Nuzulul Qur'an, Berikut 3 Hafizh Paling Terkenal dalam Sejarah Islam

Senin, 18 April 2022 - 23:22 WIB
Ada tiga penghafal Quran pertama dalam sejarah Islam yang mengumpulkan lembaran Al-Quran sepeninggal Rasulullah SAW. Foto ilustrasi/Ist
Pada peringatan Nuzulul Qur'an tahun ini umat Islam perlu tahu sosok Hafizh yang berjasa menjaga Al-Qur'an. Ada tiga sahabat penghafal Qur'an paling terkenal dalam sejarah Islam. Siapa saja mereka?

Al-Qur'an adalah Kalam Allah yang diturunkan kepada Baginda Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW). Al-Qur'an adalah mukjizat terbesar bagi Rasulullah SAW dari banyak mukjizat yang diberikan Allah Ta'ala.

Baca Juga: Sejarah Singkat Periwayatan Al-Qur'an

Dalam satu kajiannya, Al-Habib Alwi bin Abdurrahman Al-Habsyi (Pengasuh Ponpes Nurul Muhtadin Baalawy Jakarta Barat), kitab Suci Al-Qur'an diturunkan kepada Baginda Nabi secara bertahap oleh Malaikat Jibril.

Adapun pembukuan mushaf Qur'an pertama kali digagas pada masa kekhalifahan Abu Bakar radhiyallahu 'anhu hingga akhirnya menjadi mushaf Qur'an 30 juz di masa kekhalifahan Utsman bin Affan. Al-Qur'an yang kita miliki saat ini adalah buah dari kerja keras dan perjuangan para sahabat yang mengumpulkan lembaran-lembaran Qur'an.



Ada tiga penghafal Qur'an pertama dalam sejarah Islam yang mengumpulkan lembaran Al-Qur'an sepeninggal Rasulullah SAW. Ketiga sahabat tersebut yaitu:

1. Zaid bin Tsabit

Nama lengkapnya adalah Zaid bin Tsabit bin Adh-Dhahak bin Zaid Ludzan bin Amru radhiyallahu 'anhu. Beliau masuk Islam ketika umur 11 tahun saat perang Badar terjadi. Nabi menyerahkan bendera Bani Malik bin an-Najjar kepada 'Imarah sebagai komandan perang Tabuk, lalu Nabi mengambilnya dan diserahkan kepada Zaid bin Tsabit.

Ketika beliau memintanya, maka Imarah bertanya: "Ya Rasulullah, apakah engkau akan menyerahkan sesuatu yang engkau berikan kepadaku?" Beliau menjawab, "Tidak, tetapi Alqur'an harus didahulukan, dan Zaid bin Tsabit lebih banyak menguasai bacaan Al-Qur'an daripada kamu".

Zaid juga merupakan penulis wahyu bagi Rasulullah SAW. Saat Umar menjadi Khalifah dia diangkat sebagai amir (gubernur) Madinah sebanyak 3 kali di ibukota atau di wilayah pusat kekuasaan. Beliau juga ditugaskan untuk mengumpulkan Al-Qur'an atas perintah Abu Bakar dan Umar sebagaimana dijelaskan dalam riwayat Al-Bukhari. Rasulullah juga memuji Zaid bin Tsabit. Beliau bersabda: "Umatku yang paling menguasai ilmu Faraidh (pembagian harta warisan) adalah Zaid bin Tsabit".

Beliau wafat di Madinah pada tahun 45 Hijriyah dalam usia 56 tahun. Dalam riwayat lain Beliau wafat tahun 51 atau 52 Hijriyah.

2. Ubay bin Ka'ab

Ubay bin Ka'ab radhiyallahu 'anhu adalah kaum Anshar yang berasal dari Bani Khazraj. Beliau termasuk orang-orang pertama yang memeluk Islam dan melakukan bai'at kepada Nabi Muhammad SAW di Aqabah, sebelum terjadinya peristiwa hijrah.

Ubay termasuk sahabat yang pertama-tama mencatat ayat-ayat Al-Qur'an ke dalam bentuk tulisan. Beliau merupakan salah seorang penulis bagi Nabi Muhammad SAW. Ubay diriwayatkan memiliki suatu mushaf khusus susunannya sendiri dan termasuk di antara para sahabat yang merupakan penghafal Al-Qur'an (hafizh).

Ubay juga adalah anggota kelompok penasihat (musyawarah) yang dibentuk oleh khalifah Abu Bakr sebagai tempat bertanya atas berbagai permasalahan. Ubay wafat pada tahun 29 Hijriyah atau 639 M, yaitu pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan.

3. Abdullah bin Mas'ud

Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Mas'ud bin Ghafil al-Hudzali radhiyallahu 'anhu. Julukannya Abu Abdirahman. Sahabat ke enam yang paling dahulu masuk Islam.

Beliau hijrah ke Habasyah dua kali, dan mengikut semua peperangan bersama Rasulullah SAW. Dalam perang Badar, Beliau berhasil membunuh Abu Jahal.

Rasulullah SAW bersabda: "Ambilah Al-Qur'an dari empat orang: Abdullah, Salim (sahaya Abu Hudzaifah), Muadz bin Jabal dan Ubay bin Ka'ab". Menurut para ahli hadits, kalau disebutkan "Abdullah" saja, yang dimaksudkan adalah Abdullah bin Mas'ud ini.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Abdullah bin Mas'ud, dia berkata, Saya bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Amalah apakah yang paling utama? Beliau menjawab: Shalat pada waktunya. Aku bertanya lagi, Kemudian apa lagi? Beliau menjawab: Berbakti kepada kedua orang tua. Aku bertanya lagi, Kemudian apa lagi? Beliau menjawab: Berjuang pada jalan Allah. Kemudian aku tidak menambah pertanyaan lagi karena menjaga perasaan beliau.

(HR. Bukhari No. 5513)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More