebaikan dari sholat dan zakat adalah kebutuhan manusia bukan kebutuhan dari Allah SWT. Allah tidak akan rugi jika kita tidak mengerjakannya, justru manusia yang merugi saat meninggalkannya. Jadi, tidak ada alasan kita untuk meninggalkan perintah shalat dan zakat.

3.QS. Al-Bayyinah: 5

“Padahal mereka hanya diperintah untuk menyembah Allah dengan ikhlas menjalankan ketaatan kepada-Nya dalam beragama, dan juga agar menegakkan shalat dan menunaikan zakat. Dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar)”.

Orang yang taat kepada Allah dan Rasulullah SAW, akan mengerjakan sholat dan zakat. Bukan memilih salah satu saja atau melakukan salah satu yang mereka sukai saja. Atau mungkin tidak mengerjakan keduanya. Orang beriman akan melaksanakan keduanya dengan sungguh-sungguh.

5. QS. Al-Mujadalah: 13

“Apakah kamu takut akan menjadi miskin karena kamu memberikan sedekah sebelum (melakukan) pembicaraan dengan Rasul? Tetapi jika kamu tidak melakukannya dan Allah telah memberi ampunan kepadamu, maka tegakkanlah shalat, tunaikanlah zakat serta taatilah Allah dan Rasul-Nya. Dan Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan”.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Dari 'Urwah bahwa Aisyah telah mengabarkan kepadanya bahwa dalam shalatnya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sering berdoa: ALLAHUMMA INNI 'AUUDZUBIKA MIN 'ADZAABIL QABRI WA A'UUDZUBIKA MIN FITNATIL MASIIHID DAJJAL WA A'UUDZUBIKA MIN FITNATIL MAHYA WAL MAMAATI, ALLAHUMMA INNI A'UUDZUBIKA MINAL MA'TSMI WAL MAGHRAMI (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, aku berlindung dari fitnah Dajjal, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan kematian, ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan dosa dan lilitan hutang). Maka seseorang bertanya kepada beliau, Alangkah seringnya anda memohon perlindungan diri dari lilitan hutang. Beliau bersabda: Sesungguhnya apabila seseorang sudah sering berhutang, maka dia akan berbicara dan berbohong, dan apabila berjanji, maka dia akan mengingkari.

(HR. Sunan Abu Dawud No. 746)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More