Minal Aidin Wal Faizin Doa yang Terpotong, Begini Lengkapnya
Senin, 02 Mei 2022 - 09:05 WIB
Ustaz Ahmad Sarwat Lc MA
Pengasuh Rumah Fiqih Indonesia
Ucapan tahniah paling populer yang banyak digunakan orang saat hari Idul Fitri adalah 'Minal Aidin Wal Faizin'.
Tahukah Anda bahwa ternyata lafazh ini bukan bagian dari ayat Qur'an, juga bukan lafazh Hadits Nabawi. Kalau begitu, dari mana sumber lafazh ini? Kenapa begitu populer diucapkan oleh kita?
Kali ini saya ingin bahas dari sisi maknanya. Dalam bahasa Arab maknanya bukan 'Mohon Maaf Lahir dan Batin'. Namun, entah bagaimana ternyata banyak orang yang terlanjur salah kaprah. Mungkin karena tidak tahu bahasa Arab, atau tahu tapi kurang teliti, lalu seakan-akan ungkapan ini bermakna: mohon maaf lahir dan batin.
Secara qafiyah atau sajak, belakangnya sama-sama pakai in, in dan in. Mungkin orang main cantolin aja karena enak didengar.
Padahal kalau kita bedah kata-katanya satu per satu, tidak ada satu pun yang mengandung unsur minta maaf, apalagi pakai lahir dan batin segala. Mari kita rinci keempat kata itu satu per satu :
Min/minal = من
Kata aslinya bukan minal tetapi 'min' saja. Namun karena pembacaannya disambung dengan kata al-aidin sesudahnya diawali dengan Alif-Lam (ma'rifah), maka kalau dibaca keduanya menjadi min al-aidin atau kadang ditulisnya menjadi minal aidin,
Secara harfiyah, kata 'min' itu berarti dari, termasuk atau sebagian dari. Misalnya pepatah arab bilang an-nadzafatu minal iman, kebersihan itu sebagian dari iman.
Aidini = عائدين
Kata ini adalah isim fail (pelaku) dari perbuatan kembali. Asal katanya dalam bentuk fi'il madhi adalah 'aada - ya'uudu (عاد - يعود).
Bentuk tunggal isim failnya adalah 'aid saja, tetapi karena jumlahnya banyak, maka bentuknya jamaknya menjadi 'aidin. Aritnya adalah orang-orang yang kembali.
Wal = و
Artinya adalah 'dan'.
Faizin = الفائزين
Faizin adalah bentuk isim fail dalam bentuk jamak. Bentuk tunggalnya adalah faiz saja. Dan kata dasarnya adalah faaza - yafuuzu (فاز - يفوز) yang artinya menang atau beruntung.
Maka kata 'faizin' artinya adalah orang-orang yang menang atau mendapatkan kemenangan. Dan juga bermakna orang-orang yang beruntung atau mendapatkan keberuntungan.
Lalu apa arti harfiyah dari empat kata itu: dari, orang-orang yang kembali, dan, orang-orang yang menang/beruntung.
Sebenarnya lafazh ini merupakan doa sekaligus tahini'ah (greeting) yang terpotong. Lengkapnya adalah :
Ja'alanallaahu wa Iyyakum Minal 'Aaidiin wal Faaiziin.
Artinya: "Semoga Allah menjadikan kita menjadi bagian dari orang-orang yang kembali dan orang-orang yang mendapatkan kemenangan/keberuntungan."
Kadang sebagian orang Arab menambahkan lagi dengan ungkapan :
كل عام و أنتم بخير
Artinya: "Semoga setiap tahun Anda berada dalam kebaikan."
Sayangnya entah kenapa, orang-orang lebih sering mengucapkan sebagian potongannya saja. Kalimat awalnya lebih sering dibuang entah kemana.
Namun bukan berarti kita tidak boleh mengucapkan ungkapan "Minal Aidin Wal Faizin" saat Lebaran. Silakan digunakan dan tidak ada larangan apapun.
Kalau mau ngarang ungkapan indah yang lain juga boleh-boleh saja. Atau mau jiplak punya orang juga bisa. Kayaknya belum ada copyright ucapan lebaran. Jadi silakan dibajak tidak ada urusan.
Atau mau pakai ungkapan kayak Nabi shallallahu 'alaihi wasallam juga boleh. Misalnya ungkapan:
Tidak ada lafazh khusus harus ini atau itu. Juga tidak ada lafazh yang wajib digunakan atau pun terlarang diucapkan.
Karena ini hanya ucapan tahniah alias ungkapan umumnya yang sifatnya basa-basi. Bukan ritual ibadah yang ada syarat dan rukunnya. Tidak juga harus berittiba' kepada Rasulullah SAW.
Pengasuh Rumah Fiqih Indonesia
Ucapan tahniah paling populer yang banyak digunakan orang saat hari Idul Fitri adalah 'Minal Aidin Wal Faizin'.
Tahukah Anda bahwa ternyata lafazh ini bukan bagian dari ayat Qur'an, juga bukan lafazh Hadits Nabawi. Kalau begitu, dari mana sumber lafazh ini? Kenapa begitu populer diucapkan oleh kita?
Kali ini saya ingin bahas dari sisi maknanya. Dalam bahasa Arab maknanya bukan 'Mohon Maaf Lahir dan Batin'. Namun, entah bagaimana ternyata banyak orang yang terlanjur salah kaprah. Mungkin karena tidak tahu bahasa Arab, atau tahu tapi kurang teliti, lalu seakan-akan ungkapan ini bermakna: mohon maaf lahir dan batin.
Secara qafiyah atau sajak, belakangnya sama-sama pakai in, in dan in. Mungkin orang main cantolin aja karena enak didengar.
Padahal kalau kita bedah kata-katanya satu per satu, tidak ada satu pun yang mengandung unsur minta maaf, apalagi pakai lahir dan batin segala. Mari kita rinci keempat kata itu satu per satu :
Min/minal = من
Kata aslinya bukan minal tetapi 'min' saja. Namun karena pembacaannya disambung dengan kata al-aidin sesudahnya diawali dengan Alif-Lam (ma'rifah), maka kalau dibaca keduanya menjadi min al-aidin atau kadang ditulisnya menjadi minal aidin,
Secara harfiyah, kata 'min' itu berarti dari, termasuk atau sebagian dari. Misalnya pepatah arab bilang an-nadzafatu minal iman, kebersihan itu sebagian dari iman.
Aidini = عائدين
Kata ini adalah isim fail (pelaku) dari perbuatan kembali. Asal katanya dalam bentuk fi'il madhi adalah 'aada - ya'uudu (عاد - يعود).
Bentuk tunggal isim failnya adalah 'aid saja, tetapi karena jumlahnya banyak, maka bentuknya jamaknya menjadi 'aidin. Aritnya adalah orang-orang yang kembali.
Wal = و
Artinya adalah 'dan'.
Faizin = الفائزين
Faizin adalah bentuk isim fail dalam bentuk jamak. Bentuk tunggalnya adalah faiz saja. Dan kata dasarnya adalah faaza - yafuuzu (فاز - يفوز) yang artinya menang atau beruntung.
Maka kata 'faizin' artinya adalah orang-orang yang menang atau mendapatkan kemenangan. Dan juga bermakna orang-orang yang beruntung atau mendapatkan keberuntungan.
Lalu apa arti harfiyah dari empat kata itu: dari, orang-orang yang kembali, dan, orang-orang yang menang/beruntung.
Sebenarnya lafazh ini merupakan doa sekaligus tahini'ah (greeting) yang terpotong. Lengkapnya adalah :
جَعَلَنَا اللَّهُ وَاِيَّاكُمْ مِنَ العَائدِيْنَ والفَائِزِينَ
Ja'alanallaahu wa Iyyakum Minal 'Aaidiin wal Faaiziin.
Artinya: "Semoga Allah menjadikan kita menjadi bagian dari orang-orang yang kembali dan orang-orang yang mendapatkan kemenangan/keberuntungan."
Kadang sebagian orang Arab menambahkan lagi dengan ungkapan :
كل عام و أنتم بخير
Artinya: "Semoga setiap tahun Anda berada dalam kebaikan."
Sayangnya entah kenapa, orang-orang lebih sering mengucapkan sebagian potongannya saja. Kalimat awalnya lebih sering dibuang entah kemana.
Namun bukan berarti kita tidak boleh mengucapkan ungkapan "Minal Aidin Wal Faizin" saat Lebaran. Silakan digunakan dan tidak ada larangan apapun.
Kalau mau ngarang ungkapan indah yang lain juga boleh-boleh saja. Atau mau jiplak punya orang juga bisa. Kayaknya belum ada copyright ucapan lebaran. Jadi silakan dibajak tidak ada urusan.
Atau mau pakai ungkapan kayak Nabi shallallahu 'alaihi wasallam juga boleh. Misalnya ungkapan:
تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ وَ تَقَبَّلْ ياَ كَرِيْمُ
Tidak ada lafazh khusus harus ini atau itu. Juga tidak ada lafazh yang wajib digunakan atau pun terlarang diucapkan.
Karena ini hanya ucapan tahniah alias ungkapan umumnya yang sifatnya basa-basi. Bukan ritual ibadah yang ada syarat dan rukunnya. Tidak juga harus berittiba' kepada Rasulullah SAW.
(rhs)