Niat Puasa 6 Hari di Bulan Syawal dan Keutamaannya

Rabu, 04 Mei 2022 - 07:05 WIB
Waktunya umat muslim menunaikan puasa sunnah 6 hari di bulan Syawal sebagai penyempurna puasa Ramadhan. Foto/dok SINDOnews
Setelah puasa Ramadhan, masih ada amalan penting yang pahalanya diganjar puasa setahun yaitu puasa 6 hari bulan Syawal. Berikut bacaan niat dan keutamaannya.

Hari ini kita memasuki 3 Syawal 1443 Hijriyah bertepatan Rabu (4/5/2022). Waktunya umat muslim menunaikan puasa sunnah 6 hari Syawal sebagai penyempurna puasa Ramadhan.



Keutamaan Puasa 6 Hari di Bulan Syawal

Adapun keutamaan puasa 6 hari Syawal diterangkan dalam riwayat berikut. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّال كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

Artinya: "Barang siapa yang telah berpuasa Ramadhan kemudian ia melanjutkannya dengan puasa enam Syawal, niscaya ia seperti puasa satu tahun". (HR Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Dalam Kitab Nihayatuz Zain Hal 197 diterangkan:

(و) الرابع صوم ( ستة من شوال ) لحديث من صام رمضان ثم أتبعه ستا من شوال كان كصيام الدهر ولقوله أيضا صيام رمضان بعشرة أشهر وصيام ستة أيام بشهرين فذلك صيام السنة أي كصيامها فرضا وتحصل السنة بصومها متفرقة منفصلة عن يوم العيد لكن تتابعها واتصالها بيوم العيد أفضل وتفوت بفوات شوال ويسن قضاؤها نهاية الزين ص ١٩٧

Artinya: Puasa sunah enam hari di bulan Syawal berdasarkan hadits, 'Barang siapa yang berpuasa Ramadhan, lalu mengiringinya dengan enam hari puasa di bulan Syawal, ia seakan puasa setahun penuh." Hadits lain mengatakan, puasa sebulan Ramadhan setara dengan puasa sepuluh bulan, sedangkan puasa enam hari di bulan Syawal setara dengan puasa dua bulan.

Semua itu seakan setara dengan puasa (wajib) setahun penuh. Keutamaan sunnah puasa Syawal sudah diraih dengan memuasakannya secara terpisah dari hari Idul Fithri. Hanya saja menunaikannya secara berturut-turut lebih utama.

Keutamaan sunah puasa Syawal luput seiring berakhirnya bulan Syawal. Tetapi dianjurkan mengqadhanya. Orang yang berpuasa di luar tanggal itu sekalipun tidak berurutan tetap mendapat keutamaan puasa Syawal seakan berpuasa wajib setahun penuh.

Hitungannya adalah 30 Hari + 6 Hari = 36 Hari. Allah Ta'ala menjadikan kebaikan dengan 10 kali lipat, maka 30 x 10 = 300 dan 6 x 10 = 60. Apabila ditambahkan nilai kedua puasa tersebut maka jumlahnya adalah 360.

Bahkan orang yang mengqadha puasa atau menunaikan nadzar puasanya di bulan Syawal tetap mendapat keutamaan seperti mereka yang melakukan puasa sunnah Syawal.

وإن لم يصم رمضان كما نبه عليه بعض المتأخرين والظاهر كما قاله بعضهم حصول السنة بصومها عن قضاء أو نذر حاشية الباجوري ج ١ ص ٢١٤

Artinya: "Puasa Syawal tetap dianjurkan meskipun seseorang tidak berpuasa Ramadhan -seperti diingatkan sebagian ulama muta'akhirin-. Tetapi sebagian ulama mengatakan seseorang mendapat keutamaan sunnah puasa Syawal dengan cara melakukan puasa qadha atau puasa nadzar (di bulan Syawal)." (Hasyiyatul Baijuri 'ala Syarhil 'Allamah Ibni Qasim Juz I, Hal 214)

Niat Puasa 6 Hari di Bulan Syawal

ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺻَﻮْﻡَ ﻏَﺪٍ ﻋَﻦْ ِﺳﺘَﺔٍ ِﻣﻦْ ﺷَﻮَﺍﻝٍ ﺳُﻨَﺔً ِﻟﻠَﻪ ﺗَﻌَﺎﻟَﻲ


Nawaitu Shauma Ghadin 'Ansittatin Min Syawaali Sunnatan Lillaahi Ta'aala.

Artinya: "Aku niat puasa sunnah 6 Hari bulan Syawal karena Allah Ta'ala."

Niat Puasa Syawal digabung dengan Puasa Qadha Ramadhan

َوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ وَعَنْ سِتٍّ مٍنْ شَوَّال لِلهِ تَعَالَى


Nawaitu Shouma Ghadin 'An Qadhooi Fardhi Syahri Romadhona wa 'An Sittin Min Syawwalin Lillaahi Ta'aala

Artinya: "Aku niat puasa esok hari dari mengqadha pardhu bulan Ramadhan dan puasa enam hari Syawal karena Allah Ta'ala."

(rhs)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
رَبَّنَا لَا تُزِغۡ قُلُوۡبَنَا بَعۡدَ اِذۡ هَدَيۡتَنَا وَهَبۡ لَنَا مِنۡ لَّدُنۡكَ رَحۡمَةً ‌ ۚ اِنَّكَ اَنۡتَ الۡوَهَّابُ
Mereka berdoa, Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi.

(QS. Ali 'Imran Ayat 8)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More