Begini Qunut dalam Witir di 10 Hari Terakhir Ramadhan
Rabu, 27 April 2022 - 14:00 WIB
Qunut secara bahasa memiliki beberapa makna. Di antaranya, tunduk dan taat ( QS al-Baqarah : 116), ibadah sholat (Ali Imran: 43), diam dan tenang ( QS al-Baqarah : 238), dan berdiri lama ketika sholat.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
عَنْ جَابِرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَفْضَلُ الصَّلَاةِ طُولُ الْقُنُوتِ
Dari Jabir ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Sholat yang paling utama adalah yang panjang qunutnya (berdirinya). (HR Muslim)
An-Nawawi mengatakan, “Yang dimaksud qunut adalah lama berdiri ketika sholat berdasarkan sepakat ulama, yang saya ketahui.” (Syarh Shahih Muslim, 6/35)
Majelis Tarjih Muhammadiyah mendefinisikan qunut sebagai berdiri lama dalam sholat dengan membaca ayat al-Quran dan doa sekehendak hati. Berdasarkan hadis riwayat Muslim di atas. (Himpunan Putusan Tarjih (HPT), h. 367).
Adapun definisi qunut secara khusus ialah berdiri sementara pada sholat (Subuh) sesudah rukuk pada rakaat terakhir dengan membaca:
اللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيمَنْ هَدَيْتَ،… إلخ
“Ya Allah berilah aku petunjuk sebagaimana orang yang telah Engkau beri petunjuk… dan seterusnya.”
Sementara itu, Laman Nahdlatul Ulama mengutip pendapat Imam asy-Syafii yang dimuat dalam kitab "Ma’rifatus Sunan wal Atsar" menyebut bahwa pada separuh terakhir Ramadhan umat Islam membaca doa Qunut . Hal ini, lanjut asy-Syafii, pernah dilakukan oleh Ibnu Umar dan Mu’adza al-Qari.
“Mereka berqunut di dalam sholat witir pada pertengahan akhir bulan Ramadhan, seperti itulah yang dilakukan oleh Ibnu ‘Umar dan Mu’adz al-Qari.”
Demikian pula, Imam an-Nawawi dalam al-Adzkar menegaskan hal serupa. Menurut an-Nawawi, ulama kalangan madzhab Syafii menganjurkan pembacaan doa Qunut pada separuh terakhir di bulan Ramadhan.
Selain itu, dia juga memaparkan beberapa versi anjuran ini. Akan tetapi, pendapat yang paling kuat menurutnya adalah Qunut dibaca pada separuh terakhir Ramadhan .
“Menurut kami, disunnahkan Qunut di akhir witir pada separuh akhir Ramadhan. Ada juga dari kalangan kami (Syafiiyyah) yang berpendapat, disunnahkan Qunut di sepanjang Ramadhan.
Kemudian ada pula yang berpendapat bahwa disunnahkan Qunut di seluruh sholat sunnah. Ini menurut madzhab Abu Hanifah . Namun, yang baik menurut madzhab kami adalah model yang pertama, yaitu Qunut pada separuh akhir Ramadhan.”
Qunut Witir
Adapun qunut witir ialah berdiri sementara pada sholat witir sesudah rukuk pada rakaat terakhir dengan membaca doa Allahummahdinaa fiiman hadait … dan seterusnya, baik di bulan Ramadhan maupun di luar Ramadhan.
Pelaksanaan qunut witir bagi sebagian umat Islam ialah berdasarkan hadis:
Al-Hasan bin Ali radhiyallahu ‘anhuma berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajariku beberapa kalimat yang saya ucapkan dalam sholat witir, yaitu:
اللَّهُمَّ اهْدِنِى فِيمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِى فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِى فِيمَا أَعْطَيْتَ وَقِنِى شَرَّ مَا قَضَيْتَ فَإِنَّكَ تَقْضِى وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَإِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ
“Ya Allah, berilah aku petunjuk di antara orang-orang yang Engkau beri petunjuk, dan berilah aku keselamatan di antara orang-orang yang telah Engkau beri keselamatan, uruslah diriku di antara orang-orang yang telah Engkau urus, berkahilah untukku apa yang telah Engkau berikan kepadaku, lindungilah aku dari keburukan apa yang telah Engkau tetapkan, sesungguhnya Engkau Yang memutuskan dan tidak diputuskan kepadaku, sesungguhnya tidak akan hina orang yang telah Engkau jaga dan Engkau tolong. Engkau Maha Suci dan Maha Tinggi” (HR Abu Daud No 1425, An Nasai No 1745, at-Tirmidzi No 464)
Para ulama di antaranya adalah Ibnu Taimiyah dalam "Majmu’ Al Fatawa", berpendapat bahwa qunut witir adalah sejenis doa yang dibolehkan dalam sholat. Siapa yang mau membacanya, silakan. Dan yang enggan pun dipersilakan.
Demikian pula Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz dalam Fatawa Nur ‘alad Darb mengatakan qunut witir merupakan sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Sedangkan Majelis Tarjih Muhammadiyah memutuskan membaca doa qunut Witir, yang dibaca sesudah iktidal sebelum sujud pada rakaat terakhir di malam sholat witir baik di akhir bulan Ramadhan maupun pertengahannya tidak disyariatkan.
Dalil-dalil yang menyatakan adanya doa qunut seperti riwayat Abu Dawud, at-Tirmidzy, riwayat An-Nasaiy, riwayat Ahmad dan riwayat Ibnu Majah dipandang kurang kuat karena ada perawi-perawi yang dipandang dhaif.
Wallahu a’lam bish shawab.
Lihat Juga: Viral! Wanita Dapat Surat Cinta dari Pak RT saat Salat Tarawih, Ajak Kenalan hingga Beri Nomor WA
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
عَنْ جَابِرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَفْضَلُ الصَّلَاةِ طُولُ الْقُنُوتِ
Dari Jabir ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Sholat yang paling utama adalah yang panjang qunutnya (berdirinya). (HR Muslim)
An-Nawawi mengatakan, “Yang dimaksud qunut adalah lama berdiri ketika sholat berdasarkan sepakat ulama, yang saya ketahui.” (Syarh Shahih Muslim, 6/35)
Majelis Tarjih Muhammadiyah mendefinisikan qunut sebagai berdiri lama dalam sholat dengan membaca ayat al-Quran dan doa sekehendak hati. Berdasarkan hadis riwayat Muslim di atas. (Himpunan Putusan Tarjih (HPT), h. 367).
Adapun definisi qunut secara khusus ialah berdiri sementara pada sholat (Subuh) sesudah rukuk pada rakaat terakhir dengan membaca:
اللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيمَنْ هَدَيْتَ،… إلخ
“Ya Allah berilah aku petunjuk sebagaimana orang yang telah Engkau beri petunjuk… dan seterusnya.”
Sementara itu, Laman Nahdlatul Ulama mengutip pendapat Imam asy-Syafii yang dimuat dalam kitab "Ma’rifatus Sunan wal Atsar" menyebut bahwa pada separuh terakhir Ramadhan umat Islam membaca doa Qunut . Hal ini, lanjut asy-Syafii, pernah dilakukan oleh Ibnu Umar dan Mu’adza al-Qari.
“Mereka berqunut di dalam sholat witir pada pertengahan akhir bulan Ramadhan, seperti itulah yang dilakukan oleh Ibnu ‘Umar dan Mu’adz al-Qari.”
Demikian pula, Imam an-Nawawi dalam al-Adzkar menegaskan hal serupa. Menurut an-Nawawi, ulama kalangan madzhab Syafii menganjurkan pembacaan doa Qunut pada separuh terakhir di bulan Ramadhan.
Selain itu, dia juga memaparkan beberapa versi anjuran ini. Akan tetapi, pendapat yang paling kuat menurutnya adalah Qunut dibaca pada separuh terakhir Ramadhan .
“Menurut kami, disunnahkan Qunut di akhir witir pada separuh akhir Ramadhan. Ada juga dari kalangan kami (Syafiiyyah) yang berpendapat, disunnahkan Qunut di sepanjang Ramadhan.
Kemudian ada pula yang berpendapat bahwa disunnahkan Qunut di seluruh sholat sunnah. Ini menurut madzhab Abu Hanifah . Namun, yang baik menurut madzhab kami adalah model yang pertama, yaitu Qunut pada separuh akhir Ramadhan.”
Qunut Witir
Adapun qunut witir ialah berdiri sementara pada sholat witir sesudah rukuk pada rakaat terakhir dengan membaca doa Allahummahdinaa fiiman hadait … dan seterusnya, baik di bulan Ramadhan maupun di luar Ramadhan.
Pelaksanaan qunut witir bagi sebagian umat Islam ialah berdasarkan hadis:
Al-Hasan bin Ali radhiyallahu ‘anhuma berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajariku beberapa kalimat yang saya ucapkan dalam sholat witir, yaitu:
اللَّهُمَّ اهْدِنِى فِيمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِى فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِى فِيمَا أَعْطَيْتَ وَقِنِى شَرَّ مَا قَضَيْتَ فَإِنَّكَ تَقْضِى وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَإِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ
“Ya Allah, berilah aku petunjuk di antara orang-orang yang Engkau beri petunjuk, dan berilah aku keselamatan di antara orang-orang yang telah Engkau beri keselamatan, uruslah diriku di antara orang-orang yang telah Engkau urus, berkahilah untukku apa yang telah Engkau berikan kepadaku, lindungilah aku dari keburukan apa yang telah Engkau tetapkan, sesungguhnya Engkau Yang memutuskan dan tidak diputuskan kepadaku, sesungguhnya tidak akan hina orang yang telah Engkau jaga dan Engkau tolong. Engkau Maha Suci dan Maha Tinggi” (HR Abu Daud No 1425, An Nasai No 1745, at-Tirmidzi No 464)
Para ulama di antaranya adalah Ibnu Taimiyah dalam "Majmu’ Al Fatawa", berpendapat bahwa qunut witir adalah sejenis doa yang dibolehkan dalam sholat. Siapa yang mau membacanya, silakan. Dan yang enggan pun dipersilakan.
Demikian pula Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz dalam Fatawa Nur ‘alad Darb mengatakan qunut witir merupakan sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Sedangkan Majelis Tarjih Muhammadiyah memutuskan membaca doa qunut Witir, yang dibaca sesudah iktidal sebelum sujud pada rakaat terakhir di malam sholat witir baik di akhir bulan Ramadhan maupun pertengahannya tidak disyariatkan.
Dalil-dalil yang menyatakan adanya doa qunut seperti riwayat Abu Dawud, at-Tirmidzy, riwayat An-Nasaiy, riwayat Ahmad dan riwayat Ibnu Majah dipandang kurang kuat karena ada perawi-perawi yang dipandang dhaif.
Wallahu a’lam bish shawab.
Lihat Juga: Viral! Wanita Dapat Surat Cinta dari Pak RT saat Salat Tarawih, Ajak Kenalan hingga Beri Nomor WA
(mhy)