Kisah Wali Naik Haji, Tempuh Perjalanan dalam Waktu Sekejap
Selasa, 14 Juni 2022 - 12:20 WIB
Selalu ada kisah menarik dan unik ketika pelaksanaan ibadah haji. Di Indonesia, pemberangkatan jamaah haji ke Tanah Suci Mekkan tahun ini dimulai pada Sabtu 4 Juni 2022.
Selain menjadi ibadah yang sangat sakral, ibadah Haji seringkali meninggalkan kisah-kisah unik yang dialami para jamaah. Bahkan tidak jarang ditemukan kisah ajaib yang tidak bisa dinalar.
Seorang sufi besar asal Maroko Syaikh Ibnu 'Ajibah dalam buku berjudul "Al-Fahrasat" menuliskan sebuah kisah ajaib berhubungan dengan ibadah haji. Seorang wali yang dijuluki "Al-Hujjuji" dan merupakan kakek dari Ibnu 'Ajibah melakukan perjalanan haji dalam waktu sekejap.
Nama aslinya adalah Al-Husain ibn Abdillah al-Maghari. Bagaimana asal-usul julukan tersebut? Syaikh Al-Hujjuji, sebagaimana wali pada umumnya, memiliki karomah yang luar biasa.
Kisah ini dilansir dari portal Islam https://islami.co. Diceritakan, beliau setiap tahun berhaji dengan cara yang tidak biasa. Jika jamaah haji pada umumnya menetap di Arab Saudi hingga menuntaskan seluruh rangkaian ibadah haji, maka tidak demikian dengan Syaikh Al-Hujjuji.
Beliau tetap pulang ke Maroko setelah selesai melakukan satu ritual dan kembali lagi ke Arab Saudi saat akan melanjutkan ritual lainnya. Dan perjalanan bolak-balik itu beliau lakukan hanya dalam waktu sekejap.
Hingga suatu ketika, saat pelaksanaan sholat Idul Adha, Al-Hujjuji absen dari jamaah, sehingga orang-orang mencari tahu keberadaannya. Beliau baru muncul ketika menjelang waktu Zuhur. Mereka yang penasaran pun akhirnya bertanya kepadanya:
"Di mana engkau tadi pagi, wahai Syaikh Al-Husain?"
"Aku tadi berada di Mina bersama para jamaah haji (untuk melempar jumrah)," jawab Al-Hujjuji.
Mereka tidak percaya dengan perkataan Al-Hujjuji, namun beliau tidak memaksa mereka untuk percaya.
Suatu ketika, beliau kembali absen sebagaimana biasa. Namun, kali ini beliau kembali dengan membawa bukti berupa dua potong roti dari Mekkah yang teksturnya lembut. Beliau menunjukkannya kepada mereka yang tidak percaya atas cerita sebelumnya.
Dengan adanya bukti tersebut, mereka baru percaya dan mulai memanggil Syaikh al-Husain dengan julukan "Al-Hujjuji".
Demikianlah karomah yang dianugerahkan Allah kepada kekasihnya, yang seringkali tidak bisa dinalar oleh manusia.
Allahu A'lam
Selain menjadi ibadah yang sangat sakral, ibadah Haji seringkali meninggalkan kisah-kisah unik yang dialami para jamaah. Bahkan tidak jarang ditemukan kisah ajaib yang tidak bisa dinalar.
Seorang sufi besar asal Maroko Syaikh Ibnu 'Ajibah dalam buku berjudul "Al-Fahrasat" menuliskan sebuah kisah ajaib berhubungan dengan ibadah haji. Seorang wali yang dijuluki "Al-Hujjuji" dan merupakan kakek dari Ibnu 'Ajibah melakukan perjalanan haji dalam waktu sekejap.
Nama aslinya adalah Al-Husain ibn Abdillah al-Maghari. Bagaimana asal-usul julukan tersebut? Syaikh Al-Hujjuji, sebagaimana wali pada umumnya, memiliki karomah yang luar biasa.
Kisah ini dilansir dari portal Islam https://islami.co. Diceritakan, beliau setiap tahun berhaji dengan cara yang tidak biasa. Jika jamaah haji pada umumnya menetap di Arab Saudi hingga menuntaskan seluruh rangkaian ibadah haji, maka tidak demikian dengan Syaikh Al-Hujjuji.
Beliau tetap pulang ke Maroko setelah selesai melakukan satu ritual dan kembali lagi ke Arab Saudi saat akan melanjutkan ritual lainnya. Dan perjalanan bolak-balik itu beliau lakukan hanya dalam waktu sekejap.
Hingga suatu ketika, saat pelaksanaan sholat Idul Adha, Al-Hujjuji absen dari jamaah, sehingga orang-orang mencari tahu keberadaannya. Beliau baru muncul ketika menjelang waktu Zuhur. Mereka yang penasaran pun akhirnya bertanya kepadanya:
"Di mana engkau tadi pagi, wahai Syaikh Al-Husain?"
"Aku tadi berada di Mina bersama para jamaah haji (untuk melempar jumrah)," jawab Al-Hujjuji.
Mereka tidak percaya dengan perkataan Al-Hujjuji, namun beliau tidak memaksa mereka untuk percaya.
Suatu ketika, beliau kembali absen sebagaimana biasa. Namun, kali ini beliau kembali dengan membawa bukti berupa dua potong roti dari Mekkah yang teksturnya lembut. Beliau menunjukkannya kepada mereka yang tidak percaya atas cerita sebelumnya.
Dengan adanya bukti tersebut, mereka baru percaya dan mulai memanggil Syaikh al-Husain dengan julukan "Al-Hujjuji".
Demikianlah karomah yang dianugerahkan Allah kepada kekasihnya, yang seringkali tidak bisa dinalar oleh manusia.
Allahu A'lam
(rhs)