15 Ramadhan Tahun Ini Kiamat atau Tidak, Terpenting Siapkan Bekal
Minggu, 26 April 2020 - 02:32 WIB
WABAH corona, masjid-masjid di seluruh penjuru sebagian besar kosong, Ka'bah dan Masjidil Haram digembok. Ibadah umrah dan haji ditiadakan. Adalah kondisi buruk bagi umat Islam. Batin umat Islam merintih dan menangis. Gelisah. Sudah begitu, ada ustaz yang menyampaikan kabar lebih ngeri dari semua itu: kiamat akan terjadi pada 15 Ramadhan tahun ini. Pesan ini cukup viral sebelum Ramadhan lalu.
Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, KH Miftah Maulana Habiburrahman atau yang populer dipanggil Gus Miftah mengaku mendapat banyak pertanyaan seputar soal itu. Pada pengajian online di IG akun @gusmiftah, Jumat lalu, Kyai nyetrik ini juga mendapat pertanyaan yang sama. "Bener nggak Gus, kiamat akan terjadi 15 Ramadhan tahun ini?" tanya peserta.
Gus Miftah kembali menegaskan, bahwa kiamat sudah pasti akan terjadi, namun soal kapan waktunya, hanya Allah yang tahu. "Apakah benar terjadi 15 Ramadhan besok, kita lihat saja nanti. Pada tanggal itu kita adakan pengajian lagi kayak begini. Jadi andai kiamat benar-benar terjadi pada hari itu, kita tenang. Kita sedang beribadah ketika hari akhir itu datang," ujar Gus Miftah serius..
Menurut Gus Miftah, saat ini yang paling penting adalah mengumpulkan bekal untuk menghadapi kiamat. "Taubat dan perbanyak amal saleh sehingga kita punya bekal," tuturnya.
Ad-Dukhan
Dalam Al Qur’an surat Ad Dukhan ayat 10 sampai 15 mengabarkan tentang salah satu peristiwa di akhir zaman yaitu munculnya ad dukhan.
Allah Ta’ala berfirman:
فَارْتَقِبْ يَوْمَ تَأْتِي السَّمَاءُ بِدُخَانٍ مُبِينٍ يَغْشَى النَّاسَ هَذَا عَذَابٌ أَلِيمٌ
“Maka tunggulah hari ketika langit membawa dukhan (kabut) yang nyata, yang meliputi manusia. Inilah azab yang pedih” (QS. Ad Dukhan ayat 10 – 11).
Al imam Al Qurthubi dalam Tafsir-nya menjelaskan tentang makna ad dukhan dalam ayat ini. Menurutnya, makna ad dukhan ada 3 pendapat.
Pertama, ad dukhan adalah salah satu tanda hari kiamat yang belum terjadi. Di antara yang berpendapat demikian adalah Ali, Ibnu Abbas, Ibnu ‘Amr, Abu Hurairah, Zaid bin Ali, Al Hasan dan Ibnu Abi Mulaikah.
Kedua, ad dukhan adalah khayalan yang menimpa kaum Quraisy ketika mereka mengalami kelaparan ekstrim atas doa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam. Sehingga orang-orang ketika itu seperti melihat dukhan (asap) di antara langit dan bumi. Ini adalah pendapat Ibnu Mas’ud.
Ketiga, ad dukhan adalah debu yang mengepul di hari Fathu Makkah, sehingga menutupi langit. Ini adalah pendapat Abdurrahman Al A’raj”
Tafsiran pertama adalah tafsiran yang lebih rajih, dirajihkan oleh al Imam Ibnu Katsir rahimahullah.
Ayat di atas menunjukkan akan adanya ad dukhan sebagai salah satu tanda hari kiamat. Sebagaimana disebutkan dalam hadits dari Hudzaifah bin Usaid radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
إنَّ السَّاعَةَ لا تَكُونُ حتَّى تَكُونَ عَشْرُ آيَاتٍ: خَسْفٌ بالمَشْرِقِ، وَخَسْفٌ بالمَغْرِبِ، وَخَسْفٌ في جَزِيرَةِ العَرَبِ وَالدُّخَانُ وَالدَّجَّالُ، وَدَابَّةُ الأرْضِ، وَيَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ، وَطُلُوعُ الشَّمْسِ مِن مَغْرِبِهَا، وَنَارٌ تَخْرُجُ مِن قُعْرَةِ عَدَنٍ تَرْحَلُ النَّاسَ
“Tidak akan terjadi hari kiamat hingga kalian melihat sepuluh tanda: bencana penenggelaman manusia ke tanah di negeri barat, negeri timur dan di jazirah Arab, terjadi ad dukhan, munculnya dajjal, munculnya dabbah, munculnya Ya’juj dan Ma’juj, terbitnya matahari dari barat, munculnya api yang keluar cekungan Aden yang mengusir manusia” (HR. Muslim no.2901).
Ad dukhan bentuknya berupa asap yang jika mengenai orang yang beragama Islam maka mereka merasakan seperti pilek, sedangkan jika mengenai orang kafir akan keluar cairan dari kuping mereka dan merasakan kesakitan yang luar biasa.
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
يَأْتي النَّاسَ يَومَ القِيَامَةِ دُخَانٌ، فَيَأْخُذُ بأَنْفَاسِهِمْ حتَّى يَأْخُذَهُمْ منه كَهَيْئَةِ الزُّكَامِ
Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, KH Miftah Maulana Habiburrahman atau yang populer dipanggil Gus Miftah mengaku mendapat banyak pertanyaan seputar soal itu. Pada pengajian online di IG akun @gusmiftah, Jumat lalu, Kyai nyetrik ini juga mendapat pertanyaan yang sama. "Bener nggak Gus, kiamat akan terjadi 15 Ramadhan tahun ini?" tanya peserta.
Gus Miftah kembali menegaskan, bahwa kiamat sudah pasti akan terjadi, namun soal kapan waktunya, hanya Allah yang tahu. "Apakah benar terjadi 15 Ramadhan besok, kita lihat saja nanti. Pada tanggal itu kita adakan pengajian lagi kayak begini. Jadi andai kiamat benar-benar terjadi pada hari itu, kita tenang. Kita sedang beribadah ketika hari akhir itu datang," ujar Gus Miftah serius..
Menurut Gus Miftah, saat ini yang paling penting adalah mengumpulkan bekal untuk menghadapi kiamat. "Taubat dan perbanyak amal saleh sehingga kita punya bekal," tuturnya.
Ad-Dukhan
Dalam Al Qur’an surat Ad Dukhan ayat 10 sampai 15 mengabarkan tentang salah satu peristiwa di akhir zaman yaitu munculnya ad dukhan.
Allah Ta’ala berfirman:
فَارْتَقِبْ يَوْمَ تَأْتِي السَّمَاءُ بِدُخَانٍ مُبِينٍ يَغْشَى النَّاسَ هَذَا عَذَابٌ أَلِيمٌ
“Maka tunggulah hari ketika langit membawa dukhan (kabut) yang nyata, yang meliputi manusia. Inilah azab yang pedih” (QS. Ad Dukhan ayat 10 – 11).
Al imam Al Qurthubi dalam Tafsir-nya menjelaskan tentang makna ad dukhan dalam ayat ini. Menurutnya, makna ad dukhan ada 3 pendapat.
Pertama, ad dukhan adalah salah satu tanda hari kiamat yang belum terjadi. Di antara yang berpendapat demikian adalah Ali, Ibnu Abbas, Ibnu ‘Amr, Abu Hurairah, Zaid bin Ali, Al Hasan dan Ibnu Abi Mulaikah.
Kedua, ad dukhan adalah khayalan yang menimpa kaum Quraisy ketika mereka mengalami kelaparan ekstrim atas doa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam. Sehingga orang-orang ketika itu seperti melihat dukhan (asap) di antara langit dan bumi. Ini adalah pendapat Ibnu Mas’ud.
Ketiga, ad dukhan adalah debu yang mengepul di hari Fathu Makkah, sehingga menutupi langit. Ini adalah pendapat Abdurrahman Al A’raj”
Tafsiran pertama adalah tafsiran yang lebih rajih, dirajihkan oleh al Imam Ibnu Katsir rahimahullah.
Ayat di atas menunjukkan akan adanya ad dukhan sebagai salah satu tanda hari kiamat. Sebagaimana disebutkan dalam hadits dari Hudzaifah bin Usaid radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
إنَّ السَّاعَةَ لا تَكُونُ حتَّى تَكُونَ عَشْرُ آيَاتٍ: خَسْفٌ بالمَشْرِقِ، وَخَسْفٌ بالمَغْرِبِ، وَخَسْفٌ في جَزِيرَةِ العَرَبِ وَالدُّخَانُ وَالدَّجَّالُ، وَدَابَّةُ الأرْضِ، وَيَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ، وَطُلُوعُ الشَّمْسِ مِن مَغْرِبِهَا، وَنَارٌ تَخْرُجُ مِن قُعْرَةِ عَدَنٍ تَرْحَلُ النَّاسَ
“Tidak akan terjadi hari kiamat hingga kalian melihat sepuluh tanda: bencana penenggelaman manusia ke tanah di negeri barat, negeri timur dan di jazirah Arab, terjadi ad dukhan, munculnya dajjal, munculnya dabbah, munculnya Ya’juj dan Ma’juj, terbitnya matahari dari barat, munculnya api yang keluar cekungan Aden yang mengusir manusia” (HR. Muslim no.2901).
Ad dukhan bentuknya berupa asap yang jika mengenai orang yang beragama Islam maka mereka merasakan seperti pilek, sedangkan jika mengenai orang kafir akan keluar cairan dari kuping mereka dan merasakan kesakitan yang luar biasa.
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
يَأْتي النَّاسَ يَومَ القِيَامَةِ دُخَانٌ، فَيَأْخُذُ بأَنْفَاسِهِمْ حتَّى يَأْخُذَهُمْ منه كَهَيْئَةِ الزُّكَامِ